Tentang Kuliah di Inggris

60
65749

Halo! Perkenalkan, nama saya Nofie Iman. Saya alumni dari Universitas Gadjah Mada (Accounting) dan University of Manchester (Management). Saat ini saya sedang mengambil studi PhD di London School of Economics (LSE). Saya ingin berbagi informasi tentang pendidikan di Inggris berdasarkan pengalaman saya selama berada di negara ini.

Tulisan ini saya buat untuk memudahkan teman-teman yang ingin mengambil sekolah di Inggris, baik itu level sarjana/undergraduate, pascasarjana/master, maupun doktoral. Beberapa tahun lalu, saya sudah dibantu oleh banyak teman dan kakak angkatan yang menjawab kebingungan saya. Sebagai bentuk “pay it forward,” saya coba rangkum informasi yang saya punya untuk dibagi ke semua teman-teman yang membutuhkan.

Tentang Inggris

Negeri ini nama resminya adalah “The United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland.” Ada empat “negara” kecil di dalamnya, yaitu England, Scotland, Wales, dan Northern Ireland. England ibukotanya London, Scotland ibukotanya Edinburgh, Wales ibukotanya Cardiff, sedangkan Northern Ireland beribukota di Belfast. Sementara itu, Republic of Ireland tidak masuk dalam gabungan ini. Kamu tidak bisa masuk ke Republic of Ireland dengan visa Inggris.

Great Britain, atau Britania Raya, merujuk pada pulau besarnya Inggris, yang terdiri dari kerajaan (kingdom) England, kingdom of Scotland, dan principality of Wales. Orang kadang menyebut Britain untuk mempersingkat, walaupun menurut sejarahnya, nama “Britannia” sebenarnya digunakan untuk menyebut England dan Wales saja. Sementara United Kingdom adalah Great Britain tapi ditambah Northern Ireland (Northern Ireland sendiri berada pada pulau besar yang sama dengan Republic of Ireland).

Ada kalanya, negeri ini turun sebagai satu kesatuan Great Britain seperti di Olimpiade lalu. Tapi ada kalanya saling berantem antara England, Scotland, dan Wales, seperti misalnya di Piala Eropa atau Piala Dunia. Jadi, jangan bingung antara England, Great Britain, dan United Kingdom ya. Nah, daripada saya tulis “The United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland” yang panjang, di tulisan ini saya sebut saja Inggris untuk lebih mudahnya.

Menurut data dari KBRI London, sebagian besar pelajar/mahasiswa Indonesia di Inggris terkumpul di kota-kota Birmingham, Manchester, Leeds, dan Newcastle. Di London sendiri cukup banyak orang Indonesianya, tetapi kebanyakan bukan pelajar/mahasiswa. Kota-kota seperti Manchester, Birmingham, dan Nottingham masih jadi favorit. Sementara bidang studi yang diambil kebanyakan business/management (termasuk di dalamnya economics, finance, accounting).

Universitas tertua di Inggris adalah Oxford (berdiri 1096) yang didirikan oleh sekumpulan scholar yang diusir dari University of Paris. Di tahun 1209, berdiri University of Cambridge yang merupakan pecahan dari University of Oxford. Salah satu alumni dari Cambridge, John Harvard, kemudian mendirikan Harvard College di tahun 1639 (yang kemudian menjadi Harvard University). Di abad ke 15-17 sendiri banyak universitas berdiri di seantero Inggris. Saat ini, dari ujung selatan (Exeter, Portsmouth), hingga ke utara (Dundee, Aberdeen), bisa kamu temukan universitas-universitas yang cukup bagus.

Jangan kuatir soal kualitas universitas-universitas di Inggris karena semuanya dikelola dan diawasi secara ketat oleh pemerintah. Kalau ada universitas abal-abal, pasti ditindak langsung oleh pemerintah. Sebagai contoh, London Metropolitan University sempat diberi peringatan keras pada Agustus 2012 lalu karena terbukti banyak mahasiswanya yang menyalahgunakan visa bukan untuk belajar, melainkan untuk bekerja/imigran ilegal (setelah ditinjau ulang, UK Border Agency mencabutnya di akhir 2012 kemarin).

