Q&A: Pengalaman Berharga Belajar di India

3
20173

Bagaimana rasanya belajar di negara yang terkenal dengan sinema Bollywood dan kemajuan di bidang teknologi informasinya? Kali ini Indonesia Mengglobal berbincang dengan Popi Miyondri yang pernah belajar di New Delhi, India.

1. Hai Popi, boleh cerita sedikit mengenai Popi?
Namaste, teman-teman semua. Nama saya Popi Miyondri, saat ini baru saja menyelesaikan pendidikan master (M.A.) jurusan French Language di Jawaharlal Nehru University (JNU) – New Delhi. Saya adalah orang Jambi namun ayah saya berasal dari Batu Sangkar (Sumatera Barat). Di jenjang S1, saya mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Prancis di Universitas Pendidikan Indonesia.
Aktif berpengalaman organisasi saat masih S1 dulu dan hingga kini masih tetap terbawa ketika berada di New Delhi ini. Saya masih aktif mengikuti Perhimpunan Pelajar Indonesia di India, pada tahun 2014-2015 saya berkontribusi sebagai sekretaris PPI India. Selain itu pada tahun 2015-2016 saya memegang peran sebagai ketua PPI Komisariat Delhi.

2. Mengapa Popi memilih melanjutkan studi di India?
Dulu tidak pernah terbayangkan bisa S2 di India. Berawal ketika salah satu teman Pengajar Muda (sebutan fasilitator pendidikan di Indonesia Mengajar) yang juga lulusan JNU memberikan info mengenai JNU dan kemudian saya tertarik. Yang paling banyak ditanyakan pada saya ketika orang tahu bahwa saya melanjutkan kuliah di India adalah “Mengapa India? Mengapa kuliah Bahasa Perancis justru di India?”
Waktu itu saya menjawab, “Why not?”
Bagi saya, belajar di universitas mana pun ketika universitas tersebut memiliki kredibilitas dan kualitas yang bagus adalah pilihan yang baik. Ini bukan tentang gengsi, karena kebanyakan orang barangkali berpendapat bahwa kuliah di negara-negara maju seperti kebanyakan negara di Eropa atau Amerika lebih terkesan keren. Menurut saya, jika kita memilih universitas sembarangan dan belajar asal-asalan, itu sama saja dengan menyia-nyiakan kualitas yang ada pada diri kita.
JNU memiliki kualitas yang bagus di India dan setelah berada di sini, saya bisa merasakan kualitasnya melalui dosen-dosen yang mengajar di jurusan saya. Untuk jurusan Bahasa Perancis sendiri, saya mengambil jurusan ini agar linier dengan jurusan saya sewaktu S1. Hal ini berhubungan dengan cita-cita saya yang ingin menjadi dosen.

3. Bisakah Popi bercerita mengenai kehidupan/budaya kuliah di sana?
Terkait dengan kehidupan di universitas saya, saya lebih merasakan suasana internasional di sini dibanding sewaktu saya kuliah S1 di Indonesia. JNU dapat diakses oleh mahasiswa-mahasiswa internasional dan JNU sendiri banyak bekerja sama dengan berbagai negara yang berhubungan dengan pendidikan. Kuliah di India sendiri memang harus sabar terkait sistem administrasi, terutama terkait kendala bahasa. Tidak semua pegawai di kampus dapat berbahasa Inggris, sehingga saya terkadang membawa teman India untuk menerjemahkan apa yang saya inginkan dalam bahasa Hindi.

Malam budaya.
Malam budaya.

Harga buku kuliah terbitan internasional juga sangat terjangkau, berbeda dengan di Indonesia. Selain itu, kita dapat mengakses jurnal internasional yang berbayar secara gratis di perpustakaan JNU.
Walaupun mayoritas mahasiswa di kampus saya adalah mahasiswa India, namun tak sedikit pula mahasiswa asing dari berbagai negara yang berkuliah di sana. Ini berpengaruh pada seringnya diselenggarakan pesta seperti budaya kebanyakan negara-negara maju, misalnya pesta asrama, pesta perpisahan, atau pesta-pesta informal lain. Meski begitu, sisi khas India tetap terasa, dapat dilihat dari pakaian tradisional yang dipakai oleh masyarakat dan mahasiswa di sana serta perayaan berbagai macam festival keagamaan Hindu.

4. Apa saja kegiatan Popi selain kuliah?
Selain kuliah, karena saya aktif di PPI India, kami melakukan berbagai kegiatan untuk mempererat tali persaudaraan dengan sesama teman PPI, teman teman di Indonesia, dan para pejabat/orang Indonesia yang berkunjung ke India. Kami juga memiliki program sosial, salah satunya adalah kegiatan PPI Delhi Winter Care. Kami membantu warga Delhi yang kurang mampu dan tunawisma dalam menghadapi musim dingin dengan membagikan selimut, jaket, beras, gandum, dan sejumlah materi kepada keluarga yang tidak mampu.

Kegiatan PPI New Delhi.
Kegiatan PPI New Delhi.

Selain di PPI, saya juga terlibat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh International Student Association (ISA) di kampus.

