Salah satu cara agar kita bisa kuliah pasca sarjana gratis di Amerika adalah melalui bantuan keuangan (financial support) dari pihak pemberi beasiswa, seperti Fullbright, Bank ADB, tempat kerja kita, atau program beasiswa lainnya. Di Indonesia, pemberi beasiswa tampaknya menganakemaskan beberapa disiplin ilmu tertentu sehingga mahasiswa dari bidang lainnya cenderung lebih susah untuk memperoleh beasiswa tersebut. Namun, teman – teman tetap aku sarankan untuk mencoba mengikuti seleksi program beasiswa. Silahkan teman – teman kunjungi AMINEF. AMINEF merupakan badan yang mengurusi beasiswa Fullbright. Biasanya, deadline pendaftaran beasiswa Fullbright adalah pada bulan April atau Mei. Bagi teman – teman yang sudah menjadi dosen PTN maupun PTS juga dapat mencoba melamar program “Beasiswa Studi ke Luar Negeri” yang diselenggarakan oleh DIKTI. Sejak tahun 2008, DIKTI menawarkan beasiswa ini kepada dosen – dosen yang sudah diterima di perguruan tinggi maupun sedang belajar di luar negeri. Informasi lebih lanjut tentang beasiswa ini dapat dilihat di sini.
Cara sekolah gratis di Amerika yang akan dibahas secara detil di sini berkaitan dengan financial support dari pihak perguruan tinggi. Secara umum, financial support dari pihak perguruan tinggi dapat diperoleh melalui tiga kategori, yaitu fellowship, graduate research assistant, dan graduate teaching assistant. Fellowship merupakan beasiswa murni yang sangat kompetitif perebutannya. Sementara itu, graduate research assistant ataupun graduate teaching assistant merupakan jabatan dimana kita diwajibkan untuk bekerja sebagai asisten peneliti ataupun pengajar untuk mendapatkan uang saku (stipend) dari perguruan tinggi. Seluk-beluk graduate research assistant sudah pernah dibahas dalam sebuah tulisan di blog ini. Salah satu keuntungan jika kita mendapat salah satu dari financial support tersebut, kita dapat terbebas dari kewajiban membayar SPP, biaya sekolah lainnya, dan bahkan biaya asuransi kesehatan. Dengan demikian, boleh dibilang bahwa kita bisa sekolah gratis di Amerika bila mendapat financial support tersebut.
Ada beberapa status hasil lamaran jika mendaftar ke perguruan tinggi Amerika. Pertama, status hasil lamaran terbaik adalah kita diterima dan mendapat financial support. Status berikutnya adalah kita diterima tanpa financial support. Terakhir, status terburuk adalah kita tidak diterima di perguruan tinggi tersebut.
Dalam tulisan ini, aku fokus untuk menyampaikan langkah – langkah yang mesti teman – teman lakukan untuk dapat memperoleh status diterima dan mendapat financial support (Prosedur aplikasi sudah pernah dibahas sebelumnya). Status lamaran diterima tanpa financial support pun tetaplah menjadi peluang yang bagus jika teman – teman memiliki uang untuk biaya kuliah dan hidup setidaknya untuk tahun pertama. Selanjutnya, teman – teman usahakan untuk berprestasi pada semester pertama agar bisa memperoleh fellowship, posisi research assistant, ataupun jabatan teaching assistant di semester – semester selanjutnya.
SEMOGA TEMAN – TEMAN DAPAT FINANCIAL SUPPORT
Untuk bisa memperoleh financial support kita harus mau memberikan waktu, tenaga, pikiran, dan uang dalam perjuangan ini. Memang butuh banyak perjuangan tapi percayalah bahwa jika sukses maka hasilnya insyaAllah akan benar – benar membuat kita bisa bersyukur kegirangan.