S1 (Undergraduate) di Inggris

Secara umum, jalur masuk ke program undergraduate di Inggris bisa ditempuh melalui jalur A-level atau IB (2 tahun) atau jalur foundation (1 tahun). Hal ini disebabkan karena jenjang pendidikan dasar-menengah di Indonesia berbeda dengan di Inggris (selengkapnya bisa dilihat di sini). A-level/IB seperti kurikulum sekolah di level SMA, di mana nanti ada ujian akhir dan kamu bisa mendaftar ke universitas yang dituju dengan modal nilai tersebut. Tentu saja universitas bagus membutuhkan skor yang lebih tinggi karena pesaingnya jauh lebih kompetitif.

Sementara itu, foundation lebih mirip dengan pre-university, di mana kamu akan belajar selama 1 tahun dengan mata pelajaran yang lebih spesifik sesuai dengan program studi dan universitas di mana kamu akan belajar. Misalnya, kamu ingin mengambil kuliah di University College London (UCL), maka kamu bisa terlebih dahulu mengambil foundation seperti University Preparatory Certificate for Science and Engineering (UPCSE) atau University Preparatory Certificate for the Humanities (UPCH), tergantung program studi yang kamu tuju.

Biasanya, jalur A-level lebih diakui daripada jalur foundation. Kebanyakan teman-teman undergraduate di sini masuk lewat jalur A-level. Sebagai gambaran juga, Oxford dan Cambridge hanya menerima A-level. LSE bisa menerima foundation, tetapi kamu akan diminta untuk mengambil school entrance examination lagi. Itupun dengan syarat nilai foundation-nya meraih distinction dengan nilai minimum 70% di seluruh course unit.

Selain A-level atau foundation, syarat lain yang diminta untuk masuk ke program undergraduate di Inggris adalah kemampuan Bahasa Inggris yang tercermin lewat skor IELTS. LSE meminta skor minimum 7.0 across all four categories. [Note: Mohon agar dicek ke masing-masing universitas dan program studi yang dituju karena requirement-nya bisa berbeda-beda. Jangan ragu bertanya kepada undergraduate admissions officers tentang persyaratan ini.]

S2 (Masters Degree) di Inggris

Secara umum, program master di Inggris terbagi menjadi dua, yaitu taught programme dan research programme. Taught programme ada bermacam-macam, mulai dari PGCert, PGDip, MA, MSc, LLM, dan MBA. Sedangkan research programme antara lain MPhil dan MRes.

PGCert (Postgraduate Certificate) ini setara dengan final year untuk level bachelors degree with honours, tetapi masih di bawah postgraduate course. PGCert boleh dibilang semacam “foundation” untuk masters level. Sedangkan PGDip (Postgraduate Diploma) biasanya diberikan kepada mereka yang sudah menyelesaikan course unit untuk level master, tetapi belum menulis disertasi (tugas akhir). Jangka waktu PGCert dan PGDip biasanya sekitar 9 bulan.

MA (Master of Arts) dan MSc (Master of Science) adalah pendidikan level master, terdiri dari kelas (lectures), ujian (exam), dan riset (dissertation). Keduanya bisa ditempuh dalam waktu 1 tahun (full-time). Demikian juga dengan LLM (Master of Law), tetapi LLM fokus pada bidang hukum. Sedangkan MBA (Master of Business Administration) adalah pendidikan master untuk bidang bisnis, dengan lama studi berkisar antara 18-24 bulan. Mereka tidak menulis disertasi, tetapi lebih seperti final report atau consulting project. (Oh iya, di Inggris tugas akhir master disebut disertasi, sementara tugas akhir doktoral disebut thesis.)

MPhil (Master of Philosophy) biasa disebut juga senior master atau second master, yaitu merupakan jenjang antara master dan PhD. Sedangkan MRes (Master of Research) adalah seperti Master of Science by Research. Biasanya mereka yang akan mengambil studi doktor, akan terdaftar terlebih dahulu sebagai mahasiswa MPhil atau MRes, sebelum nantinya akan diuji untuk “upgrading” menuju PhD.

