Tips Berkuliah di Selandia Baru: Akomodasi

2
1881

Rincian biaya hidup bulanan yang harus dikeluarkan para mahasiswa selama berkuliah pada umumnya adalah biaya akomodasi, makanan, transportasi dan rekreasi. Untuk Selandia Baru, biaya hidup bulanan ini berbeda dari satu kota ke kota lain. Misalnya, biaya hidup yang harus dipersiapkan selama berkuliah di Auckland, kota yang notabene lebih metropolitan dengan tingkat kepadatan penduduk lebih tinggi dibandingkan kota lainnya, tentunya akan lebih menguras kantong dibandingkan ketika kita berkuliah di kota-kota lainnya. Tidak hanya standar harga sewa akomodasi yang lebih tinggi, biaya bahan makanan dan rekreasi pun cenderung di atas rata-rata kota lainnya. Artikel ini terdiri dari beberapa bagian yaitu: 1) Akomodasi dan Transportasi; 2) Makanan; dan 3) Rekreasi. Tips ini berdasarkan pengalaman Riri dalam mengelola keuangan selama studi di Auckland, kota dengan biaya hidup tertinggi di Selandia Baru. Seyogyanya pengalaman penulis dapat juga dijadikan acuan untuk pembaca yang berkuliah di kota lainnya di Selandia Baru.

Bagian pertama artikel ini akan membahas informasi seputar akomodasi. Akomodasi selalu menempati prioritas utama dalam perjalanan studi mahasiswa. Pada umumnya, urusan terkait akomodasi telah dimulai pada saat calon pelajar masih berada di Indonesia. Kebanyakan pelajar ingin secepat-cepatnya menyelesaikan petualangan berburu akomodasi dalam kurun waktu satu bulan pertama setelah tiba di negara tempat berkuliah. Lantas, jika kamu ingin berkuliah di Selandia Baru, informasi apa saja yang harus kamu ketahui sebelum memilih akomodasi yang tepat? Bagaimana cara mendapatkan informasi lengkap mengenai pilihan-pilihan akomodasi.

Cermat dalam memilih akomodasi

Dulu, saya cukup sulit mendapatkan informasi terkait akomodasi. Tidak banyak informasi yang tersedia selain yang tercantum pada situs universitas. Kendala tersebut membuat saya termotivasi untuk menulis artikel ini. Tujuan utama artikel ini adalah untuk memastikan bahwa teman-teman yang ingin berkuliah di Selandia Baru mengetahui pilihan yang tersedia. Alangkah baiknya kamu mempertimbangkan matang-matang sebelum memutuskan akomodasi seperti apa yang sesuai.

Akomodasi mahasiswa di Princeton Apartment
Akomodasi mahasiswa di Princeton Apartment

Mau tinggal di pusat kota?

Jika kamu memiliki dana yang cukup atau jika pertimbangan utama kamu adalah kedekatan jarak dari akomodasi ke kampus, maka pilihan untuk tinggal di pusat kota tepat untukmu. Hampir seluruh universitas terbaik terletak di pusat kota, misalnya University of Auckland dan Auckland University of Technology. Maka dari itu, jika kamu tinggal di pusat kota, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi. Pertimbangan ini sering kali menjadi alasan utama para mahasiswa untuk berdomisili di dekat kampus, seperti di akomodasi yang dikelola oleh universitas atau di apartemen-apartemen di pusat kota. Tentu pilihan akomodasi tersebut tersedia dengan harga yang cukup variatif tergantung pada kualitas dan layanan yang tersedia. Akomodasi yang disediakan universitas jumlahnya sangat terbatas dan biasanya berkisar antara $250-350 per minggu (sudah termasuk biaya listrik, air dan internet). Opsi ini yang pertama kali akan diserbu oleh mahasiswa dan calon mahasiswa sebelum semester dimulai. Jika kamu terlambat mendaftarkan diri maka kamu akan diletakkan dalam daftar tunggu atau justru tidak cukup beruntung untuk mendapatkan akomodasi. Daftar segera melalui situs-situs universitas yang relevan. Bila perlu, jangan ragu untuk mengirimkan email kepada universitas guna mendapatkan informasi lebih lanjut tentang akomodasi yang dikelola oleh universitas.

