Job Hunting Survival Kit

0
6169

Summer Break is over and It’s time for school again. For Seniors out there, tahun ini adalah tahun terakhir kalian di College. Enjoy and make the most out of your last year at College but also be prepared for the next adventure. Job Hunting.  

Proses melamar kerja bukanlah hal yang mudah. Tentunya waktu yang dibutuhkan akan bervariasi; pengalaman saya membutuhkan waktu setidaknya enam bulan. Setelah melalui proses yang panjang hingga mendapatkan tawaran pekerjaan dan membandingkan proses yang saya lalui dengan orang lain, saya tersadar bahwa there is no exact formula or path on how to get hired by a company. Di kesempatan kali ini, saya ingin share tentang usaha-usaha yang saya lakukan hingga akhirnya bisa mendapatkan tawaran pekerjaan. Saya berharap cerita ini bisa membantu kawan kawan sekalian yang sedang atau akan mencari pekerjaan terutama buat kalian yang berada di Amerika.

Set your target

Step pertama yang saya lakukan untuk memulai proses pencarian pekerjaan adalah membuat target bagi diri sendiri. Saya tanya kepada diri saya sendiri, “kapan kira-kira gue mau mulai bekerja setelah lulus?”. Pada saat itu saya berharap bisa mendapatkan pekerjaan kira-kira sebulan setelah saya lulus yaitu pada bulan Juli, saya locked bulan Juli ini sebagai target saya. Walaupun target ini belum tentu tercapai, tetapi dengan adanya time restriction ini, usaha saya untuk mencari pekerjaan menjadi lebih all-out! Saya jadi lebih produktif, efisien, dan memanfaatkan waktu yang biasanya saya pakai santai-santai untuk mencari pekerjaan.

Be prepared and apply early

Setelah menetapkan target, saya bertanya kepada diri saya sendiri *lagi* “kira-kira kalau harus sudah dapat pekerjaan pada bulan Juli, kapan yah harus mulai cari lowongan dan apply kerja?”. Karena tidak tahu pasti cara menjawab pertanyaan ini, saya memutuskan untuk mencari informasi dengan membaca artikel-artikel online yang relevan dan juga dengan bertanya kepada senior-senior saya yang sudah lulus dan mendapat pekerjaan. Seperti yang sudah saya duga, informasi yang saya dapatkan sangatlah bervariasi. Menurut artikel yang saya baca dan dari jawaban para senior saya, mereka pada umumnya Apply pekerjaan kira-kira 2-3 bulan sebelum lulus kuliah (target mereka adalah bisa langsung kerja setelah lulus kuliah). Namun, seperti yang saya bilang sebelumnya, there is no exact formula or path on how to get hired by a company. Tergantung dari jurusan kuliah kalian atau job yang kalian apply, proses rekrutmennya pun akan bervariasi. Ada beberapa perusahaan yang bahkan memulai proses rekrutmen sejak Fall semester or quarter dan tentunya kalian tidak mau miss this opportunity dong? So the take home message is that research thoroughly, plan wisely, and act early. Make sure that you hit your target! In my case, saya memutuskan untuk menetapkan 3 bulan sebagai referensi. Di bulan-bulan ini lah saya gencar-gencar nya mencari lowongan dan mengajukan lamaran pekerjaan ke banyak perusahaan. Meskipun begitu, sebelumnya saya menggunakan waktu dari awal bulan Januari hingga akhir bulan Maret untuk membuat diri saya familiar dengan situs-situs penyedia informasi tentang lapangan pekerjaan, membuat kerangka cover letter dan resume, melakukan research tentang perusahaan makanan di Amerika dan juga meng-update social media seperti LinkedIn. Tujuan saya melakukan hal ini adalah untuk membuat saya comfortable dan merasa siap untuk melamar kerja di kemudian hari.

Tailor your resume and cover letter according to the job you are applying

11291Tips ini saya dapatkan ketika mengambil kelas Business Writing atau UWP 104 A di UC Davis. Pada saat mengambil kelas itu, dosen saya menyampaikan bahwa kita sebaiknya membuat resume dan cover letter yang efektif. Hal ini dikarenakan, rekruiter tidak mempunyai banyak waktu untuk membaca resume dan cover letter kita. Mereka akan mensortir dokumen-dokumen pendaftar dengan sangat cepat, oleh karena itu sebisa mungkin resume dan cover letter kita harus bisa mendapatkan perhatian mereka dalam waktu yang singkat.

