Perayaan Kemerdekaan HUT RI ke-79: Raihan Pambudi dan Komunitas Indonesia di Trondheim, Norwegia

0
275
Raihan (baris paling depan, nomor empat dari sebelah kanan) mengisi perayaan HUT RI ke-79 dengan ikut serta dalam penampilan tari saman di Norwegia. Sumber: Andreas Raja Goklas Sitorus.
Raihan (baris paling depan, nomor empat dari sebelah kanan) mengisi perayaan HUT RI ke-79 dengan ikut serta dalam penampilan tari saman di Norwegia. Sumber: Andreas Raja Goklas Sitorus.

Setiap tahun, tanggal 17 Agustus adalah momen penting bagi bangsa Indonesia untuk merayakan Hari Kemerdekaan. Namun, bagi warga Indonesia yang tinggal di luar negeri, perayaan ini bisa menjadi pengalaman yang berbeda dan penuh tantangan. Salah satu contohnya adalah Raihan Pambudi, seorang mahasiswa Indonesia yang saat ini tengah menempuh pendidikan Master of Science in Health Management in Aquaculture (AquaH) di Norwegian University of Science and Technology (NTNU) di Trondheim, Norwegia.

Raihan Pambudi: Seorang Mahasiswa dan Perantau

Raihan, yang sering dipanggil Raihan atau Pam, sedang menjalani program Erasmus Mundus, sebuah program pendidikan bergengsi yang melibatkan kerja sama antara beberapa universitas di Eropa. Meskipun Gent University di Belgia adalah universitas koordinator utamanya, Raihan memilih untuk menjalani pertukaran belajar di NTNU di Trondheim. Dengan beasiswa fully funded dari Erasmus Mundus, Raihan dapat fokus pada studinya tanpa harus memikirkan biaya hidup sehari-hari.

Trondheim, kota ketiga terbesar di Norwegia, terletak di pesisir barat dan dikelilingi oleh pemandangan alam yang menakjubkan, termasuk sungai Nidelva dan gunung-gunung di sekitarnya. Meskipun awalnya adaptasi di Trondheim terasa menantang, terutama dengan cuaca dingin dan gelap di musim dingin, Raihan akhirnya mulai mengapresiasi keindahan kota tersebut setelah melewati musim semi dan musim panas.

Raihan dan Warga Indonesia di Norwegia memulai acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sumber: Andreas Raja Goklas Sitorus.
Raihan dan Warga Indonesia di Norwegia memulai acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sumber: Andreas Raja Goklas Sitorus.

Perayaan HUT RI di Trondheim: Kesederhanaan yang Hangat

Dalam merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia di perantauan, Raihan dan komunitas Indonesia di Trondheim melakukan perayaan dengan penuh semangat meskipun dalam suasana yang jauh berbeda dari tanah air.

“Kami mengadakan perayaan sederhana tapi meriah,” ujar Raihan.

Acara tersebut diadakan di tengah komunitas Indonesia yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan serta beberapa warga Indonesia yang telah lama menetap di Trondheim. Bahkan, beberapa orang yang tinggal di luar kota seperti Molde juga datang untuk merayakannya bersama.

Perayaan dimulai dengan nyanyian lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya, yang dinyanyikan secara bersama. Penampilan tari saman yang khas dari Aceh menambah semarak acara, disusul dengan pertunjukan musik yang menghadirkan nuansa kearifan lokal Indonesia. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan makan siang yang menyajikan nasi kuning beserta berbagai lauk pauk yang disiapkan oleh kelompok ibu-ibu di komunitas.

Mulai dari kuis tebak jawab hingga lomba serok uang dilakukan untuk memeriahkan perayaan HUT RI ke-79 di Norwegia. Sumber: Andreas Raja Goklas Sitorus.
Mulai dari kuis tebak jawab hingga lomba serok uang dilakukan untuk memeriahkan perayaan HUT RI ke-79 di Norwegia. Sumber: Andreas Raja Goklas Sitorus.

Kemeriahan Lomba dan Permainan Tradisional

Seperti layaknya perayaan 17-an di Indonesia, acara di Trondheim juga dimeriahkan dengan berbagai lomba dan permainan. Raihan menceritakan beberapa perlombaan seru yang diadakan, seperti lomba tebak lagu Indonesia, kahoot tentang pengetahuan umum Indonesia, serok uang, dan lomba rebutan kursi dengan musik sebagai pengiring.

“Lomba serok uang ini sangat seru, meskipun uang yang diserok itu mainan, hadiahnya berupa snack yang dibagikan kepada peserta,” jelasnya.

Lagu-lagu pengiring lomba pun dipilih dengan cermat, dengan pilihan musik dangdut dan koplo yang memberikan nuansa keceriaan dan nostalgia. Lomba-lomba ini bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga Indonesia di Trondheim.

“Suasana perayaan ini sangat hangat, mirip seperti berkumpul dalam acara keluarga besar di tanah air. Rasanya seperti bertemu dengan keluarga baru di sini,” tambah Raihan.

Tantangan dan Adaptasi di Perantauan

Merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia di luar negeri tentu membawa tantangan tersendiri. Raihan mengungkapkan bahwa awalnya ia merasa sulit beradaptasi dengan berbagai aspek kehidupan di Trondheim. Suhu yang mencapai -13 derajat Celsius membuat kehidupan sehari-hari menjadi tantangan, ditambah dengan perbedaan kebiasaan dan budaya lokal yang perlu dipahami. Namun, seiring berjalannya waktu dan setelah melewati musim dingin, Raihan mulai mengapresiasi keindahan Trondheim.

“Cuacanya sangat dingin dan gelap pada musim dingin. Suasananya agak murung. Setiap kota di Eropa memiliki daya tariknya masing-masing, dan Trondheim tidak kalah indahnya. Terutama saat musim semi dan musim panas, keindahan alamnya benar-benar memukau,” katanya.

Komunitas warga Indonesia setempat membawa berbagai olahan masakan khas Indonesia untuk dinikmati bersama. Sumber: Andreas Raja Goklas Sitorus.
Komunitas warga Indonesia setempat membawa berbagai olahan masakan khas Indonesia untuk dinikmati bersama. Sumber: Andreas Raja Goklas Sitorus.

Merayakan dengan Semangat Persatuan

Meskipun perayaan HUT RI di Trondheim tidak seheboh di Indonesia, semangat kebersamaan dan persatuan tetap terasa kuat di kalangan komunitas Indonesia di sana. Perayaan sederhana namun penuh makna ini menjadi momen penting untuk menjaga rasa persatuan dan kebanggaan akan identitas Indonesia di tengah kehidupan perantauan. Raihan dan komunitasnya menunjukkan bahwa meskipun jauh dari tanah air, semangat kemerdekaan dan cinta terhadap Indonesia tetap dapat dirayakan dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan.

Kisah Raihan Pambudi dan perayaan HUT RI di Trondheim adalah contoh nyata bagaimana warga Indonesia di perantauan tetap berusaha merayakan momen penting tersebut dengan cara mereka sendiri. Meskipun jarak dan perbedaan budaya mungkin menciptakan tantangan, semangat kebersamaan dan cinta tanah air tetap menjadi jembatan yang menghubungkan mereka dengan tanah kelahiran mereka. Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79. Merdeka!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here