Setahu saya, kebanyakan mahasiswa Indonesia di Inggris mengambil studi jenjang MA atau MSc. Biasanya program master di Inggris diselenggarakan dalam kelas kecil (kurang dari 30 orang) untuk memaksimumkan interaksi dosen/mahasiswa dan memperbanyak diskusi/sharing. Kalau kamu mengambil studi di Inggris, gelar yang diberikan tidak dilengkapi dengan semacam skor GPA (atau IPK), melainkan dengan kategori Fail, Pass, Pass with Merit, atau Pass with Distinction.

Untuk diterima di program master di Inggris sejujurnya relatif tidak sulit. Kebanyakan universitas menyediakan online form berisi beragam pertanyaan yang harus kamu isi dengan lengkap (umumnya gratis). Kamu juga akan diminta untuk menulis letter of motivation yang menjelaskan siapa kamu, mengapa kamu memilih jurusan/sekolah ini, apa rencana kamu ke depan, dsb. Kamu juga perlu mengirimkan referensi, bisa dari mantan dosen di S1 kamu atau atasan kamu (kalau sudah bekerja).

Selain itu, kamu juga perlu mengirimkan bukti ijazah dan transkrip pendidikan kamu sebelumnya dan skor IELTS yang tak lebih dari 2 tahun. Skor minimum yang diminta berkisar 6.5-7.0 untuk bidang science/engineering dan 7.0-7.5 untuk humanities/business/law. Untuk program studi tertentu mungkin juga akan meminta standardised test seperti GRE dan GMAT dengan skor minimum tertentu. Beberapa sekolah/program studi juga akan mewawancari kamu sebagai bagian dari assessment mereka.

S3 (PhD atau DPhil) di Inggris

Studi tingkat doktor di Inggris bisa ditempuh paling cepat 3 tahun (full-time) atau 6 tahun (part-time). Seperti sudah disinggung di atas, biasanya mahasiswa doktoral di Inggris akan terdaftar terlebih dahulu sebagai mahasiswa MPhil atau MRes. Pada akhir tahun pertama setelah menyelesaikan required course-nya, akan ada ujian “upgrading” sebagai seleksi apakah kamu layak untuk melanjutkan penelitian kamu. Ini berbeda dengan program doktoral di Amerika atau Kanada yang mengharuskan dua tahun coursework dan preliminary exam, di Inggris coursework tersebut hanya sekitar 1 tahun. Tapi, ada kalanya supervisor meminta kamu untuk sit-in di kelas lain yang dianggap relevan atau membantu riset kamu.

Sama seperti di atas, persyaratan untuk mendaftar program doktoral kurang lebih mirip dengan program master. Tapi ada beberapa dokumen tambahan yang diperlukan, yaitu research proposal dan list of publications. Research proposal berisi 8-10 halaman proposal riset yang akan kamu teliti bila nantinya diterima. Sekolah akan melihat apakah proposal ini sesuai dengan program/prioritas mereka atau tidak. Sekolah juga melihat apakah ada pembimbing yang sesuai dan bersedia membimbing kamu. Jadi, ada baiknya menghubungi calon supervisor terlebih dahulu sebelum mengajukan aplikasi kamu. Pastikan beliau bersedia membimbing kamu. Ini akan memperkuat aplikasi kamu.

List of publications adalah lampiran tulisan ilmiah yang pernah kamu buat. Bisa berupa artikel dalam jurnal ilmiah, conference paper, working paper, atau publikasi lainnya. Sekolah ingin melihat kemampuan kamu menulis (meneliti) dengan baik, jadi perbanyaklah portofolio tulisan kamu. Tentu saja, dalam bahasa Inggris yang baik ya. Kalau punya pengalaman mengajar, tentu akan jadi poin plus. Di sini, kamu bisa nyambi sebagai teaching assistant. Selain dapat tunjangan (waive tuition fee), pengalaman mengajar bagus untuk memperkaya CV kamu kalau kamu bekerja di dunia akademik.

Di Inggris, mahasiswa PhD cukup beragam, ada yang berusia 25 tahun, langsung dari S1/S2. Tapi ada juga yang sudah berusia 40 tahun dengan segudang pengalaman kerja. Program PhD biasanya didominasi oleh mahasiswa-mahasiswa internasional dibandingkan mahasiswa asli Inggris. Mengapa begitu? Umumnya mahasiswa asli Inggris membiayai sekolahnya menggunakan student loan, sehingga mereka lebih memilih untuk bekerja setelah lulus S1/S2 dan melunasi student loan mereka.