Saran saya untuk menulis resume adalah pertama-tama baca terlebih dahulu job description dari pekerjaan yang kalian akan daftar. Sebisa mungkin tulis pengalaman kerja, summer internship, volunteer, atau study abroad yang relevan dengan job yang akan kamu daftar. Quality over quantity! Sebisa mungkin resume ditulis sepanjang satu lembar saja. Jika kamu mempunyai banyak pengalaman sebelumnya, usahakan pilih yang paling relevan dengan job yang kamu daftar. Jika kamu merasa pengalaman kamu semuanya relevan dan satu lembar tidak cukup untuk menuliskan semua pengalaman ini, play with the format of your resume. Terkadang mengecilkan size font atau mengecilkan margin dokumen bisa sangat membantu untuk mengirit halaman. Gunakan keywords yang juga terdapat di job description saat menulis resume dan cover letter. Hal ini sangat membantu jika rekruiter kalian menggunakan software untuk mensortir dokumen kandidat. Semakin banyak kalian hit the checklist of the recruiter, semakin tinggi peluang kalian untuk mendapat kesempatan Interview.

Tips saya untuk menulis cover letter adalah coba jabarkan jawaban dari pertanyaan seperti “kenapa kalian memilih perusahaan ini?”, “kenapa posisi ini?”, “kenapa kamu merasa kamu adalah kandidat yang cocok untuk posisi ini?”, “apa yang tidak tertulis di resume, namun relevan dan penting untuk diketahui oleh rekruiter?”. Lakukan research tentang perusahaan (mission statement, values, employment program, benefits) dan jenis pekerjaan yang kalian ingin daftar. Hal ini dapat memudahkan kalian dalam proses penulisan cover letter. Sama seperti menulis resume, usahakan panjang cover letter yang kalian tulis tidak melebihi satu lembar. Dan yang terakhir, gunakan fasilitas kampus kalian sebaik-baiknya. Go to internship and career center on your campus, make an appointment with the advisor and ask the expert about how to write a mind blowing resume and cover letter!

Be bold and creative on your approach!

Berdasarkan pengalaman, sering kali saya ingin mengajukan lamaran ke suatu perusahaan impian saya namun mereka sepertinya tidak sedang membuka lowongan pekerjaan. Dalam menghadapi situasi yang seperti ini, hal yang sering saya lakukan adalah menghubungi dan bertanya langsung kepada perusahaan tersebut. Saya juga biasanya mengirimkan e-mail atau inMail (Linkedin) langsung kepada CEO atau Hiring Manager yang bekerja di perusahaan impian saya ini. Di e-mail atau inMail ini, saya biasanya memperkenalkan diri lalu menyampaikan interest dan alasan mengapa saya ingin bekerja di perusahaan tersebut. Pada dasarnya, konten e-mail yang saya tulis itu sebagian besar mirip dengan konten di cover letter. Surprisingly, kebanyakan dari CEO atau Hiring Manager ini menanggapi pesan saya dengan positif dan response rate mereka lebih tinggi dibanding saya mengajukan lamaran lewat situs-situs penyedia informasi lapangan pekerjaan online. Terkadang, ada beberapa perusahaan yang memang belum mem-posting lowongan kerja di internet walaupun sebenarnya lowongan kerja itu sudah dibuka. Di situasi seperti inilah, approach ini menjadi sangat berguna. Jadi, jangan merasa kecil hati ya apabila perusahaan yang kalian impikan itu sepertinya belum membuka lowongan pekerjaan.

Go to the Career Fair or Speed Networking Event

Tips lainnya yang menurut saya berguna dalam mencari pekerjaan adalah mengunjungi Career Fair atau Speed Networking event yang biasanya di selenggarakan di kampus. Career fair atau Speed Networking event adalah sebuah event dimana banyak perwakilan dari perusahaan atau rekruiter yang sengaja datang ke kampus untuk mencari potential employees. Ketika datang ke acara ini, jangan lupa untuk membawa resume atau portfolio kalian untuk diberikan langsung kepada perwakilan dari perusahaan. Jika kalian beruntung, kalian bisa langsung di Interview di tempat loh!

Nail the Interview!