MAKSIMALKAN NILAI – NILAI STANDARDIZED TEST
Usahakan memperoleh nilai standardized test (TOEFL, GRE, GMAT, MCAT, DAT, LSAT, atau PCAT) yang bagus. Aku hanya akan membahas mengenai TOEFL dan GRE saja karena aku belum punya pengalaman dalam tes GMAT, MCAT, DAT, LSAT, dan PCAT. Jika kita melamar ke jurusan teknik, untuk memperbesar kesempatan memperoleh financial support sejak semester pertama, kita usahakan untuk memperoleh nilai TOEFL PBT setidaknya 600 yang ekivalen dengan nilai TOEFL IBT 100. Jika kita melamar ke sekolah bisnis/ekonomi, aku sarankan teman – teman untuk memperoleh nilai TOEFL PBT setidaknya 640 ataupun TOEFL IBT minimal 110. Sebagai informasi tambahan, teman – teman dapat memiliki peluang yang lebih besar untuk memperoleh financial support melalui jabatan teaching assistant jika memiliki nilai speaking TOEFL IBT setidaknya 25.
Setiap jurusan dan perguruan tinggi Amerika memiliki standard prioritas berbeda– beda dalam mengevaluasi nilai GRE. Umumnya, jurusan teknik lebih memprioritaskan nilai GRE quantitative sedangkan jurusan sastra mungkin lebih memprioritaskan nilai GRE verbal dan analytical wrting. Jika kita melamar ke jurusan teknik, usahakan untuk memperoleh nilai GRE quantitative setidaknya 780 dan GRE verbal setidaknya 600.Acuan nilai TOEFL dan GRE yang aku sebutkan sebelumnya sudah termasuk SANGAT tinggi sehingga kita dengan percaya diri dapat mendaftar di perguruan tinggi top Amerika jika kita memiliki nilai tersebut.
JALIN HUBUNGAN DENGAN PROFESOR
Profesor – profesor di perguruan tinggi Amerika memainkan salah satu peran penting dalam aktivitas penelitian dan perkuliahan. Setiap profesor memegang dana proyek penelitian mereka masing – masing. Umumnya, mereka bekerjasama dengan graduate student untuk mengerjakan penelitian yang ada. Profesor akan bertindak sebagai pembimbing sedangkan graduate student akan melakukan kegiatan lab dan berbagai aktivitas penelitian lainnya. Sebagai imbalan atas hasil kerjanya, graduate student yang berperan sebagai research assistant tersebut akan mendapat financial support. Selanjutnya, profesor – profesor tersebut biasanya juga membutuhkan teaching assistant untuk membantu mereka dalam kegiatan perkuliahan. Financial support juga akan diberikan pada graduate student yang menjadi teaching assistant. Dengan demikian, kita mesti menjalin hubungan dengan profesor pada masa – masa pendaftaran sekolah supaya kita dapat memperoleh financial support sejak awal kuliah. Ingat, jika kita cuek dan tidak meminta financial support pada profesor maka kecil kemungkinan kita untuk mendapatkan financial support.
Salah satu cara yang praktis dalam menjalin hubungan dengan profesor adalah dengan melalui email. Alamat email mereka bisa kita dapatkan di personal page mereka yang terdapat di website jurusan atau departement. Dalam personal page tersebut, mungkin teman – teman akan menemukan istilah Asst. Prof, Assoc. Prof, dan sebagainya. Di bawah ini adalah penjelasan tentang isitlah – istilah tersebut buat teman – teman yang masih merasa asing dengan istilah – istilah tersebut :
- Assistant Professor (Asst. Prof) adalah posisi jabatan dari perguruan tinggi untuk orang yang masih baru atau belum lama menjadi profesor (profesor muda).
- Associate Professor (Assoc. Prof) adalah posisi jabatan profesor kelas menengah, yaitu di atas Asst. Prof.
- Professor (Full Professor) merupakan posisi jabatan yang lebih dikenal dengan istilah guru besar di Indonesia.
- Emeritus Professor (Eme. Prof) adalah gelar yang diberkan oleh perguruan tinggi kepada seseorang full professor yang sudah pensiun atas jasa – jasanya bagi perguruan tinggi tersebut. Seorang pensiunan full professor yang tidak mendapatkan emeritus tidak dapat menggunakan gelar profesornya lagi.
