Skipping a Step and Go Further Faster: Going Straight to PhD from Bachelor Degree

0
1229

Selama ini, kita selalu berpikir butuh waktu yang lama untuk dapat menempuh pendidikan doktoral. Dibutuhkan waktu minimal 2 tahun untuk menempuh studi master dan 5 tahun untuk menyelesaikan doktoral. Maxius memberikan cerita bagaimana dia memilih program yang dapat menghemat waktunya untuk dapat menggapai mimpinya di negara yang penuh dengan pesona alam dan budaya, Thailand. Yuk, simak cerita Maxius lebih lanjut.

***

สวัสดีครับ! sawàt dii kʰráp

Perkenalkan saya Maxius Gunawan. Saya merupakan apoteker lulusan S1 Farmasi Universitas Indonesia Angkatan 2016 dan Profesi Apoteker Universitas Indonesia Angkatan 92. Saat ini, saya berkesempatan melanjutkan studi paska sarjana yaitu Doctoral Degree (Doctor of Philosophy, Ph.D.) di bidang Industrial Pharmacy di Faculty of Pharmaceutical Sciences, Chulalongkorn University (CU) di Bangkok, Thailand. Saya saat ini sedang menempuh semester 1 dimana lebih banyak pembelajaran di kelas, selain itu saya juga melakukan beberapa project di laboratorium dengan bidang lipid nanoparticles. Dikarenakan saya mengambil program internasional, jadi Bahasa pengantar yang digunakan untuk kuliah adalah Bahasa Inggris. Selama kuliah, sistem pembelajaran yang dipakai adalah diskusi, presentasi, dan studi kasus. Hal ini membuat saya dapat berpikir kritis dan mengaplikasikan pengetahuan dan ilmu yang saya dapat selama sarjana untuk mengatasi masalah – masalah yang ada.

Skipping a Step and Go Further Faster: Going Straight to PhD from Bachelor Degree
Saat melakukan presentasi di kelas. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Saya selalu mendambakan untuk melanjutkan studi lebih lanjut di luar negeri. Ketika saya mencari info tentang riset perguruan tinggi, jurusan, dan negara tujuan, saya tertarik dengan negara Thailand. Mengapa Thailand? Karena menurut saya, lingkungan dan keadaan di Thailand hampir mirip dengan Indonesia (kebetulan saya pernah berkunjung ke Thailand sebelumnya). Bermodalkan dasar tersebut, saya mencari dan mempelajari riset program studi yang disediakan oleh perguruan tinggi yang saya minati, kemudian saya selaraskan dengan minat bidang penelitian saya. Akhirnya saya memilih CU di Thailand sebagai universitas pilihan saya. CU merupakan salah satu universitas terbaik di Thailand dan menduduki peringkat 224 QS World University Rankings 2023. Terlebih lagi, Fakultas Farmasi di CU juga merupakan fakultas farmasi pertama dan terbaik di Thailand. Hal ini membuat saya lebih antusias untuk mencari lebih lanjut mengenai jurusan yang ada di Fakultas Farmasi, CU. Terdapat beberapa jurusan untuk paska sarjana, diantaranya adalah Pharmaceutical Sciences and Technology (PST) dan Industrial Pharmacy (IP). Awalnya, saya tertarik untuk mengambil Master’s degree di program PST dan mencoba mencari advisor yang berpotensi untuk menjadi pembimbing saya dengan bidang minat yang linear. Pada saat itu, saya membuat rancangan proposal penelitian yang akan saya lakukan ketika sudah diterima disana. Akhirnya, saya mencoba untuk mengirimkan surel yang berisi rancangan proposal dan menunjukan minat bidang penelitian saya, yaitu lipid nanoparticles ke calon advisor yang ada di laman pendaftaran. Tak lama setelahnya, saya mendapat surel balasan dan beliau menawarkan program Ph.D. in Industrial Pharmacy yang lebih fokus dan sejalan dengan bidang penelitian saya. Ketika saya melihat tawaran tersebut dan berpikir kembali, tidak ada salahnya saya melanjutkan langsung ke Ph.D. tanpa Master terlebih dahulu. Memang ada sedikit keraguan ketika saya mencari informasi tentang pro dan kontra program Fast Track Bachelor to Ph.D. Satu hal yang menjadi pertimbangan saya adalah waktu studi yang lebih singkat yaitu 3 – 5 tahun, dibandingkan dengan mengambil master kemudian baru mengambil Ph.D. Hal lain yang memperkuat pilihan saya adalah fasilitas – fasilitas yang ada di Fakultas Farmasi CU sangat lengkap untuk menunjang penelitian saya ditambah beberapa dosen pengajar merupakan peneliti yang aktif mengeluarkan publikasi yang sejalan dengan minat saya. Akhirnya saya membulatkan tekad untuk mengambil jalur Ph.D. langsung.

