India bukan Negara yang Sempurna, Tetapi India Bisa Jadi Rumah yang Nyaman Untukmu

4
3439
Muh Erdin at Agra Fort India
Menikmati Liburan ke Agra

Negara India, yang merupakan tempat munculnya salah satu peradaban tertua di dunia, sekarang unggul di bidang teknologi dan beberapa bidang lainnya. India dengan Indonesia memiliki tingkat kemiripan yang tinggi, terutama dari permasalahan yang dihadapi. Berharap dapat belajar dari India dan menerapkan ilmunya dalam konteks Indonesia membuat Erdin tertarik untuk belajar ke negeri Hindustan ini. 

Erdin yang sebelumnya pernah gagal mengikuti seleksi beasiswa dari pemerintah India, akhirnya diterima menjadi salah satu awardee scholarship dari Indian Council for Cultural Relations untuk belajar di Gujarat Technology University. Yuk, simak kisah Erdin dari alasan memilih studi, proses mendaftar beasiswa, hingga akhirnya belajar banyak hal untuk mengembangkan diri dari proses perkuliahan di India. 

***

Alasan dan Peluang Belajar ke Negara Anak Benua

India bukanlah sebuah negara yang sempurna untuk dijadikan sebagai tempat belajar. Tetapi India bisa jadi rumah yang nyaman untuk studi. Ketika sebagian besar orang mengimpikan untuk berkuliah di negara-negara maju, hati ini menarikku untuk berkuliah di tempat kelahiran Mahatma Gandhi.

Bagi sebagian orang studi lanjut ke India bukanlah tujuan tertinggi. Namun bagiku ada hal unik yang bisa dipelajari, karena Indonesia dengan India punya kondisi dan permasalahan yang mirip. Sebagai negara dengan penduduk yang terbanyak kedua dan keempat di dunia, India dan Indonesia sama-sama menghadapi persoalan turunan dari permasalahan besarnya jumlah populasi tersebut.

Negara yang tercatat sebagai pemilik heritage city terbanyak ini menawarkan beberapa beasiswa fully funded yang bisa digunakan untuk mendanai studi. Kabar terbaru dari beasiswa tertua di India, yakni ICCR (Indian Council for Cultural Relations), menyebutkan bahwa mereka sudah memberikan tiket pesawat bagi penerima beasiswanya. ICCR menyediakan kuota 20 orang calon mahasiswa asal Indonesia untuk jadi penerima hibah dana pendidikan setiap tahunnya. 

India bukan Negara yang Sempurna, Tetapi India Bisa Jadi Rumah yang Nyaman Untukmu
Menikmati Liburan di Agra Fort. Sumber: Dokumentasi Pribadi 

ICCR bukanlah satu-satunya lembaga pemberi beasiswa. Selain itu terdapat juga beasiswa Nalanda University for ASEAN yang setiap tahun meluluskan 3 sampai 5 orang mahasiswa dengan fasilitas mirip dengan ICCR, kecuali biaya pembuatan visa yang tidak ditanggung. Sumber pendanaan lain yang perlu dipertimbangkan adalah beasiswa Doctoral Fellowship in India for ASEAN yang memberikan beasiswa khusus untuk kuliah di kampus IIT (India Institut of Technology). Pemberian beasiswa yang beragam ini perlu diapresiasi dan dimanfaatkan dengan baik. 

India bukan Negara yang Sempurna, Tetapi India Bisa Jadi Rumah yang Nyaman Untukmu

Menikmati Situs Sejarah di Agra, Taj Mahal. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Negara India memberikan pendidikan terbaik dan fasilitas beasiswa terbaik. Saat ini ada 3 kampus masuk urutan 200 besar di QS World Ranking, di saat belum ada perguruan tinggi Indonesia yang masuk ke dalam peringkat tersebut. Maka tidak mengherankan jika negara ini perlu dipertimbangkan sebagai salah satu tujuan study abroad terutama bidang teknik, farmasi, dan beberapa bidang yang research mereka sangat unggul dan sudah bersaing dengan negara-negara besar.

Proses Pendaftaran Beasiswa ICCR

Tahun 2021, dengan segala keterbatasan waktu aku mencoba untuk mencoba mendaftar beasiswa ICCR sekali lagi melalui jalur kedutaan India di Jakarta setelah belum berhasil di tahun sebelumnya. Saat itu aku masih tinggal di Pekanbaru. Walaupun secara letak geografis aku bisa mendaftarkan diri melalui perwakilan India di Medan, tetapi kuota penerimaan yang lebih besar menjadikan aplikasi melalui kedutaan India di Jakarta lebih menarik untuk dijadikan pilihan.