Jangan kecil hati dulu dan takut buat kirim email ke profesor. Mereka baik – baik dan enggak sombong kok. Berikut ini adalah saran – saran dariku untuk menjalin korespondensi dengan profesor:
- Pilih profesor yang masih aktif dalam penelitian. Keaktifan mereka bisa kita lihat dari publikasi paper yang terpampang di personal page-nya.
- Jika memungkinkan, pilih profesor yang menjadi pembimbingnya dosen kita dulu waktu di Amerika. Dengan demikian, kita bisa informasikan ke profesor tersebut bahwa kita adalah murid dari mahasiswa bimbingannya dulu.
- Jika kita kirim email kepada profesor – profesor dari departemen dan perguruan tinggi yang sama, kita kirim email kepada beberapa profesor dulu. Kalau tidak dapat tanggapan maka kita bisa kirim email lagi ke beberapa profesor lainnya dari department dan perguruan tinggi tersebut.
Email pertama kita untuk mereka berisi perkenalan diri singkat dan padat. Kita dapat memberi judul atau subject “Prospective Student” untuk email tersebut. Email pertama ini bisa ditujukan ke profesor Amerika pembimbing dosen Si prospective student atau profesor yang sama sekali belum ada hubungan dengannya.
Jika email pertama kita mendapat balasan dari profesor, kita dapat memulai untuk berdiskusi dengannya dalam email selanjutnya. Topik diskusi dapat kita ambil dari publikasi paper-nya. Dalam email tersebut, kita dapat memulai menggunakan nama belakangnya saja dalam salam pembuka. Hal ini ditujukan untuk menghindari kekakuan dan menambah kedekatan kita dengan profesor. Selanjutnya, jalin korespondensi terus dan jangan sampai balas – balasan email tersebut diputuskan atau disudahi oleh profesor. Kita dapat membuat balas – balasan terus terjadi dengan membuat diskusi yang menarik.
Jika topik diskusi dari satu paper sudah habis maka kita bisa mencari topik diskusi dari paper-nya yang lain. Kalau profesor bertanya kepada kita dalam email balasannya maka segera mungkin kita balas. Namun, jika tidak ada pertanyaan dalam email balasannya maka kita bisa memberi jeda beberapa hari untuk menulis email selanjutnya.
Setelah beberapa kali balas – balasan email dan kita merasa cocok serta ada peluang untuk menyatakan cinta eh salah…maksudku jika kita sudah merasa ada peluang untuk bisa bekerja di bawah bimbingannya maka segera kita nyatakan saja perasaan kita pada profesor tersebut. Kita dapat mengacu pada Email Penembakan untuk menyatakan perasaan kita. Email ini dapat diberi judul “Research Assistant Possibility”. Jangan lupa sertakan CV dan statement of purpose kita dalam email ini.
Umumnya, profesor – profesor juga akan mengajak kita interview melalui telpon ataupun video call. Hal ini mengindikasikan bahwa kemungkinan besar financial support insyaAllah akan kita dapatkan. Misi utama kita dalam interview tersebut adalah supaya semuanya berjalan lancar dan mulus, dan teman – teman dapat financial support. Berikut ini aku tuliskan beberapa saran untuk menghadapi interview tersebut:
- Buat catatan ringkas tentang riset profesor, minat riset kita, alasan kita menyukai riset profesor tersebut, alasan kita memilih perguruan tinggi tersebut, dan kuliah yang sudah kita ambil.
- Kita mesti percaya diri tapi jangan sombong. Jangan malu dan tegang.
- “You and me” kita selevel dengan profesor. Namun, tetap ingat untuk sopan. Panggil beliau dengan “Doktor” + nama belakangnya supaya tidak kaku.
- Pada saat bicara dengan profesor, yakinkan teman – teman sudah pasti akan ke perguruan tingginnya kalau diterima. Katakan “I really want to work with you” “I find your work very interesting and I look forward to doing research in (topik risetnya)”.
