Mencari Tempat Tinggal di London Tidak Seseram Itu, Kok!

0
6360
Pemandangan tengah kota London. Foto oleh Baqarina Hadori.

Kamu sudah diterima di kampus impian, visa sudah di tangan, kebutuhan finansial pun sudah mulai jelas. Kamu siap pergi. Tapi, masih ada satu pertanyaan yang membuatmu sakit kepala: mau tinggal di mana dan dengan siapa? Tenang, kamu tak sendiri. Simak cerita kontributor kami, Arin, mengenai pusingnya mencari tempat tinggal sebelum berangkat studi ke London yang ternyata tak seseram itu, kok!

Perburuan mencari tempat tinggal di London bisa jadi overwhelming untuk para calon pelajar yang akan berangkat ke London, termasuk saya saat itu. Banyak kriteria yang harus dipertimbangkan sebelum akhirnya benar-benar yakin menandatangani contract dengan landlord atau sang empunya properti. Terlebih untuk saya yang memang anaknya agak sedikit overthinking. Lalu sebenarnya harus mulai dari mana sih?

Pertama. Kenali dulu tipe dan jenis akomodasi seperti apa yang kamu mau.

  1. Akomodasi kampus
Kalau kamu tinggal di zona 1 atau 2, jalan-jalan ke tengah kota hanya butuh kurang dari 30 menit (kalau tidak macet, ya!). Foto oleh Baqarina Hadori.
Kalau kamu tinggal di zona 1 atau 2, jalan-jalan ke tengah kota hanya butuh kurang dari 30 menit (kalau tidak macet, ya!). Foto oleh Baqarina Hadori.

Semacam asrama yang dikelola oleh kampus, biasanya ada beberapa tipe kamar yang ditawarkan. Mulai dari studio, single bed with sharing bathroom, atau bahkan kamar besar sejenis dormitory dengan beberapa bunk-beddi dalamnya. Akomodasi kampus biasanya cukup banyak diminati, karena lokasinya hampir pasti dekat dengan kampus. Dari sisi harga pun biasanya kompetitif, sehingga tak heran banyak yang berebut mendapatkan akomodasi kampus ini. Bila kamu memang berminat untuk tinggal di akomodasi berjenis ini, baiknya segera hubungi pihak kampus kamu. Biasanya ada bagian khusus dari kampus yang akan mengurusi housing ini, seperti kapan pendaftarannya akan dibuka, bagaimana cara mendaftarnya, dan lain-lain.

  1. Private-owned accommodation

Atau singkatnya, properti milik swasta. Bentuknya macam-macam, bisa landed house atau flat yang disewakan oleh pemiliknya. Pilihan yang tersedia pun bisa lebih beragam, bisa keseluruhan properti (whole) atau hanya beberapa kamar saja yang disewakan. Beberapa teman saya bahkan tinggal bersama sang landlord di properti yang sama, semacam ada ibu atau bapak kos gitu lah ya kalau disini. Untuk properti privat ini harganya pun bervariasi, mahal murahnya ditentukan oleh banyak hal, seperti lokasi dan fasilitas. Untuk lokasi nanti kita bahas lebih lengkap di poin selanjutnya yah.

Oh iya, saya sendiri saat itu memilih tinggal di private-owned flat atas dasar alasan yang sebenarnya agak aneh. Saya kurang sreg kalau tinggal di tempat yang terlalu nempel dengan kampus. Pikir saya saat itu, “masa’ udah pusing habis pulang kuliah yang keliatan dari balkon tetep kampus, sih?!”. Tetapi kalau menurut beberapa teman saya yang memilih tinggal di akomodasi kampus justru ini poin plusnya. Tidak ribet, katanya. Karena lokasi sudah pasti berjarak beberapa langkah saja dari kampus, fasilitas dan keamanan juga hampir dipastikan memadai, dan tentunya kamu akan lebih banyak kenal dengan mahasiswa-mahasiswa di kampus kamu, karena ’tetangga’ kamu nantinya ya adalah teman-teman dari kampus yang sama.

Berpose di depan apartemen bersama para flatmates. Foto oleh Baqarina Hadori.
Berpose di depan apartemen bersama para flatmates. Foto oleh Baqarina Hadori.

Nah, PR berikutnya khusus untuk kamu yang memilih tinggal di private-owned property seperti saya adalah: “mau tinggal di London sebelah mana?”. Sebagai gambaran, London terbagi ke dalam enam zona (Zone 1-6). Semakin kecil angkanya, artinya semakin dekat dengan pusat kota, dan otomatis menjadi semakin mahal harganya. Sebelum kamu putuskan mau tinggal dimana, kamu cari tau dulu yah kampus kamu ada di zona mana. Kampus saya kebetulan lokasinya ada di zona 1 dan 2. Dalam proses penentuan inilah prinsip trade-off diterapkan, antara lokasi tempat tinggal versus biaya transportasi yang nantinya harus dikeluarkan. Property di zona 4, 5, dan 6 tentu lebih murah dibandingkan zona 1,2, dan 3, namun jangan lupa biaya transportasi yang kamu butuhkan juga pasti lebih besar. Silahkan kalian hitung-hitung sendiri yang mana yang lebih pas dan lebih nyaman, kalau perlu kalian bikin simulasinya di excel (which I did! Transport fares di London bisa kamu dapatkan dengan mudah di https://tfl.gov.uk/fares/).