India bukan Negara yang Sempurna, Tetapi India Bisa Jadi Rumah yang Nyaman Untukmu
Explore Ahmedabad, Sidi Saiyyed Mosque. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Ku buka berkas lama tepat setahun lalu ketika aku gagal beasiswa ini tanpa kabar penolakan. Beasiswa hanya mengandalkan administrasi dalam seleksinya tanpa melibatkan tahap wawancara. Aku pun mendaftarkan diri dan berharap menjadi 20 penerima ICCR dari Indonesia tahun 2021. Tepat tanggal 1 Juli 2021, aku mendapatkan kabar bahwa aku menjadi salah satu awardee dan diterima di Gujarat Technological University (GTU). Perasaan kebahagiaan ini sayangnya harus kusembunyikan mengingat bahwa aku harus keluar dari pekerjaan aku dengan baik-baik.

Setelah keluar dari pekerjaan, pada bulan Oktober 2021, aku pun berangkat ke Gujarat, tanah kelahiran Mahatma Gandhi. Di tempat ini, rumah sang pemimpin spiritual dan politikus ini dibangun menjadi museum untuk menghormati pengorbanan beliau. Mendarat di Gujarat, aku pun siap memulai tahun ajaran baru perkuliahan.

India bukan Negara yang Sempurna, Tetapi India Bisa Jadi Rumah yang Nyaman Untukmu
India bukan Negara yang Sempurna, Tetapi India Bisa Jadi Rumah yang Nyaman Untukmu
Suasana pembukaan National Games di Gujarat. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pengalaman Berkuliah di Gujarat

Jurusan tempat studiku adalah Master of Engineering in Instrumentation and Control (Applied Instrumentation). GTU memiliki sistem pendidikan seperti Cambridge yang berafiliasi dengan beberapa college. Kumasuki salah satu college GTU yakni Lalbhai Dalpatbhai (L. D.) College of Engineering. College yang berlokasi di daerah Ahmedabab inilah ini yang menemani setiap perjuangan di awal-awal kehidupan di Gujarat. Dengan kurikulum yang diadopsi dari Cambridge maka tidak diragukan lagi bahwa course yang ditawarkan sangat mendetail dan terstruktur dengan baik. 

India bukan Negara yang Sempurna, Tetapi India Bisa Jadi Rumah yang Nyaman Untukmu
Penampakan Bagian Depan L. D. College of Engineering. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pembelajaran disini menuntunku menjadi seorang mampu menguasai materi dengan baik mengingat bahwa ujian disini yang menuntut untuk banyak menulis. Sebelumnya dalam menjawab ujian aku terlalu to the point dengan pertanyaan. Belakangan aku mulai memperbaiki backlog dan menulis jawaban sepanjang minimal empat halaman untuk menjawab satu soal. Rata-rata 32-35 halaman jawaban per sekali ujian bisa menghantarkan hasil tesku setidaknya berada pada nilai rata-rata. Ini bukan rahasia umum lagi bahkan untuk jurusan sosial bisa lebih banyak lagi dalam mendeskripsikan jawaban.

Exam di GTU memang sangat menghabiskan waktu dan tenaga. Terlebih memerlukan persiapan yang tidak bisa dalam waktu singkat. Persiapan satu bulan menjadi biasa dan ini demi ujian yang berlangsung selama 2.5 jam. Waktu selama ini terasa sangat cepat mengingat banyaknya hal yang perlu ditulis.

India bukan Negara yang Sempurna, Tetapi India Bisa Jadi Rumah yang Nyaman Untukmu
Menitipkan jejak di Ahmedab Bersama PPI Gujarat, Sarkhej Roza. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Di India terdapat banyak culture lokal yang bisa dijadikan sebagai pelajaran untuk meningkatkan kapasitas diri. Orang India yang sangat rajin, ambisius untuk pelajaran dan fokus pada tujuan adalah beberapa hal bisa menjadi model bagi mahasiswa asing dalam berbenah diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

India mempunyai peninggalan yang menarik untuk dikunjungi. Negara ini juga menyimpan beragam keindahan alam yang sangat indah, mulai dari salju hingga pantai. Walaupun dengan keterbatasan, selama kuliah aku berharap bisa mengunjungi beberapa state dengan peninggalan yang bersejarah dan pemandangan yang memukau di India.

***

4 KOMENTAR

  1. MasyaAlloh,
    Super sekali mas Erdin telah bersedia berbagi pengalaman lewat tulisan indah seperti ini. Sukses selalu untuk studinya

Tinggalkan Balasan ke Indri Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here