- Jika kita ditanya apakah masih mempertimbangkan/menginginkan profesor, riset, dan perguruan tinggi lain, jawabannya adalah “NO”.
- Hindari “kondisi hening” atau tanpa kata dalam interview. Jika kita kehabisan pertanyaan dan bingung kita dapat menanyakan kepada profesor hal – hal umum tentang riset atau research assistantship, misalnya kita tanya tanggal mulai riset, sponsor riset, partner kolaborasi dalam riset, dan jangan tanya durasi riset.
- Jangan pernah berbicara apapun yang berbau negatif, misalnya tentang Indonesia ataupun sistem kuliah kita.
- Jangan mengatakan bahwa kita mau bekerja di Amerika setelah selesai kuliah. Namun, katakan bahwa kita ingin kembali ke Indonesia untuk berkarir di bidang akademik.
- Jangan minta keputusan dari profesor apakah kita diterima atau tidak.
- Kalau sudah akhir – akhir interview katakan “Please let me know if there is anything else you need from me“
- Kalau sudah selesai interview katakan “Thank you very much for this opportunity“.
PERSIAPKAN ESEI LETTER OF RECOMMENDATION TERBAIK
Dalam membuat bagian esei di recommendation letter, sebaiknya kita sendiri yang membuat esei tersebut. Selanjutnya, kita dapat meminta persetujuan dosen mengenai esei yang kita buat. Esei tersebut sebaiknya berisi tentang hal berikut ini:
- Sejak kapan dan dalam kesempatan apa kita berkenalan dengan pengisi recommendation letter.
- Kegiatan apa saja yang sudah kita lakukan bersama pengisi recommendation letter.
- Personality kita di mata pengisi recommendation letter.
- Class rank kita di angkatan kita jika bagus dan memperkuat lamaran kita.
- Bagian kesimpulan dari esei dapat berisi mengenai seberapa jauh pengisi merekomendasikan kita.
Secara umum, perguruan tinggi menyarankan recommendation letter ini diisi oleh pihak akademisi, misalnya dosen pembimbing tugas akhir kita. Namun, atasan kerja kita juga diperbolehkan menjadi pengisi recommendation letter untuk kita.
Perguruan tinggi Amerika meminta agar pengisi recommendation letter mengirimkan transkrip kita secara langsung. Jika tidak memungkinkan, kita bisa mengirimkannya sendiri. Namun, jangan lupa meminta pengisi untuk memberikan tanda tangan pada setiap lipatan penutup amplop.
Di bawah terdapat beberapa contoh recommendation letter. Oh iya, jangan lupa buat meminta pengisi untuk mengisi bagian kuesioner recommendation letter. Selain itu, teman – teman juga mesti memberitahu deadline pengumpulan aplikasi pendaftaran kepada pengisi.
KITA PINGIN JADI PROFESOR
Esei statement of purpose dapat menjadi sarana buat kita untuk menarik hati profesor – profesor Amerika. Jika mereka terpikat oleh rayuan kita dalam statement of purpose maka insyaAllah bisa dipastikan kita dapat financial support. Secara umum, boleh dikatakan bahwa profesor – profesor Amerika mudah tertarik pada calon mahasiswa yang ingin mengejar karir dalam bidang akademik dan memiliki minat yang tinggi dalam penelitian. Dengan demikian agar peluang memperoleh financial support menjadi lebih besar, kita perlu mencantumkan beberapa hal berikut ini dalam statement of purpose:
- Tujuan kita adalah mengejar karir di bidang akademik untuk menjadi profesor di Indonesia. Kata “Professor” sengaja digunakan di sini untuk memberi penekanan yang lebih dari pada kata “Dosen” atau “Lecturer”. Terlepas dari cita – cita teman – teman sebenarnya, sebaiknya teman – teman tuliskan saja bahwa cita – cita teman – teman adalah menjadi profesor.
- Ketertarikan dan pengalaman kita dalam mengajar dan berbagi ilmu.