Jika resume, cover letter, atau Linkedin profile kalian berhasil menarik perhatian rekruiter, step selanjutnya yang harus kalian lalui adalah lulus Job Interview. Biasanya Job interview dilakukan dua kali. Tergantung dari perusahaan, biasanya pertanyaan-pertanyaan Interview stage pertama lebih ditujukan untuk mengenal personality atau karakter kita. Sering kali yang melakukan Interview stage pertama ini adalah rekruiter atau perwakilan dari Human Resources Department dari suatu perusahaan. Interview tersebut memakan waktu kurang lebih 30-60 menit dan biasanya dilakukan melalui telefon. Setelah kita lulus Interview stage yang pertama, kita akan diminta untuk datang ke perusahaan untuk melakukan in-person Interview. Berdasarkan pengalaman, pertanyaan-pertanyaan interview stage kedua ini lebih technical. Pertanyaan-pertanyaan tersebut biasanya berkaitan dengan apa yang kita pelajari saat di perkuliahan dan lebih berkaitan dengan jurusan kita saat kuliah. Karena jurusan saya adalah teknik pangan, saya juga biasanya disuruh untuk melakukan sebuah aktivitas di lab saat interview yang kedua ini. Durasi interview kedua ini pun jauh lebih lama dibanding dengan interview yang pertama. Dan pihak yang melangsungkan interview biasanya adalah “mentor” atau boss kita nanti saat kita bekerja. Terkadang di interview yang kedua ini kita juga akan ditanya oleh beberapa orang dari departemen yang berbeda dalam perusahaan.

My Summer Internship
My Summer Internship

Tips saya dalam melakukan Interview (stage 1 maupun stage 2) adalah, review kembali job description dari posisi yang kamu apply. Lakukan research tentang perusahaan yang akan melangsungkan interview dan “masteri” resume dan cover letter kalian. Coba pikirkan dan temui koneksi antara poin-poin yang kalian tulis di resume dan cover letter dengan kualifikasi yang tertera di job description. Contohnya, jika kalian menuliskan pengalaman summer internship kalian di resume, coba pikirkan skill atau knowledge apa yang kamu dapat selama magang yang kebetulan juga dibutuhkan untuk seseorang yang bekerja diposisi yang kamu apply. In addition to those tips, datanglah 15-20 menit lebih awal, karena terkadang kalian harus mengisi formulir sebelum interview dimulai dan usahakan untuk tampil rapi dan formal saat interview. Tips yang terpenting adalah, Just be yourself!

Keep on trying even if you don’t hear back from them!

Jangan putus aja jika kalian sudah melakukan yang terbaik namun tidak mendengar jawaban dari rekruiter atau gagal mendapatkan pekerjaan impian kalian. Masih banyak kesempatan diluar sana dan jangan fokus dengan negative outcome yang kita terima. Usahakan selalu melihat kegagalan sebagai media kita untuk belajar. Jika kalian tidak mendapat respon dari rekruiter, saran saya adalah jangan tunggu hingga mendengar balasan dari mereka. Keep it going and apply more in the meantime.

Pray

Kita boleh berusaha, namun Tuhan yang punya rencana. Berdoalah kepada Tuhan agar kalian bisa menikmati suka dan duka dari proses mencari pekerjaan. Berdoalah agar kalian selalu diberi kekuatan dan wisdom untuk selalu bisa berfikir positif dan pantang menyerah. Percayalah bahwa rencana Tuhan tidak pernah mengecewakan! Goodluck everyone!

Photos are provided by the author and flickr.


BAGIKAN
Berita sebelumyaApa Itu Homesick dan Bagaimana Mengatasinya?
Berita berikutnyaMenuntut Ilmu di Kota Suci Madinah
Elysia Sutislio baru saja menyelesaikan pendidikan S1 Teknik pangan di University of California, Davis pada bulan Juni yang lalu. Seperti kebanyakan fresh-graduates lainnya, Elysia memilih untuk terjun langsung ke dunia kerja sebelum melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Saat ini Elysia bekerja sebagai R&D Application Technologist di sebuah industri pangan di Amerika. During her free time, Elysia suka bermain musik, dan fotografi. She also loves to brew her own coffee whenever she has time to do it. To her, Coffee is an incr(edible) art. She can be reached through her email at elysiasutislio@gmail.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here