Salah satu pertimbangan klasik orang Indonesia dalam memutuskan di negara mana ia akan melanjutkan studinya adalah keamanan dan kenyamanan di negara tersebut. Namun Tyas, panggilan akrab Dwi Wahyuningtyas, seorang alumni Victoria University of Wellington, memiliki pengalaman yang sedikit berbeda karena gempa bumi & angin topan/badai kerap ia rasakan selama berkuliah di Selandia Baru, sebuah negara di selatan Bumi yang memang terkenal rawan bencana alam. Pada artikel berikut ini, mari kita simak tips dari Tyas yang penting untuk diketahui ketika berkuliah di negara yang rawan bencana alam.
Siapa yang tidak kenal Berlin, Jerman, yang akrab dengan taman kota yang bersih dan aman, juga Amsterdam, Belanda, dengan ruang terbukanya yang selalu membuat kita betah untuk duduk membaca buku, atau Melbourne, Australia, yang memiliki trotoar yang nyaman dan aman untuk pejalan kaki. Belakangan ini, banyak anak muda, baik para pencari beasiswa maupun mahasiswa pada umumnya yang ingin belajar ke luar negeri, melirik Selandia Baru sebagai salah satu negara tujuan studi. Selain memiliki universitas dengan peringkat dan kualitas yang tidak usah diragukan lagi, Selandia Baru juga terkenal dengan alamnya yang indah, udaranya minim polusi, serta ketertiban dan kedisiplinan penduduknya yang sangat tinggi.
Namun, di balik itu semua tahukah kalian bahwa Selandia Baru juga menyimpan satu hal yang patut diwaspadai yaitu negara ini terletak di belahan bumi yang rawan gempa? Selandia Baru yang terdiri dari dua pulau besar, yaitu North Island dan South Island, dan beberapa pulau kecil ini memiliki gunung api bawah laut dan beberapa lempeng aktif yang bisa menyebabkan gempa bahkan tsunami. Maka tidak heran, berita tentang gempa yang terjadi di Selandia Baru kerap menghiasi layar kaca. Salah satu kota yang paling sering diguncang gempa di Selandia Baru adalah ibukotanya, Wellington. Selain dikenal sebagai daerah rawan gempa, Wellington juga dikenal dengan anginnya yang sangat kencang, cukup sering mencapai lebih dari 100 km/j, dan ketika topan dan/atau badai bisa mencapai 200 km/j. Tidak heran, Wellington juga disebut sebagai “Windy Welly”.
Mengenyam pendidikan di Wellington, Selandia Baru, selama satu setengah tahun, saya ‘beruntung’ pernah merasakan gempa yang lumayan besar di sana, yakni 7,8 SR pada November 2016. Juga dengan angin kencang yang akrab menemani, yang seringkali membuat saya susah berjalan. Maka dari itu, bagi teman-teman yang ingin dan akan melanjutkan studi di Selandia Baru, khususnya Wellington, harus mempersiapkan diri dengan segala kemungkinan termasuk gempa berpotensi tsunami dan badai/topan yang kerap diiringi angin super kencang. Berikut ini saya bagikan 8 tips yang sekiranya berguna:
1. Persiapkan kit darurat di rumah
Setiap rumah dan apartemen di Wellington biasanya selalu dilengkapi dengan kit darurat (emergency kit) seperti obat-obatan, plaster, senter, beberapa jerigen air bersih dan makanan kaleng untuk mengantisipasi jika terjadi gempa atau jenis bencana alam lainnya. Sering kali dalam kejadian seperti ini, akan ada yang terluka dan membutuhkan pengobatan sementara biasanya aliran listrik akan terputus. Barang-barang tersebut mudah didapatkan jadi sebaiknya harus disiapkan dari jauh-jauh hari karena bencana terkadang tidak bisa diprediksi.
2. Pastikan alarm berfungsi dengan baik
Selain kit darurat, setiap rumah dan apartemen biasanya juga dilengkapi dengan alarm. Meskipun demikian, kamu harus memeriksa apakah alarm di tempat tinggalmu berfungsi dengan baik karena masih saja ada landlord yang alfa memeriksa kondisi alarmnya; sehingga ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti bencana alam, alarm tidak berfungsi dengan baik. Jika alarm tempat tinggalmu tidak berfungsi, segera lapor ke landlord atau ke pihak berwenang.
3. Drop, cover, and hold
Di setiap instansi dan sekolah, para murid dan pegawai biasanya sudah dibekali pelatihan “drop, cover, and hold” sehingga mereka cenderung tenang ketika terjadi gempa. Langkah-langkahnya yaitu, drop atau menjatuhkan diri, cover menutupi diri dengan meja atau benda lain yang bisa digunakan sebagai pelindung, dan hold atau berpegangan. Setelah gempa reda, baru disarankan keluar rumah untuk mengantisipasi adanya kemungkinan gempa susulan.
4. Membawa jas hujan ketika keluar rumah
Jas hujan menjadi perlengkapan wajib setiap orang di Selandia Baru mengingat selain rawan bencana, cuacanya pun juga sukar ditebak. Bisa saja matahari bersinar cerah di pagi hari, tetapi secara tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang di siang hari. Jas hujan juga menjadi opsi yang jitu mengingat angin di Wellington dan kota-kota lainnya lumayan kencang sehingga sulit jika memakai payung.
5. Selalu mengecek berita cuaca terkini
Cuaca yang seringkali berubah membuat kita harus seringkali mengecek cuaca terkini. Jangan sampai agenda atau perjalanan yang sudah kita rencanakan jauh-jauh hari terpaksa batal karena ada hujan badai yang menyebabkan transportasi umum tidak beroperasi. Untuk daerah Wellington, berita cuaca bisa diakses melalui www.metservice.com.
6. Menyimpan nomor kontak teman serumah dan pihak berwenang
Jika terpaksa keluar rumah seorang diri, minimal beritahu teman satu rumah agar jika ada sesuatu yang terjadi teman kita bisa memberitahu yang lain. Simpan nomor kontak teman serumah, rumah sakit, dan polisi karena jika sewaktu-waktu hal yang tidak diinginkan terjadi, kita tahu harus menghubungi siapa.
7. Cari titik evakuasi di tempat kita berada
Jika kita berada di kampus, misalnya, segera cari titik evakuasi terdekat karena ke sana lah kita akan diarahkan bila terjadi sesuatu. Seringkali banyak orang yang mengabaikan tempat ini padahal inilah titik dan rute aman keluar dari gedung jika hal yang tidak diinginkan terjadi. Selain itu, sebelum menyewa rumah atau flat, jangan lupa untuk memastikan bahwa tempat tersebut memiliki pintu darurat atau jalur evakuasi.
8. Senantiasa berhati-hati dan berdoa
Selain semua usaha yang kita lakukan, satu hal yang juga wajib adalah selalu berhati-hati sembari senantiasa berdoa. Di mana pun dan kapan pun jangan lupakan hal tersebut ya.
Demikianlah tips untuk tetap tenang dan aman bila terjadi bencana alam atau hal yang di luar kendali kita di Selandia Baru. Jangan salah sangka ya, tulisan ini bukan untuk menakuti namun hanya sebagai pengingat agar kita tetap waspada. Keep calm, prepare well and everything will be okay. Cheers!
Photos source: Author and wellington.govt.nz