- Minat kita yang tinggi terhadap penelitian dan juga pekerjaan lab.
- Pengalaman kita dalam penelitian dan pekerjaan.
- Nama – nama profesor yang memiliki penelitan yang menarik minat kita.
- Paper – paper dan karya tulis yang sudah kita terbitkan.
Selain itu, kita juga dapat mencuri hati profesor melalui esei dalam personal history statement. Dalam hal ini, kita bisa menceritakan latar belakang yang menjadi landasan kita untuk mengejar cita – cita menjadi profesor.
DAFTAR AJA KE PROGRAM S3
Sebagian besar financial support berasal dari dana penelitian. Financial support tersebut diberikan kepada research assistant yang umumnya adalah mahasiswa S3. Pelamar program S3 akan lebih berpeluang mendapat financial support daripada pelamar program S2. Dengan demikian, sebaiknya kita mendaftar ke program S3. Mungkin, hal ini terdengar kurang masuk akal bagi teman – teman yang belum memegang gelar S2. Namun, jika teman – teman yang belum S2 bisa menunjukan minat dan keseriusannya dalam penelitian kepada profesor Amerika maka profesor itu akan mendukung kita supaya langsung bisa diterima di program S3. Sudah banyak teman – temanku yang langsung mengambil program S3 di Amerika, khususnya mereka yang memang mengincar financial support. Hal ini juga tidak menjadi masalah bagi teman – teman yang tetap pingin mendapatkan gelar S2. Dengan mengambil program S3, jika jumlah SKS kuliah kita di S3 memenuhi syarat program S2 maka kita bisa juga minta diberikan gelar S2.
Ceritanya akan berbeda jika teman – teman sudah memiliki financial support, baik dari beasiswa maupun uang pribadi. Jika kasusnya seperti ini, teman – teman yang belum memiliki gelar S2 lebih baik mendaftar program S2 terlebih dahulu.
IKUTAN – IKUTAN PAK / BU DOSEN KITA AJA DEH
Memiliki dosen – dosen lulusan Amerika adalah sebuah berkah. Terlebih lagi jika mereka dulu di Amerika berprestasi bagus dan profesor mereka masih aktif mengajar dan meneliti. Dengan demikian, kita bisa memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
- Kita bisa memperkenalkan diri sebagai murid dosen kita saat mulai PDKT dengan profesor Amerika yang menjadi pembimbing dosen kita. Umumnya, profesor akan menjadi lebih welcome dan antusias dalam melayani PDKT kita.
- Kita bisa meminta dosen kita untuk menjadi pemberi recommendation letter.
Recommendation letter ini akan menjadi lebih diperhatikan karena pengisinya adalah orang yang telah sukses lulus dari perguruan tinggi yang kita tuju.
Mengetahui kita memiliki hubungan dengan muridnya, profesor Amerika menjadi lebih yakin untuk memilih kita menjadi asistennya. Aku saranin teman – teman melamar juga ke perguruan tinggi Amerika tempat dosen kita dulu kuliah agar peluang kita memperoleh financial support semakin besar.
AYO SEKOLAH LAGI!!!
Teman – teman sudah tahu cara untuk memperjuangkan cita – cita sekolah di Amerika. Sekarang keputusan untuk memperjuangkannya atau tidak ada di tangan teman – teman. Memang perjuangan ini membutuhkan banyak pikiran, waktu, dan biaya tapi kalau tidak teman – teman perjuangkan maka mimpi akan tetap jadi mimpi. Teman – teman mesti yakin bahwa dengan perjuangan ini, insyaAllah mimpi akan menjadi nyata. Selanjutnya, jika sudah jadi sarjana lulusan Amerika dan jadi profesor jangan lupa sebisa mungkin untuk mengusahakan generasi penerus agar bisa sekolah di sana juga. Kalaupun teman – teman berminat buat berkarir sebagai praktisi, sekolah di Amerika juga tidak ada salahnya. Justru dengan menyandang gelar sarjana lulusan Amerika insyaAllah nilai tawar teman – teman di mata perusahaan juga semakin tinggi.
