Mempermudah Jalan Orang Lain: Alasan Syari Menjadi Mentor IM 2021

0
1284
Foto narasumber
Syari percaya ia harus memberikan kembali (give back) ilmu yang sudah ia dapatkan dan itu salah satu sebab ia suka menjadi mentor. Sumber foto: dokumentasi pribadi.

Apakah kalian ingin bergabung sebagai mentor untuk open recruitment Mentorship Indonesia Mengglobal tahun ini? Apakah kalian masih bertanya-tanya manfaat menjadi mentor dan seperti apa hubungan mentor dengan mentee? Syarifatul Umam, salah satu mentor tahun lalu, membagikan kisahnya terkait menjalin hubungan profesional namun akrab dengan mentee. Ia juga memberikan nasihat untuk calon-calon mentor berikutnya.

***

Syarifatul Umam, mahasiswi Robert H. Smith School of Business di University of Maryland College Park, sudah mengenal Indonesia Mengglobal cukup lama, tepatnya sejak sekitar tahun 2013 atau ketika ia berniat memasuki program MBA universitas ternama di Amerika Serikat. Saat itu, ia mencoba peruntungan mendaftar sebagai mentee Indonesia Mengglobal, sayangnya karena satu atau lain alasan belum berhasil lolos tahap seleksi. Namun demikian, Syari memiliki teman-teman yang tetap membantunya dalam persiapan kuliah ke luar negeri. 

Help is available
Mentorship Indonesia Mengglobal memasangkan mentee dengan mentor yang punya wawasan luas berkaitan dengan cara mendaftar kuliah ke luar negeri dan seluk beluknya. Sumber foto: Seiya Tabuchi via Getty Images iStock.

“Aku sangat menghargai bantuan dari teman-temanku dan ingin bisa menolong orang-orang lain juga dan mempermudah jalan bagi mereka menerima beasiswa, I want to pay it forward and make it easier for them,” ujar Syari bersemangat dalam wawancara dengan Content Director Amerika Utara dan Latin. Syari juga mengutarakan bahwa ia melihat Indonesia Mengglobal sebagai organisasi yang dipenuhi individu berdedikasi tinggi dan hal tersebut membuatnya semakin termotivasi untuk menjadi mentor. “Aku suka visi misi dan kredibilitas IM,” katanya. 

Raihlah cita-citamu
Para mentor yang mumpuni tahu jalan terbaik untuk menciptakan masa depan yang cemerlang adalah dengan merencanakannya secara matang. Hal inilah yang akan mereka bagi dengan mentee. Sumber foto: Irna Krolevetce via Getty Images iStock.

Proses mentoring berjalan lancar untuk Syari dan mentee yang ia bimbing, walau tentu saja ada sedikit kendala. “Aku dan mentee awalnya kesulitan mencari jadwal yang cocok  karena kami sama-sama sibuk, tapi untungnya mentee ini berkomitmen penuh dan akhirnya kami pun menemukan waktu yang pas untuk connect with each other,” kisah Syari tentang kesulitan utama yang dihadapinya. Mentee yang ia maksud sekarang telah berhasil meraih beasiswa LPDP, salah satu beasiswa bergengsi yang menawarkan pemenuhan biaya hidup sehari-hari dan karenanya banyak diincar para scholarship hunters

Apa saja yang dibahas Syari dan mentee saat sesi bimbingan? “Banyak yang kami bicarakan, salah satunya soal bagaimana cara menyiapkan mental untuk program MBA itu sendiri, program yang mentee aku mau. Sebagian besar program MBA itu sangat practical, dalam artian GPA atau Indeks Prestasi Kumulatif kandidat berperan penting tapi yang jauh lebih penting lagi adalah kontribusi yang sudah dan akan kandidat berikan di bidangnya,” tutur Syari. Ia dan mentee di bawah bimbingannya juga sempat membicarakan kiat menghadapi gegar budaya (culture shock) di negara asing, bertahan di tengah arus globalisasi, sampai tips dan trik mendapatkan housing

Apa kenapa mengapa bagaimana
Program Mentorship dapat membantu mengarahkan para calon mahasiswa/i untuk lebih mendalami apa yang mereka inginkan untuk studi ke depannya. Sumber foto: Izzetugutmen via Getty Images iStock.

“Di luar hal-hal teknis, aku juga terkadang berbagi dengan mentor-mentor lainnya seputar cara mendengarkan kekhawatiran dan curhat mentee-mentee kami. Keluh kesah pribadi terkait takut tidak diterima universitas top dunia atau semacamnya pasti ada,” tambah Syari, “dan di situ peran mentor diuji sebagai sosok yang mampu menghapus ketakutan sang mentee. Kami sering membahas cara meningkatkan confidence, memantapkan rencana studi, dan juga tentunya mempertanyakan kembali the why factor atau alasan mentee harus belajar di kampus ternama.” Syari dan sesama mentor selalu mencoba melihat seluruh rangkaian proses pendaftaran kuliah dan beasiswa lewat kacamata penyelenggara beasiswa sehingga mentor dan mentee lebih memahami cara membuat dokumen-dokumen pendukung pendaftaran menjadi lebih menarik dan unggul. 

Di akhir sesi wawancara, Syari menyempatkan diri memberikan sebuah pesan kepada calon mentor IM 2022. “You need to build a good rapport and have open communication with your mentees,” sarannya, “karena mentor yang baik adalah mentor yang sangat mengenal mentee yang dibimbingnya dan bisa membuat mentee merasa nyaman mengutarakan pendapat.” 

Bright idea
Dengan bergabung dalam program Mentorship Indonesia Mengglobal, para mentor dan mentee sama-sama bisa berkembang dan saling belajar. Sumber foto: Dilok Klaisataporn via Getty Images iStock.

***

Profil narasumber:

Syari adalah mahasiswi MBA di Smith School of Business, University of Maryland. Ia menyelesaikan jenjang pendidikan S1 Psikologi di Universitas Gadjah Mada, tapi sejak dulu cinta terbesarnya berlabuh di bidang teknologi dan wirausaha. Ia memulai karir sebagai Business Development Executive di suatu startup asal India dan akhirnya pindah ke divisi produk. Sebelum menempuh pendidikan MBA, ia pernah bekerja sebagai product analyst di sebuah perusahaan teknologi keuangan. Rencana Syari selepas MBA adalah mengubah jalur karirnya untuk kemudian menjadi Product Manager di perusahaan teknologi global. Ia sangat percaya pada konsep memberi kembali apa yang telah ia dapatkan dan karenanya ia sangat menikmati masa-masa menjadi mentor. Di waktu luangnya, Syari senang berolahraga, bepergian menjelajah tempat wisata baru, dan menjalin hubungan dengan banyak orang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here