Ada Beasiswanya Nggak?

Tentang Kuliah di Inggris

Inggris memang salah satu negara yang terpukul akibat krisis 2008 lalu. Akibatnya, mereka banyak membatasi skema beasiswa yang semula dibuka untuk siapapun (worldwide), kini menjadi hanya terbatas untuk orang Inggris (UK) atau Uni Eropa (EU) saja. Tapi jangan menyerah, masih banyak kok beasiswa yang tersedia selama kamu mau berusaha mencarinya.

Secara umum, ada dua jenis beasiswa. Pertama, adalah beasiswa yang diberikan oleh lembaga donor yang tidak terafiliasi dengan sekolah. Lembaga donor ini ada yang berasal dari luar negeri, seperti World Bank lewat skema JJ/WBGS Program, Open Society Foundation milik George Soros, Islamic Development Bank (IDB) lewat skema Merit Scholarship Programme for High Technology (MSP), Jardine Foundation, Ancora Foundation, dan yang paling terkenal, beasiswa Chevening dari British Council.

Selain lembaga donor luar negeri, Pemerintah Indonesia juga memberikan beasiswa lewat Beasiswa Dikti (untuk dosen yang sudah memiliki jenjang kepangkatan), Beasiswa Unggulan (untuk calon dosen), dan Beasiswa SPIRIT dari Bappenas yang diperuntukkan bagi para PNS.

Nah, selain dari lembaga donor dan sponsor yang tak terafiliasi dari sekolah, ada kalanya sekolah yang bersangkutan memberikan beasiswa sendiri. Besarnya beragam. Ada yang hanya memberikan tuition fee waiver, ada yang mendanai living cost kamu, ada pula yang membiayai kombinasi keduanya. Kamu bisa cek di website sekolah yang kamu tuju di bagian financial aid atau financial support. Khusus di Inggris, kamu bisa juga cek ke website Jobs.ac.uk untuk melihat beasiswa jenis ini.

Saran-saran

Nah, kalau kamu sudah memantapkan diri untuk melanjutkan studi ke Inggris, berikut ada beberapa hal yang perlu sebaiknya kamu perhatikan.

(1) Persiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari. Seperti kamu bisa baca sendiri di ulasan sebelumnya, sekolah di luar negeri butuh persiapan. Kamu perlu belajar dan mengambil tes IELTS. Kamu butuh transkrip dan legalisir ijazah. Kamu juga harus meminta referensi dari beberapa orang. Belum lagi kalau kamu akan mendaftar beasiswa. Perhatikan rentang waktu (timeline) dan persiapkan dengan matang. By failing to prepare, you are preparing to fail.

(2) Pilih jurusan yang sesuai dengan minat dan cita-cita kamu. Jangan “pokoknya asal Inggris,” atau “asal bisa nonton Manchester United”, atau “apa aja asal ada beasiswanya.” Juga jangan asal memilih sekolah semata-mata karena teman/saudara/pacar kamu juga sekolah di sana. Selain itu, jangan apply sekolah ke luar negeri cuma karena kamu sudah lulus, belum ada kerjaan, bingung mau ngapain — please don’t do that.

(3) Whenever possible, pilih sekolah studi sebaik mungkin, karena sekolah itu nantinya akan melekat di namamu seumur hidup. Jangan takut untuk “menembak” ke sekolah yang bagus. Rejeki orang tak ada yang tahu bukan? Saran saya, pilih kampus yang tergabung dalam “Russel Group“, yaitu 24 universitas terbaik di Inggris yang punya kualitas riset dan pengajaran serta punya kedekatan dengan dunia bisnis dan sektor publik. Kalau kamu PNS atau dosen, ada baiknya cek sekolah kamu di Dikti agar nantinya ijazah kamu bisa “disetarakan” dan digunakan untuk mengurus kepangkatan.