Banyak kekayaan negara kita, Indonesia, yang sudah menjadi bagian sumber keuangan Amerika. Tentu saja boleh dikatakan bahwa salah satu sumber dana pendidikan dan penelitian di Amerika berasal dari kekayaan negara kita. Dengan demikian, kalaupun uang – uang negara kita lari ke Amerika, kita mesti “ambil kembali” dengan mendapat financial support dari perguruan tinggi di Amerika. Aku prihatin banget setelah mengetahui fakta bahwa setiap tahunnya banyak sekali mahasiswa India dan China yang memanfaatkan jalur kuliah gratis di Amerika ini. Kekayaan negara kita dinikmati oleh orang lain sedangkan mahasiswa Indonesia yang lebih berhak justru masih bermimpi – mimpi dan berandai – andai untuk kuliah di Amerika, salah satu tempat terbaik di muka bumi ini untuk menuntut ilmu. Kalau keadaan ini terus terjadi, akhirnya negara – negara lain semakin maju dengan fasilitas dari kekayaan negara kita sedangkan kita malah semakin tertinggal. Ayo, sebisa mungkin kita barengan cegah kondisi tersebut supaya tidak terjadi. Kita kerjasama membuat Indonesia jadi yang terdepan. Aku sudah berusaha untuk membuat tulisan ini sebaik yang aku bisa. Sekarang, aku mohon teman – teman mau memperjuangkan kesempatan ini dengan semangat, suka hati, dan penuh keyakinan.
Alhamdulillah, sekedar cerita saja, sudah banyak teman – temanku yang bisa kuliah gratis di Amerika dengan menjalankan cara dan saran yang tertulis di sini. Diantaranya, 1 anak Material ITB 2001 ke MIT (WOOOW keren bangets), 2 anak Sipil ITB 2002 masing – masing ke University of Texas at Austin dan University of Michigan at Ann Arbor (ini juga bikin ngiler sampai kebawa mimpi), dan 1 anak Industri ITB 2003 ke Virginia Tech (ini juga dahsyat bangets). Mereka semua belajar di sekolah – sekolah terbaik di Amerika dan langsung mengambil program PhD. Mereka ini tidak ada bedanya dengan kita, hanya manusia biasa. Saat persiapan diri untuk standardized tests, kebanyakan teman – temanku itu sampai mau “muntah – muntah”, khususnya saat mesti menghapalkan kata – kata bahasa planet untuk bagian verbal GRE. Bahkan, sewaktu melaksanakan standardized tests, mereka juga keringetan dan deg – degan tak karuan. Alhamdulillah, atas berkah, rahmat, dan bantuan dari Al Aziz maka teman – teman kita tersebut dapat menaklukkan standardized tests dengan sukses. Menurutku standardized tests hanyalah masalah persiapan saja. Maka dari itu harap maklum jika mahasiswa India dan China umumnya memperoleh nilai yang sangat tinggi dalam standardized tests. Mereka semua memiliki materi persiapan standardized tests yang banyak sekali. Jangan pernah takut buat menghadapi standardized tests selama kita selalu berdoa pada Allah dan mau mempersiapkan diri menghadapi standardized tests. InsyaAllah, kita juga bisa dapat hasil standardized tests yang membuat wajah kita berseri – seri kegirangan tak karuan.
Dengan menyampaikan cerita – cerita di atas, aku sangat berharap teman – teman semakin semangat dan terinspirasi untuk memperjuangkan cita – cita sekolah di Amerika. Meskipun aku menulis banyak sekali untuk memotivasi teman – teman sampai file ini berukuran jutaan terabyte, tetap saja semua ini kembali lagi kepada pilihan teman – teman semua. Ya, pilihan teman – teman untuk memperjuangkan kesempatan ini atau tidak. Kalau teman – teman, tertarik untuk memperjuangkan peluang ini maka aku akan sangat senang dan bersyukur sekali. Dalam perjuangan teman – teman nanti jangan lupa hal yang paling penting, yaitu berdoa pada Allah sehingga tiap perjuangan kita diridhoi dan barokah amin…amin…amin. Tidak ada hal yang mudah jika Allah tidak menemani kita dan tidak ada hal yang susah jika Allah bersama kita. Selamat berjuang, Teman – teman.