5. Hal-hal unik apa yang Popi temui selama kuliah di India?
Ada beberapa hal unik yang saya temui dan rasakan selama kuliah di India, misalnya biaya kuliah yang murah. Biaya kuliah di universitas saya tergolong sangat terjangkau untuk masyarakat India. Menurut orang India, tes masuk ke JNU sangat sulit, sehingga mahasiswa yang lulus di JNU sangat dikagumi. Biaya yang ditawarkan oleh JNU hanya Rs. 250,- per semester atau sekitar Rp. 50.000,-. Untuk tinggal di asrama , penghuni asrama hanya cukup membayar sekitar Rp. 200.000,- per semester. JNU hanya menyediakan jenjang S2 dan S3 untuk semua jurusan, sedangkan S1 hanya ditawarkan untuk jurusan bahasa.
Hal unik lainnya adalah bahasa. Kita umumnya berasumsi bahwa bahasa Hindi merupakan bahasa utama yang dipakai oleh masyarakat India. Namun India merupakan salah satu negara selain Kanada yang negaranya menerapkan multi-bahasa. Banyak berbagai bahasa yang dipakai di sana dan bahasa Inggris merupakan bahasa penghubung juga karena dulunya India pernah diduduki oleh Inggris.
Saya juga tertarik dengan masakan India yang terkenal dengan bumbunya yanbg khas. Ketika kita mencicipi makanan India seperti roti, kari, dan manisan, kita biasanya langsung tahu bahwa makanan itu adalah makanan India. Bumbu khas India yang banyak digunakan dalam berbagai sajian dikenal dengan nama masala.

6. Apakah ada tantangan yang Popi hadapi di sana dan bagaimana cara Popi mnghadapinya?
a.Pergaulan
Dalam pergaulan tentu kita harus pandai dalam memilih teman, karena pergaulan bebas bisa kita rasakan di sana. Oleh karena itu, pergaulan merupakan tantangan yang harus saya hadapi dan kelola secara matang.

Bersama teman-teman kuliah.
Bersama teman-teman kuliah.

b.Tingkat keamanan
Bukan hal baru lagi jika India dikenal senagai negara dengan tingkat keamanan untuk wanita yang mengkhawatirkan. Bagi saya sebagai seorang wanita, menjaga diri merupakan tantangan terbesar. Meski begitu, saya merasa senang karena JNU peduli dengan keamanan mahasiswanya dengan menyediakan petugas jaga 24 jam di berbagai titik. Tentunya saya juga selalu waspada ketika keluar dari kompleks kampus.
c.Pengetahuan tentang India dan Indonesia
Walau pun kuliah di jurusan Bahasa Perancis, contoh-contoh dari pembelajaran yang banyak digunakan oleh dosen di sana berasal dari kehidupan sehari-hari di India. Sebagai representasi dari Indonesia, saya terkadang ditanya mengenai negara asal sehingga pengetahuan tentang kedua negara juga harus saya ketahui.

7. Apakah Popi memiliki pesan atau tips untuk teman-teman IM yang ingin belajar di India?
Saya yakin bahwa teman-teman IM sudah tentu paham bagaimana harus bersikap ketika keluar dari comfort zone. Sebagai representasi Indonesia, kita sebaiknya bersikap sebagai orang Indonesia yang memiliki budaya Timur dan juga memiliki pengetahuan luas akan negaranya. Kita juga harus ingat akan tujuan kita belajar. Mengelola ekspektasi dalam hal perbedaan budaya juga dapat membantu kita dalam menerima budaya di negara tujuan, tentunya kita pilih mana yang baik.
Selain itu, pencarian beasiswa juga diperlukan untuk mengurangi beban biaya selama kuliah di negeri orang. Banyak beasiswa yang bisa diambil, misalnya Beasiswa Unggulan dari Kemdikbud bagi teman-teman yang sudah kuliah terlebih dahulu namun dengan biaya sendiri. Beasiswa tersebut sangat membantu saya secara finansial ketika kuliah di India.

 

Featured image diambil dari prologueindia.com.


BAGIKAN
Berita sebelumyaRedefining the Past: How I Got Into Berkeley’s MBA Program
Berita berikutnyaPengalaman Kuliah di UCL Institute of Education
Popi Miyondri merupakan lulusan S1 Pendidikan Bahasa Perancis UPI Bandung angkatan 2007. Popi sudah aktif berorganisasi sejak SMA, gemar bernyanyi dan berpetualang. Naluri organisasi dan bakat bernyanyi ini tetap dilanjutkan selama kuliah. Popi merupakan anggota paduan suara UPI dan ketua “Club de Chanson” (klub paduan suara mahasiswa bahasa Perancis). Popi juga pernah menjadi ketua bidang pendidikan di Pendidikan Alif Qur’an (organisasi tingkat universitas), ketua himpunan di Association des Etudiants du Département Français FPBS UPI (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Perancis). Setahun kemudian popi menjadi ketua bidang strategi dan kebijakan presiden di Senat AEDF dan merupakan delegasi UPI untuk IMASPI (Ikatan Mahasiswa Bahasa Perancis Se-Indonesia). Popi kemudian melanjutkan studi master di Jawaharlal Nehru University di New Delhi, India dan menyelesaikannya di tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di India, Popi aktif di PPI India dan juga menerima Ambassador's Award for Excellence untuk tingkat pascasarjana.

3 KOMENTAR

  1. Hallo ka Popi, Kebetulan tahun ini sy berencana mau kuliah di India. boleh minta kontaknya kah? utk bertanya2 seputar kampus dan environment

  2. Hallo popi boleh minta kontaknya sy mau nanyak tentang pendidikan di india buat ank saya, tolong di bantu infonya ya tq

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here