Kamar di flat seharga 650 Poundsterling per bulan! (Zona 2, dekat dengan dua stasiun Tube). Foto oleh Baqarina Hadori.
Kamar di flat seharga 650 Poundsterling per bulan! (Zona 2, dekat dengan dua stasiun Tube). Foto oleh Baqarina Hadori.

Setelah sudah punya gambaran mau tinggal di zona mana, saatnya berburu. Cara paling mudah adalah bertanya kepada teman-teman kamu yang sudah lebih dulu sekolah di London. Kalau memang rezeki, mungkin saja kamu bisa langsung dengan mudah mendapatkan properti yang cocok dari rekomendasi teman-temanmu. Kalaupun tidak juga tidak masalah kok. Kamu cuma perlu ketik ”property to rent in London” dan akan muncul banyak sekali halaman website yang bisa kamu kunjungi. Berikut ini adalah tiga website yang jadi andalan saya dulu dalam masa perburuan: spareroom (www.spareroom.co.uk), zoopla (www.zoopla.co.uk), dan student pad (www.studentpad.co.uk). Simply karena menurut saya paling user-friendly dan tampilannya tidak membingungkan.

Nah, ada tiga tips untuk membantu kamu dalam perburuan ini. Pertama, jangan lupa untuk selalu mem-filter properti (lokasi, jenis properti, budget, dll) seperti yang sudah kamu tentukan di awal supaya pilihan-pilihan properti yang muncul memang yang sudah sesuai dengan kriteria kamu. Tips kedua, tandai atau bookmark dulu properti yang kamu suka. Kamu perlu alokasi waktu khusus untuk benar-benar membaca dengan jelas deskripsi properti yang ditawarkan. Tips ketiga, langsung hubungi contact personyang tertera di iklan properti tersebut untuk menunjukkan ketertarikan kamu menyewa properti tersebut. Kalau di iklan tersebut dicantumkan nomor ponselnya, kamu bisa coba-coba berhadiah untuk hubungi via WhatsApp. Saya dulu selalu pakai cara ini, dan responnya jauh lebih cepat dibandingkan lewat email. You might want to try this!😊

Ketika pesanmu sudah terbalas, silahkan sekarang waktunya kamu untuk meluncurkan pertanyaan-pertanyaan tentang properti tersebut. Berikut saya coba rangkum beberapa pertanyaan basic yang sangat penting untuk kamu tanyakan:

  1. Fasilitas apa saja yang tersedia di properti?
  2. Harga sewa dan termin pembayaran: Apakah listrik dan internet sudah ter-coverdi dalam biaya sewa tersebut? Atau adakah komponen biaya lain yang harus dikeluarkan selain biaya sewa? Lalu bagaimana termin pembayarannya? Ini penting untuk ditanyakan, karena beberapa landlord atau agen properti ada yang menerapkan termin pembayaran per 6 bulan di awal.
  3. Deposit: Apakah perlu membayar deposit? Kalau iya, berapa jumlah deposit yang harus dibayarkan? Dan kapan biaya deposit akan dikembalikan?
  4. Akses untuk transportasi umum: seberapa jauh jarak tube station atau bus stop terdekat dari properti?
  5. Ketersediaan properti: Kapan properti benar-benar siap untuk kamu tempati? Kalau perlu beri tahu juga tanggal perkiraan kedatangan kamu.
Flatmates tak hanya jadi partner tinggal, tapi juga jadi teman paling dekat selama studi di London. Foto oleh Baqarina Hadori.
Flatmates tak hanya jadi partner tinggal, tapi juga jadi teman paling dekat selama studi di London. Foto oleh Baqarina Hadori.

Setelah sudah puas bertanya-tanya biasanya ada satu langkah lagi yang sebaiknya tidak kamu lewatkan, yaitu viewing. Viewing maksudnya adalah kamu datang dan melihat langsung properti tersebut. Tujuannya adalah agar kamu yakin properti itu bukan properti fiktif. Banyak ternyata korban scam yang sudah kadung tanda tangan kontrak eh ternyata properti itu tidak pernah ada. Serem, kan? Kalau posisi kamu tidak memungkinkan untuk melakukan viewing sendiri, kamu bisa minta tolong teman kamu yang memang ada di London untuk mewakilkan kamu melakukan viewing. Kalau ga ada, kamu juga bisa coba menghubungi persatuan pelajar Indonesia di London (PPI London), karena biasanya setiap ajaran baru mereka akan membantu untuk mengakomodasi keperluan viewing ini. Semoga setelah melakukan viewing kamu bisa makin mantap untuk memilih properti yang kamu mau. Selanjutnya satu langkah terakhir, yaitu tanda tangan kontrak sewa antara kamu dan pemilik properti. Jangan lupa dibaca dengan seksama semua poin-poin yang tercantum di dalam kontrak, ya. Now, sign and you are ready to go!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here