(4) Pilih kota yang sesuai dengan diri kamu. Ada yang suka kota besar, metropolitan, banyak tempat hiburan, atau banyak orang Indonesianya di sana. Kalau kamu masuk kategori ini, kamu bisa pilih London, Manchester, atau Birmingham. Tapi ada juga yang suka kota yang kecil, di mana kamu bisa belajar dengan tenang, dan sedikit orang Indonesianya, jadi kamu bisa bergaul dengan teman-teman internasional. Kalau kamu termasuk yang ini, kamu bisa pilih kota seperti Oxford, Cambridge, Bath, Coventry, atau Bedfordshire.

(5) Jangan segan bertanya kepada admissions officers tentang syarat-syarat untuk bisa diterima di sekolah/program studi tersebut. Mereka biasanya sangat responsif dan cepat tanggap membalas pertanyaan kamu. Tak jarang juga mereka sampai mengirimkan booklet/brosur secara cuma-cuma ke alamat kita di Indonesia.

(6) Kalau ada pertanyaan yang lebih spesifik tentang pelajar Indonesia di sekolah atau kota yang kamu tuju, cobalah hubungi melalui PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia). Di Inggris, ada PPIUK yang punya mailing list dan website cukup aktif. Cek juga PPI di masing-masing kota, seperti PPI-GM (Manchester), PPI-London, PPI-Cambridge, dsb. Bergabunglah ke mailing list/forum mereka dan perkenalkan diri kamu baik-baik. Kami semua sangat welcome kepada teman-teman yang butuh informasi.

(7) Oh iya, kunjungi juga situs British Council yang dikelola oleh Pemerintah Inggris dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan milik KBRI London. Keduanya memuat banyak informasi yang berguna.

Last But Not Least

Saya membuat tulisan ini dengan penuh keyakinan bahwa banyak teman-teman di Indonesia yang make very poor use of their talents. Banyak yang sering merasa rendah diri dan underestimate kemampuan diri sendiri padahal sebenarnya mereka mampu kalau mereka mau. Jadi, jangan takut untuk mencoba. Aim as high as the sky, even if you fall, you’ll still among the stars. Saya sendiri sudah membuktikan. I wasn’t the most popular kid, the class president, nor the son of [president/ businessman/ parliament member/ public figure/ etc]. I was no one. But I can make it. Dan kamu juga pasti bisa!

Belajar di luar negeri juga sangat menantang. Kamu akan dihadapkan pada situasi di mana kamu merasa “ditarik” sampai ke ujung limit kamu. Kamu akan dihadapkan pada masalah bahasa/aksen yang sulit dipahami, perbedaan cuaca yang drastis, makanan yang tawar nggak ada rasanya, kesepian jauh dari teman/keluarga, dan seribu satu masalah lainnya. Most people don’t like it, because it make them feel uncomfortable, painful; but it is through discomfort and stretching that we become stronger and grow. Ibarat sebuah jeruk, kamu tidak akan bisa mendapatkan sari pati terbaiknya kalau tidak memerasnya kuat-kuat.

Untuk sementara, sekian dulu dari saya. Semoga apa yang saya tulis bisa sedikit banyak memberi informasi dan inspirasi untuk berangkat melanjutkan studi yang lebih tinggi. Bila ada pertanyaan, please don’t hesitate ya.

Photo Credit: London Skyline by Tom Soper, LSE Library by SomeDriftwood


BAGIKAN
Berita sebelumyaEngineering Versus Natural Science?
Berita berikutnyaThe Grass is Greener on the Other Side
Nofie Iman is currently pursuing PhD at the London School of Economics and Political Science, with management and innovation as the primary fields of research. His interests vary ranging from academics to sports, from music to adventure, and from playing golf to watching movies. He loves to visit places and lead a life free of tension.

60 KOMENTAR

  1. Thanks banget buat infonya!
    Aku tertarik masuk ke University of Leeds, mungkin bisa tolong bantu minta infonya? Kalau ada…
    Thank you

  2. terimakasih atas informasinya..
    setelah membaca tulisan kamu, saya jadi punya keyakinan dan niat yg lebih bwt belajar ke ingrris, manchester. Thanks.

