Studi di New Zealand, Mengapa Tidak?

0
1767
Desa Hobbiton di New Zealand, tempat syuting The Lord of The Rings dan The Hobbit. Sumber: newzealand.com
Desa Hobbiton di New Zealand, tempat syuting The Lord of The Rings dan The Hobbit. Sumber: newzealand.com

“Kuliah di luar negeri merupakan impian bagi banyak orang, termasuk kuliah di New Zealand. Selain terkenal dengan sistem pendidikan yang baik, kuliah di New Zealand menjadi pilihan dikarenakan alamnya yang indah. Di artikel ini, Dessy Nur Amelia (Content Director of Australia, New Zealand, dan Pacific Islands), akan membahas hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk memilih New Zealand sebagai destinasi studi.

***

  1. Pendidikan Terbaik Kelas Dunia

Hampir seluruh universitas di New Zealand mendapatkan posisi di QS World Rankings, dengan delapan dari universitas di New Zealand menempati posisi top 3% dunia. Sebagai contoh, berdasarkan QS World Ranking tahun 2022, The University of Auckland menempati posisi ke-65 (top 1% dunia), dan University of Otago menempati posisi ke-194 (top 2% dunia).

Selain karena research impact yang baik, latar belakang mahasiswa yang belajar di New Zealand yang beragam menjadi faktor penunjang universitas-universitas di New Zealand untuk termasuk ke dalam world class universities. Sistem pendidikan di New Zealand yang selalu memastikan para pelajar untuk mendapatkan pengalaman dan fasilitas terbaik menjadi pertimbangan mengapa ± 30.000 pelajar dari berbagai negara memilih New Zealand sebagai destinasi belajar.

Studi di New Zealand, Mengapa Tidak?
University of Auckland, Old Arts Building Clocktower. Sumber: The Rohit di Flickr

2. Work-life Balance

New Zealand terkenal akan budaya work life balance, yang tentunya menjadi pertimbangan kebanyak Gen-Y atau Gen-Z dalam menentukan tempat belajar atau bekerja. Budaya ini di dukung dengan fasilitas publik yang menunjang serta alam yang cantik (FYI, New Zealand adalah lokasi danri film series Lord of the Rings). Berbicara mengenai keindahan alam, New Zealand dapat dikatakan ‘memiliki segalanya’, dimulai dari pesisir pantai, pegunungan, serta cuaca yang lengkap untuk merasakan sinar matahari yang melimpah serta salju.

“Kalau saya stay di Wellington. Jadi waktu kuliah, kalau refreshing biasanya kita hiking ke gunung, atau pergi ke museum, art gallery, night market, terus road trip jelajah New Zealand dari utara ke selatan. Biasanya destinasi favorit kami ada di pulau selatan New Zealand, nama kotanya Queenstown,” ujar Yurieke Nadiya Rahmat (Master of Arts in TESOL from Victoria University of Wellington, New Zealand).

New Zealand juga terkenal dengan kekayaan budayanya. Yuri juga menyebutkan beberapa festival yang pernah dihadiri di sela-sela kuliah, seperti Matariki (Festival Tahun Baru Maori), Rainbow Festival, Music Festival, serta Multicultural Festival yang dihadiri menampilkan kebudayaan banyak negara.

Studi di New Zealand, Mengapa Tidak?
Waitangi Day. Sumber: waitangi.org.nz

3. Kesempatan untuk Bekerja

Selain belajar, New Zealand juga memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelajar untuk bekerja part-time selama studi, dan juga bekerja pasca studi. Pelajar diberikan bekerja selama 20 jam per minggu selama proses kuliah berjalan, dan bekerja selama 40 jam per minggu di musim liburan. Hal ini menjadi kelebihan New Zealand di antara beberapa negara lainnya yang cenderung tidak mengizinkan mahasiswa dengan student visa untuk bekerja sambil kuliah.

Kesempatan untuk bekerja selepas lulus pun terbuka dengan sangat lebar. Para pelajar yang telah lulus dengan student visa dapat bekerja selama setahun penuh, dan apabila pekerjaan yang dilakukan setelah lulus berkaitan dengan jurusan, maka pelajar tersebut berkesempatan untuk melanjutkan kerja di New Zealand selama dua tahun. Sebagai catatan, kerja di New Zealand membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk mendaftar permanent residency.

Studi di New Zealand, Mengapa Tidak?
Ilustrasi Perayaan Kelulusan. Source: Vasily Koloda, unsplash.com

4. Menambah Life Skills

Berkuliah di New Zealand tidak hanya memberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan akademis, namun juga life skills lainnya. Belajar di New Zealand tentunya akan meningkatkan kemampuan-kemampuan penting seperti kemampuan untuk berjejaring, kemandirian, serta kemampuan untuk bekerja di dalam tim. Tentunya, kemampuan-kemampuan tersebut akan menjadi penunjang untuk karir dan kehidupan selanjutnya.

5. Biaya Kuliah Lebih Murah

Kuliah di New Zealand terhitung lebih murah dibandingkan dengan cost yang dikeluarkan untuk studi di Australia, walaupun sama-sama berbasiskan sistem pendidikan Inggris. Selain itu, banyak juga kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dari kampus-kampus tujuan. Untuk informasi lebih lanjut, diperlukan riset tersendiri di kampus-kampus tujuan mengenai persyaratan beasiswa.

Studi di New Zealand, Mengapa Tidak?
The University of Otago Clocktower. Sumber: Bernard Spragg di Flickr

Bagaimana, apakah informasi di atas menjadikan kamu tertarik untuk melanjutkan pendidikan di New Zealand?

Bagi yang tertarik, selamat menyiapkan studi kamu ke New Zealand. Semoga berhasil!

***

Editor: Yogi Saputra Mahmud

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here