Kalau teman – teman ingin bertanya, butuh informasi lebih banyak, dan menyampaikan masukan dan koreksi buat tulisan ini, silahkan saja kirim surat ke Daroji Jalan Mawar no 12 Yogyakarta…eh udah gak jaman ya? OK, teman – teman bisa kirim pertanyaan dan koreksi lewat email ke sahadewa_kbe@yahoo.co.uk. Sekali lagi, selamat berjuang, Teman – teman. Semoga berhasil dan barokah perjuangan teman – teman. Jangan lupa kabar – kabari aku ya kalau dapat Letter of Acceptance dan tawaran financial support. Aku berharap sekali, inbox-ku bakal kebanjiran email kabar gembira tentang acceptance dan financial support dari teman – teman, termasuk dari KAMU 🙂 Amin amin amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
mau nanya nih.. kalau melamar ke bagian spesialis kedokteran, TOEFL atau SAT yang diperlukan? truz minimal score nya brapa? thanks before.. ^^
Halo atas aye,
Silahkan cek website masing-masing universitas dan department yang ente inginkan.
Salam,
Agan Dea
Halo,
Kalo majalah kedokteran, silahkan baca http://indonesiamengglobal.com/author/nihariadi/.
hohohohoho
Salam,
Agan Dea
mohon bantuannya dong.kalau buat CV untuk melamar beasiswa gimana ya caranya?apa formatnya sama dengan CV untuk melamar kerja?makasih sblumnya
Halo,
CV secara umum sama seperti CV melamar kerja. Tapi, perlu sedikit penyesuaian. Jika biasanya heading CV kerja adalah data pribadi, jenjang pendidikan, pengalaman kerja, dst, maka untuk CV melamar beasiswa mungkin ente perlu ganti urutannya jadi data pribadi, jenjang pendidikan, award, beasiswa yang sudah diraih, pengalaman penelitian, publikasi, dst dll hohohohohohoho.
mksi y pnjlsannya 🙂
Assalaam
Mohon infonya mengenai program yang langsung Ph.D tanpa harus master dulu. Program studi + universitas mapa saja yang menyediakan jalur cepat seperti itu? Thanks
Assalamualaikum,
Umumnya sebagian besar univ Amerika yang terkenal di Indonesia, seperti Berkeley, Stanford, Harvard, dkk bisa buat langsung S3.
Silahkan ke website perguruan tinggi yang menjadi dambaan hati. Lalu klik bagian admission ataupun prospective student hohohohohohohoho. Di situ banyak impoh.
Wassalamualaikum
[…] “Tips Mendapat Beasiswa Pascasarjana“ […]
[…] "Tips Mendapat Beasiswa Pascasarjana" […]
[…] juga bisa apply langsung di kampus tujuan (karena biasanya tiap kampus berskala internasional punya beasiswa sendiri untuk mahasiswa internasional). TOEFL iBT ini hanya bisa diakses di kota-kota besar, dan harganya […]
[…] Tips Mendapat Beasiswa Pascasarjana by Andhika Sahadewa […]
Saya Agus, sedang menempuh semester 2 Fisika Unsoedsaya berncana ingin melanjutkan S2 Hubungan Internasional?HI (anggaplah saya salah Jurusan di S1)
di US, universitas mana yang bisa mengizinkan saya mendaftar S2 HI
tapi background S1 nya Fisika, dan bagaimana agar saya bisa mendapatkan
beasiswa penuh
sangat ditunggu tanggapannya, terima kasih =)
[…] juga bisa apply langsung di kampus tujuan (karena biasanya tiap kampus berskala internasional punya beasiswa sendiri untuk mahasiswa internasional). TOEFL iBT ini hanya bisa diakses di kota-kota besar, dan harganya […]