  3. thx infonya ya. aku berminat untk masuk k university of oxford sm cambridge. tolong infonya ya,ttng beasiswa dan life style d sana. thx 😀

  4. sangat informatif mbak, semoga kita juga bisa ketemu di Inggris. saya bercita2 sejak dulu kuliah di Cambridge. Saya sekarng S1 matematika UGM.

  5. maafsaya mau nanya katanya masuk cambridge ga pake ijazah dan hanya tes? Atau ada nggak program cepat tanpa harus SMA 3 tahun?

  6. Saya lulusan SMK, tidak punya biaya yg cukup untuk melanjutkan kuliah, apa mungkin saya bisa melanjutkan kuliah di Inggris?

  7. Senang melihat tulisan yang bisa membantu banyak orang. Sukses selalu dan salam sama Vishnu kalau kebetulan kenal disana 🙂

  8. Masalh besar saya adlh less publikasi. Apkh solusinya harus ambil MRes dulu baru propose DPhil?..saya ngajar di politeknik. Says sdh S2 akuntansi di Australia prog coursework. Pls advice nya.tks

  9. my best regard for you who wrote this amazing information. thank you very much for your motivation, I hope I’ll be the next one who follow your way to U.K 🙂

  10. nice. well, kira kira universitas mana di Inggris yang menyediakan jurusan Photography atau animasi. Thank’s and can’t wait for the answer 😉

  11. amazing, helpfull, dari dulu aku cita-citaku bisa kuliah di inggris, ada gak yaa beasiswa full?? (termasuk living, transport, etc). those all the big problems..
    i wish i could go there 🙂

  12. saya dari D3 program studi penerbitan mau lanjut S1 di program studi yg sama, kira2 ada ga sekolah program studi penerbitan di London?

  13. Saya lulusan S1 ekonomi, jika saya ingin melanjutkan S2 ke bidang photography apakah bisa? jika bisa universitas apa yang rekomen untuk mempelajari photography. Terima kasih

  14. Halo mas, perkenalkan saya Rahma.
    Saat ini saya menjalani semester
    akhir program D3 jurusan Manajemen Informasi dan Dokumen (berkenaan
    dengan Ilmu Perpustakaan, Kearsipan, dan TI) di salah satu PTN di Depok.
    Saya berniat melanjutkan studi di UK setelah studi saya selesai.
    Pertanyaannya:

    1. Apakah bisa saya melanjutkan ke program S1 (undergraduate) dengan ijazah D3?

    2. Apabila tidak memungkinkan dan saya melanjutkan ke program S1 Terapan atau D4 di Indonesia, apakah saya bisa melanjutkan S2
    (post-graduate)?

    3. Saya ingin melanjutkan studi dibidang Kearsipan, apakah ada universitas yang recommended yang memiliki studi dibidang ini?

    Semoga mas berkenan menjawab, terima kasih.

    • Selamat malam kak @nurulrahmani. Saya baru saja membaca pertanyaan kakak diatas yg tercatat sdh 3 tahun yang lalu. Yang ingin saya tanyakan adalah apakah kakak sudah mendapat jawaban dari pertanyaan kakak diatas? Karna kebetulan sekali sy jg sesang kebingungan atas persoalan tsb. Sy sgt berharap mendapat responnya kak. Terimakasih banyak! 🙂

  15. permisi, perkenalkan saya Rut. sekarang sdg belajar di SMA 1 Solo. saya pengen tahun depan kuliah di inggris jurusan ekonomi di LSE, kira2 peluang untuk beasiswanya bagaimana ya? dan apa saja yang perlu dipersiapkan? semoga berkenan menjawab, terimakasih

  16. Perkenalkan saya salah satu mahasiswa tingkat 3 di Teknik UI. IPK dan TOEFL score saya terbilang cukup baik. Tapi, saya melihat passion saya bukan di bidang engineering tapi lebih ke ekonomi. Saya berminat utk melanjutkan s2 di LSE atau di salah satu ivy league univ di US. Kira2 apa yg bisa saya tulis di essay saya utk meyakinkan prof di sana kalau saya memang benar2 berminat di bidang ekonomi ya? (mengingat s1 saya bukan ekonomi) Lalu, apa ada nilai tambah jika saya punya publikasi ilmiah ya mas? Dan utk scholarship nya gmn mekanisme apply nya ya? (Khususnya di LSE). Terimakasih. Mohon responnya.

