Sekilas Tentang IISMA
Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) merupakan skema beasiswa oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Melalui jalur S1 dan vokasi, IISMA membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar selama satu semester di kampus mitra maupun industri ternama di luar negeri.
Saya pertama kali mengetahui program IISMA ketika proses pendaftaran untuk periode 2021 telah ditutup. Didorong oleh keinginan saya untuk tinggal dan merasakan proses pembelajaran di luar negeri, saya bertekad untuk mendaftar di tahun berikutnya. Akhirnya, setelah melewati seluruh proses seleksi, saya terpilih sebagai penerima beasiswa (awardee) untuk jalur S1 di Michigan State University, Amerika Serikat pada tahun 2022. Pengalaman mobilitas internasional yang mengantarkan saya menuju Kota East Lansing ini sangat sarat dengan kesempatan eksplorasi akademik dan pertukaran budaya.
Pembelajaran Multidisiplin Melalui Berbagai Kelas di Luar Jurusan
Selama program IISMA, saya diberi kebebasan untuk mengambil mata kuliah yang berada di luar jurusan saya pada kampus asal. Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional, fokus pembelajaran saya di kampus asal berkaitan dengan studi diplomasi, dinamika politik global, dan hubungan antar negara. Topik-topik Hubungan Internasional yang juga banyak bersinggungan dengan isu sosial membuat saya sangat tertarik untuk mempelajari cabang ilmu sosial lainnya.. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mengambil kelas-kelas yang berada di bawah naungan departemen Antropologi, Studi Pembangunan Manusia dan Keluarga (Human Development and Family Studies), dan Studi Integratif Ilmu Sosial (Integrative Studies in Social Sciences).
Perjalanan akademik saya di Michigan State University dimulai dengan kelas “Introduction to Cultural Anthropology.” Mata kuliah ini mengenalkan saya kepada fenomena multikultural dalam Antropologi mulai dari budaya, bahasa, ras, gender, hingga lingkungan. Hal yang paling saya sukai dari kelas ini adalah bagaimana topik-topik yang dipelajari sangat beresonansi dengan identitas saya sebagai mahasiswa internasional. Mata kuliah ini juga membantu saya untuk memahami bagaimana identitas budaya saya sangat mempengaruhi perilaku sehari-hari.
Annisa bersama Penerima Beasiswa IISMA 2022 dan Dr. Radonic, pengampu kelas “Introduction to Cultural Anthropology.” Sumber: dokumentasi pribadi.
Selain Antropologi, saya juga mempelajari “Financial Literacy” dan mendapatkan pengetahuan baru mengenai perencanaan finansial sebagai mahasiswa. Saya juga menerima banyak materi mengenai tahapan pembentukan pribadi seseorang dan unit keluarga melalui kelas “Individuals, Couples, and Families.” Kedua mata kuliah ini juga memuat nilai-nilai kesetaraan dan selalu menekankan bahwa perbedaan harus dihargai.
Di antara semua mata kuliah yang saya ambil, favorit saya jatuh pada Social Differentiation and Inequality Through Comedy. Kelas ini sangat unik karena sistem pembelajaran yang tidak lazim, yakni dengan menonton serial komedi di Netflix atau Peacock TV. Melalui metode tersebut, kelas ini menekankan bagaimana serial di era layanan streaming dapat mengulik isu-isu ketidaksetaraan dan ketidakadilan di masyarakat. Aktivitas pembelajaran juga tidak pernah membosankan karena selalu diisi dengan menonton serial yang dipilih dan dilanjutkan dengan diskusi bersama.
Kegiatan pembelajaran dengan menonton serial komedi bersama di kelas Social Differentiation and Inequality Through Comedy. Sumber: dokumentasi pribadi.
Bertukar Pikiran dengan Mahasiswa Lokal dan Internasional
Kesempatan untuk berdiskusi dengan teman-teman sekelas juga menjadi salah satu aspek yang sangat berkesan bagi saya. Setiap kelas identik dengan aktivitas berkelompok, sehingga saya kerap berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai kebangsaan untuk bertukar pikiran mengenai isu-isu sosial. Tidak jarang pula saya diwajibkan untuk mengikuti diskusi di luar kelas melalui Zoom sebagai salah satu komponen penilaian utama.
Melalui aktivitas ini, saya mendapatkan banyak masukan dan perspektif baru mengenai fenomena sosial yang terjadi di Amerika Serikat maupun negara lain. Dengan anggota kelompok yang berasal dari berbagai negara, kami dapat saling bertukar cerita mengenai kondisi sosial di negara asal masing-masing. Bahkan seringkali sesi diskusi melampaui alokasi waktu maupun topik pemantik yang diberikan.
Penerapan Teori untuk Menganalisis Isu-isu Sosial di Indonesia
Selain kebebasan untuk diskusi, saya juga sangat senang dengan fleksibilitas dari topik yang diajarkan di kelas. Meskipun isu sosial yang diberikan pada modul maupun pembahasan di kelas identik dengan kondisi di Amerika Serikat, mahasiswa diberi kebebasan untuk menelusuri topik tersebut lebih lanjut berdasarkan pengalaman pribadi mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui refleksi personal pada esai.
Salah satu pengalaman bermakna bagi saya yang berkaitan dengan refleksi personal adalah saat mengerjakan paper untuk kelas favorit saya tadi, Social Differentiation and Inequality Through Comedy. Pada saat itu, kami sedang membahas mengenai bagaimana komedi turut mengangkat prinsip-prinsip liberalisme, terutama di pendidikan. Saya mengembangkan topik tersebut dan menulis mengenai komodifikasi pendidikan di Indonesia; bagaimana hal ini dapat memperluas dan mempertahankan hierarki sosial-ekonomi pada ranah pendidikan. Saya mendapatkan apresiasi dari dosen untuk tugas tersebut dan hal ini semakin memotivasi saya untuk dapat menghubungkan apa yang telah saya pelajari di host university dan mengimplementasikannya dalam konteks Indonesia.
—
Mimpi Belajar di Amerika Jadi Selangkah Lebih Dekat Dengan USAID TEMAN LPDP
Apakah kalian juga ingin melanjutkan studi lanjut di universitas-universitas di Amerika Serikat seperti Annisa? Apakah kalian siap melangkah lebih dekat menuju mimpi-mimpi besar? Sekarang kalian tidak perlu bingung lagi harus memulai dari mana! Indonesia Mengglobal berkolaborasi dengan USAID TEMAN LPDP untuk mempermudah akses informasi terkait pendidikan sarjana, pascasarjana, dan doktoral di Amerika Serikat. Lewat partnership ini, IM dan USAID TEMAN LPDP akan menggelar webinar setiap bulannya dan juga memberikan reward bagi para partisipan Mentorship dan PhD Bootcamp yang tertarik melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat selama partisipan memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Silahkan ikuti Instagram @usaidteman untuk mendapatkan berita terbaru tentang kerjasama ini!
—
Editor: Armafitriani Zaitoon