Selain akomodasi yang disediakan universitas, kamu mempunyai pilihan untuk menyewa apartemen melalui agen properti yang menyediakan berbagai tipe apartemen seperti tipe studio, tipe 2 kamar, tipe 3 kamar. Untuk opsi ini, memulai pencarian akomodasi di Selandia Baru dan menyewa hostel selama 1-2 minggu sembari mencari apartemen yang sesuai sangat dimungkinkan. Apartemen tipe studio biasanya dipatok mulai dari $300 per minggu, sementara apartemen tipe 2 kamar biasanya dipatok mulai dari $400 per minggu. Jika ingin berhemat, kamu dapat mempertimbangkan untuk tinggal bersama temanmu sehingga biaya akomodasi ditanggung bersama. Biaya akomodasi ini biasanya belum termasuk biaya listrik, air dan internet bulanan. Sebagai contoh, pada tahun pertama berkuliah di Auckland, saya tinggal di sebuah apartemen 2 kamar dengan teman saya seharga $420 per minggu. Untuk biaya listrik, air dan internet setiap bulannya kami menghabiskan $300-$600 yang dibagi rata kepada setiap penghuni. Sehingga setiap bulannya (dengan asumsi 1 bulan terdiri dari 4 minggu) saya menghabiskan sekitar $900-$1200.

Unilodge, Auckland
Salah satu akomodasi pelajar di lingkungan kampus di Auckland, Unilodge.

Atau tinggal di pinggiran kota?

Tinggal di pusat kota berarti harus tinggal di apartemen. Tentu tidak sesuai bagi sejumlah mahasiswa yang kurang menyukai lingkungan apartemen atupun hiruk pikuk perkotaan. Ada pula yang memilih tinggal di pinggiran kota setelah mempertimbangkan perhitungan ekonomis dari pilihan tersebut. Akomodasi di pinggiran kota lebih murah dibandingkan di tengah kota. Di pinggiran kota, ada banyak pemilik rumah yang menyewakan salah satu kamar di rumahnya. Harga kamar ini biasanya dipatok sekitar $100-150 per minggu yang sudah termasuk air, listrik dan internet. Bagi mahasiswa yang membawa pasangan dan anak-anak ke Selandia Baru, pilihan untuk menyewa sebuah rumah di pinggiran kota jauh lebih masuk akal dibandingkan menyewa apartemen 2 kamar di pusat kota. Untuk menyewa sebuah rumah di pinggiran kota (minimal 2 kamar) dipatok harga mulai dari $280-$400 tergantung luas rumah dan lokasinya. Namun demikian, biaya transportasi dan waktu tempuh perlu menjadi pertimbangan juga dalam memilih akomodasi.

Sebagai contoh, pada tahun pertama perkuliahan, saya tinggal di pusat kota karena masih masuk kelas setiap hari dari senin hingga jumat. Selain itu, beberapa kelas saya dimulai pukul 8 dan 9 pagi. Namun, pada tahun kedua berkuliah, saya hanya mengerjakan disertasi disertai satu kelas sehingga saya hanya perlu ke kampus satu hari dalam seminggu. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk pindah dari akomodasi di pusat kota ke akomodasi di pinggiran kota dengan pertimbangan harga akomodasi yang jauh lebih murah dan juga tidak perlu lagi untuk pergi ke kampus setiap hari. Sebagai gambaran, ketika tinggal di pinggiran kota saya membayar $125 per minggu yang sudah termasuk biaya listrik, air dan internet, lalu ongkos kereta pulang dan pergi ke kampus sekitar $7. Setiap bulannya (dengan asumsi 1 bulan terdiri dari 4 minggu) saya menghabiskan $530-600 untuk akomodasi dan transportasi.

Proaktif dalam mencari informasi seputar akomodasi

Lebih kurang selama 6 bulan sebelum keberangkatan saya ke Auckland, Selandia Baru, saya sudah proaktif mencari informasi akomodasi, transportasi, biaya hidup, dan sebagainya. Saya melihat dan mencoba memahami peta Auckland sehingga saya bisa mendapatkan gambaran harus tinggal dimana dan bagaimana cara menuju kampus setiap harinya. Saya juga menghubungi teman-teman yang berada di Auckland demi mendapatkan informasi-informasi yang tidak saya dapatkan lewat internet. Berikut adalah rangkuman dari mana saja sumber informasi seputar akomodasi di Selandia Baru:

  1. Universitas tempat kamu akan berkuliah dapat memberikan informasi yang kamu butuhkan. Jangan takut untuk bertanya mengenai akomodasi yang dikelola oleh universitas dan mendaftarkan diri kepada mereka. Selain itu, kamu juga dapat meminta informasi seputar akomodasi lainnya yang bukan dikelola oleh universitas.
  2. Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) memiliki jaringan mahasiswa yang sedang berkuliah di Selandia Baru. Kamu dapat meminta bantuan mereka untuk menginformasikan kepada mahasiswa di Selandia Baru bahwa kamu membutuhkan tempat tinggal. Berdasarkan pengalaman saya, jaringan komunikasi PPI ini telah berhasil membantu mahasiswa yang baru saja tiba di Auckland untuk mendapatkan tempat tinggal yang sesuai. Misalnya, kebetulan teman se-apartemen saya akan segera pulang ke Indonesia. Hal ini tentu menjadi peluang bagi mahasiswa lainnya yang baru saja tiba untuk tinggal di akomodasi tersebut. Lebih dari itu, dalam beberapa kesempatan, terdapat mahasiswa yang bersedia untuk menampung mahasiswa baru selama beberapa hari di apartemen/rumah mereka hingga mahasiswa baru tersebut mendapatkan akomodasi yang lebih permanen.
  3. Agen properti swasta yang tersebar di kota tempat studi. Kamu dapat menghubungi mereka maupun berkunjung ke kantor mereka untuk mendapatkan informasi lengkap. Kamu juga bisa mengunjungi unit apartemen atau rumah tersebut sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan. Jika kamu sudah mendapatkan yang sesuai, kamu dapat mendaftarkan dirimu untuk menyewa unit apartemen/rumah tersebut. Perlu diingat, mendaftarkan diri sebagai penyewa bukan berarti kamu secara otomatis dapat menyewa unit tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya calon penyewa yang juga mendaftar untuk menyewa properti tersebut. Agen properti akan meminta kamu untuk melengkapi beberapa persyaratan dan mereka berhak memutuskan siapa yang mendapatkan unit apartemen tersebut. Maka dari itu, kamu harus gigih untuk mencari lebih dari satu apartemen agar kemungkinan kamu untuk mendapatkan akomodasi lebih besar. Sebagai informasi, agen properti biasanya memprioritaskan calon penyewa yang akan menyewa minimal 1 tahun.
  4. Ada beberapa situs yang memfasilitasi pertemuan dunia maya antara pemilik rumah/apartemen dengan calon penyewa antara lain nzflatmates.co.nz, easyrommate.com, trademe.co.nz, flatfinder.co.nz, dan aucklandhomefinders.co.nz. Kamu dapat memanfaatkan situs-situs tersebut untuk menemukan akomodasi yang sesuai. Akan tetapi, kamu harus sangat berhati-hati karena sarana tersebut rawan Jangan melakukan transfer apapun sebelum kamu mengunjungi unit apartemen/rumah dan/atau bertemu langsung dengan pemiliknya.

Perlu diketahui juga bahwa sistem penyewaan akomodasi di Selandia Baru mempersyaratkan adanya uang jaminan sebesar 2-4 minggu biaya sewa per minggu. Maka untuk mendapatkan akomodasi, kamu harus mempersiapkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit. Sebagai gambaran, ketika saya dan teman saya mendapatkan apartemen di pusat kota, kami harus menyiapkan uang sejumlah $2940 yang terdiri dari biaya sewa 2 minggu yang harus dibayar di awal ($840), biaya agen sebesar 1 minggu biaya sewa ($420), dan uang jaminan sebesar 4 minggu biaya sewa ($1680). Meskipun uang jaminan ini akan dikembalikan setelah kontrak habis (dengan catatan, tidak ada kerusakan di unit apartemen/rumah tersebut), namun jumlahnya yang tidak sedikit mengharuskan kita untuk mempersiapkan dari jauh hari.

Selamat mencari akomodasi yang sesuai!

Sumber foto: Princeton Apartment NZ, The New Zealand Herald, Auckland Home Finders


BAGIKAN
Berita sebelumyaAn Introvert in An Extrovert Field
Berita berikutnyaTips on Selecting Universities and Field of Study (Part 1)
Siti Octrina Malikah, commonly called Riri, completed her Master of Public Policy at the University of Auckland, New Zealand, with a full scholarship from the Indonesia Endowment Fund for Education (LPDP). She spent 2 years in Hong Kong to assist vulnerable migrant mothers and their children who had no access to documentation, healthcare and justice. After moving back to Jakarta early 2019, she leads and coordinates interesting social projects with businesses to end child labour in their supply chains and to ensure the young workers have proper access to decent and meaningful work opportunities. On her own time, she loves watching series, cooking and scuba diving with her husband. Do not hesitate to contact her via email sitioctrina@gmail.com

2 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here