  17. very interesting… how about if
    when we want to continue
    for a Master Degree in Research but then
    we’ve no publication / journals published yet?

    Since the supervisor / professor
    will ask that question to a new candidate…

    what should we do?

    please give an advice,

    Regards,

    G

  18. selamat siang mas, terima kasih mas, tulisannya sangat mencerahkan dan membuat saya berani untuk bermimpi. perkenalkan saya dieni. saya mahasiswa tingkat akhir sedang menjalani program s1 di universitas indonesia. Nah, saya ingin bertanya, saya jurusan sastra indonesia. Nah, saya agak kesulitan mencari program untuk pascasarjana di Inggris. Saya ingin mengambil, Lingusitic bahasa Indonesia, nah ada tidak ya jurusan seperti itu di sana dan univnya apa, terima kasih atas jawabannya

  19. Siang mas Nofie Iman, salam kenal.. saya Nisa lulusan s1 UI Jurusan Ilmu Perpustakaan, saya pernah lihat beberapa artikel ttg Edinburgh. Mnrt mas Iman bagaimana dengan universitas tsb, krn tulisan di atas tidak memuat ulasan ttg universitas tsb. saya tertarik melanjutkan s2 ilmu perpustakaan di Edinburgh. mohon pencerahannya. Terimakasih Mas

  20. thank you mas. such enlightning..
    apa ada kampus disana untuk mengambil gelar master di bidang teknik informatika? atau nanti gelarnya sama saja dengan yang lain, MSci? lebih ke kehidupan sosialnya kira-kira seperti apa? well, you know.. muslim-non muslim, pribumi-pendatang.. apa akur-akur saja? and how did you manage to fit in there?

  21. Salam kenal Mas Nofie Iman. Saya Lina. Saya lulusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris salah satu PTS di Surabya dan ingin bisa melanjutkan S2 di Inggris dg jurusan Bahasa Inggris ato Manajemen Pendidikan. Kira2 universitas mana ya yg menyediakan jurusan tersebut? Dan bagaimana cara mendapatkan LoA utk pengajuan beasiswa dr lembaga di Indonesia. Terimakasih.

  22. Nama saya Ricky, teman dekat saya ada yang alhamdulillah berhasil masuk disalah satu univ beken di Inggris. Kepada mahasiswa PPI, tolong jaga dia ya, maaf aku nggak bisa jagain kamu, ada kepentingan lain di negara lain.

  23. Hallo mas… makasih infonya dan semangatnya. Doakan saya bisa menyusul sekolah di sana ya mas. Aminnn

  24. selamat malam, tulisan anda sangat memberikan pencerahan buat sy untuk melanjutkan studi s2 ke UK.
    saya ingin bertanya
    1. apakah ada universitas di UK yg memberikan full beasiswa sampai free uang saku, tempat tingga, dll?
    terimakasih sebelumnya…

  25. Salam kenal Mas Nofie,
    Saya seorang guru Bahasa Inggris di sebuah SMA Negeri. Saya sudah menempuh pendidikan S2 di salah satu PTS di Jakarta. Gak tau kenapa ada rasa ketidakpuasan dari ilmu yang saya dapat. Saya sangat tertarik dan berharap bisa menempuh program Master lagi di UCL Institute of Education in UK. Tentunya harapan saya bisa mendapatkan beasiswa, bisa dapat pekerjaan juga disana, bisa membawa serta anak-anak saya tinggal di UK, (banyak banget harapan saya ya :)).
    O ya Mas Nofie kalau saya apply for Master Program, apakah sebaiknya saya menggunakan nilai S1 atau S2 untuk persyaratannya ya Mas?.