Skipping a Step and Go Further Faster: Going Straight to PhD from Bachelor Degree
Alat-alat di Laboratorium. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Selama saya menempuh studi di Chulalongkorn University, saya mendapatkan beasiswa penuh yaitu Graduate Scholarship Programme for ASEAN or Non – ASEAN Countries yang mencakup biaya kuliah, biaya hidup, dan biaya perjalanan. Aplikasi dari beasiswa ini bersamaan dengan pendaftaran program studi paska sarjana CU. Jadi, disatu sisi dapat menghemat waktu, tetapi disisi lain perlu mempersiapkan semua berkas dengan baik sebelum batas akhir pendaftaran. Berkas pendaftaran beasiswa dan program studi kurang lebih sama, hanya diperlukan beberapa berkas tambahan untuk mendaftar beasiswa ini seperti formulir pendaftaran. Proses pendaftaran program studi dan beasiswa ini termasuk cepat yaitu kurang lebih 2 – 3 bulan hingga pengumuman.

Saat pertama kali tiba di Bangkok, Thailand, hal pertama yang saya rasakan adalah mirip seperti Jakarta, Indonesia. Cuaca, lingkungan, transportasi, dan sistem yang digunakan hampir sama. Hal ini mempercepat saya dalam adaptasi ketika tiba di Bangkok. Yang paling membedakan hanyalah Bahasa yang digunakan. Ketika berada di kampus, saya dapat mengikuti perkuliahan dengan Bahasa pengantar yaitu Bahasa Inggris. Namun, ketika berada diluar kampus, seperti saat makan atau di transportasi umum, saya kesulitan untuk berkomunikasi dengan Bahasa Thailand. Sehingga jika memang diperlukan, saya sesekali membuka Google translate untuk menerjemahkan ke Bahasa Thailand atau bertanya kepada teman saya yang merupakan orang Thailand asli. Kemajuan teknologi saat ini sangat mempermudahkan saya untuk tetap survive di Thailand tanpa mengerti Bahasa Thailand. Kemudian, hal yang membuat saya nyaman tinggal di Thailand adalah banyaknya tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi dan beberapa tempat yang viral di media sosial. Terkait makanan, lidah saya masih cocok dengan makanan di Thailand yang cenderung asam dan pedas. Bagi teman-teman yang memerlukan makanan halal, tidak perlu khawatir karena di Thailand ada beberapa tempat yang menyediakan makanan halal.

Skipping a Step and Go Further Faster: Going Straight to PhD from Bachelor Degree
Foto bersama teman Indonesia di Asiatique. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Di Thailand, ada perkumpulan mahasiswa Thailand atau Permitha dan di CU ada Simpul Chula yang menaungi mahasiswa Indonesia di Thailand. Organisasi ini sangat membantu mahasiswa Indonesia yang mengalami kendala, mulai dari keberangkatan, saat studi di Thailand, dan kepulangan. Informasi – informasi yang diberikan sangat membantu saya dalam proses pengurusan visa dan kedatangan saya di Bangkok. Mahasiswa Indonesia di Thailand cukup banyak sehingga cukup mudah untuk mendapatkan informasi – informasi penting yang diperlukan di Thailand.

Bagi teman – teman yang ingin melanjutkan studi paska sarjana, Thailand merupakan salah satu negara yang perlu dipertimbangkan. Selain lingkungan dan situasi yang hampir sama dengan Indonesia, sistem Pendidikan di Thailand juga tidak kalah bagus dengan universitas – universitas Top di dunia. Namun, perlu diperhatikan bahwa sebelum memilih jurusan, universitas dan negara tujuan, teman-teman perlu riset terlebih dahulu ya! Hal ini bertujuan agar teman-teman tidak salah pilih untuk studi lanjut yang ditempuh dalam waktu yang cukup lama di negara lain.

ขอบคุณ ครับ! kʰɔ̀ɔp kʰun kʰráp

***

Editor : Stephanie Triseptya Hunto

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here