  26. sy sekarang di kelas XI / SMA 2 ingin langsung kuliah di Univ UK setelah tahun ini selesai SMA 2, apa bisa dapat bea siswa , sy sudah punya ijasah IELTS 6,5 , apa bisa dapat beasiswa dan kuliah tanpa ijasah SMA lulus /SMA 3 / kls XII tidak ada. tolong info , thanks

  27. “I was no one, but I can make it” Good quote.. I like it.. 🙂
    Mas Nofie Iman, terima kasih atas informasinya yang sangat membantu… Jazakallah… Good Luck

  28. Terima kasih banyak Pak Nofie Iman, artikelnya sangat membantu kami yang berencana melajutkan studi ke Inggris.

  29. haloo kak 🙂
    saya maya…
    kalo boleh tau mengenai universitas mana saja di UK yang bagus untuk ambil TESOL ya kak?
    mungkin kakak tahu mengenai jurusan pendidikan yang bagus disana.
    mohon informasinya.
    terimakasih 🙂

  30. thanks mas atas tulisannya, menginspirasi bangeeeet. semoga aku bisa nyusul ky mas nya bisa kuliah di London, Ameeen.

  31. Hei ka!
    Ka mau nanya dong, saya mahasiswa Program Keahlian Akuntansi Program Diploma IPB. Sekarang masih semester 2 sih hehe saya sangat tertarik lanjut S1 di LSE jurusan Accounting. Apakah dari D3 ke S1 bisa ka disana?
    Terima kasih

  32. Selamat malam,
    saya Raisa dari S1 Menejemen Unair
    kak saya mau tanya tentang informasi LSE lebih lanjut kemana ya?
    Terimakasih 🙂

  33. Halo Mas Nofie, terimakasih sharingnya ya! Jadi lebih ada bayangan untuk studi disana. 🙂 Saya mau bertanya, Mas Nofie ada rekomendasi kampus di Inggris yang dikenal bagus untuk jurusan education-nya, kah?

  34. mas nofie, utk jurusan pendidikan matematika jenjang S3 di Inggris ad di kampus apa aj ya? mohon info ny, thanks

  35. hallo mas, nama saya Anisa dari Jogja, saya tertarik untuk melanjutkan studi S2 di bidang Education di UK, setelah mencermati dari website masing2 universitas di UK yang didanai LPDP dan juga dari hasil mengikuti beberapa pameran beasiswa Internasional, pilihan saya mengerucut kepada 2 universitas disana yakni Glasgow dan Southampton. Namun saya masih memiliki beberapa pertanyaan mas, sekiranya mas berkenan menjawab, saya sangat berterimakasih 🙂
    1. Saya dengar cuaca di Scotlandia, dimanaa tempat Univ. Glasgow sendiri berada, itu sangat extreme, dalam artian bisa sangat dingin sekali, berbeda dengan di London atau Inggris bagian selatan? apakah benar seperti itu mas? Kebetulan saya punya penyakit asma dan cukup sensitif terhadap cuaca, apakah akan menjadi kendala apabila saya memilih Glasgow sebagai tempat kuliah saya dibanding dengan kota2 di Inggris bagian selatan, seperti Southampton yang saya dengar tidak se ekstrim cuaca di Skotlandia?
    2. Untuk di universitas Southampton sendiri apa cukup menjadi pilihan mahasiswa Indonesia? Bagaimana kegiatan PPI Indo di Uni Southampton sendiri mas?
    Terimakasih mas 🙂

  36. Salam kenal, saya Qisthy, lulus SMA tahun 2015 dan sangat tertarik dengan program beasiswa penuh yg dipaparkan link ini http://www.indbeasiswa.com/2016/06/beasiswa-penuh-s1-inggris-oxford-cambridge.html?m=1 kebetulan saya juga belum mendaftar kuliah di univ lain. Mengenai A-level atau IB itu bagaimana ya teknisnya? Apakah dilaksanakan di Inggris ketika sudah diterima salah satu univ di sana atau dilaksanakan di Indonesia sebagai persyaratan sebelum berangkat ke sana? Lalu adakah biaya tersendiri untuk mendapat A-level atau IB? Terima kasih banyak.

    • Hai Kak Qisthy, aku punya pertanyaan yg sama kayak kakak nih mengenai A-level atau IB. Sudahkah kakak mendapat penjelasan mengenai hal tsb?

  37. Siang, mas. Saya Hana.
    Apakah mas Iman punya referensi kampus2 bagus yang pendaftarannya gratis? Selama ini saya nemunya yang berbayar terus.
    terimakasih.

Tinggalkan Balasan ke Tika Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here