Sejak tinggal dan belajar di Korea Selatan beberapa tahun yang lalu, saya mulai belajar untuk mengenal pentingnya kesehatan mental bagi pelajar internasional. Tuntutan akademis, perbedaan budaya & bahasa, serta berbagai tantangan lain dapat menjadi tekanan bagi pelajar internasional yang berdampak pada kualitas kesehatan mental.
Korea Selatan, dikenal sebagai salah satu di antara negara maju dengan tingkat stress dan bunuh diri yang tinggi. Bahkan, berkurangnya kesehatan mental diantara pelajar internasional di Seoul sudah menjadi catatan khusus bagi pihak universitas dan pemerintah Korea Selatan.
Dengan besarnya tuntutan dan peran yang dimiliki oleh pelajar internasional, sangat penting untuk dapat menemukan berbagai strategi dan sumber daya yang diaskses guna menjaga kesehatan mental saat menuntut ilmu di luar negeri.
- Pelajari dan tingkatkan kesadaran tentang kesehatan mental
Guna menemukan strategi yang tepat untuk menjaga kesehatan mental, hal pertama yang kita perlu lakukan adalah belajar memahami tentang kesehatan mental. Dalam dunia akademis, kita sering mendengar istilah academic burnt out, sebuah kondisi dimana pelajar kehabisan tenaga dan motivasi untuk mengikuti jalannya proses belajar dan mengajar.
Selain itu, melakukan pemetaan sumber daya dan layanan kesehatan yang tersedia serta terjangkau juga sangat penting untuk mendapatkan dukungan kesehatan mental baik melalui kampus atau pusat kesehatan setempat. Kota Seoul misalnya, menyediakan layanan konseling bagi warga internasional dalam 13 bahasa termasuk Bahasa Indonesia.
Lebih lanjut tentang kelelahan akademik: How to Recognize and Manage Academic Burnout
- Bangun support system dengan orang – orang terdekat
Belajar di luar negeri adalah kondisi yang umum bagi pelajar untuk jauh dari keluarga dan teman terdekat. Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat menjalin relasi pertemanan dengan berbagai lingkaran mulai dari sesame pelajar, teman kerja dan juga tetangga. Selain membantu untuk memperluas relasi, support system juga dapat menjadi dukungan ketika mengalami tantangan dan masa – masa sulit proses perkuliahan dan tinggal di negara asing.
Berbagai universitas di Korea Selatan misalnya menerapkan buddy program yang berfungsi untuk membantu pelajar internasional untuk beradaptasi lebih mudah pada kehidupan serta budaya Korea Selatan. Buddy dapat menjadi salah satu sumber pertemanan yang dapat membuka relasi dengan teman – teman lain. Sehingga, jangan khawatir ya jika kamu belum memiliki kenalan pada saat pertama datang di negara baru !

- Menerapkan self-care dalam kehidupan sehari – hari
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization – WHO) menyebutkan bahwa kesehatan mental sangat penting untuk menjaga keseluruhan well – being setiap orang. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan waktu khusus pada diri sendiri untuk melakukan hal yang disukai guna menurunkan level stress.
Situasi pandemi COVID-19 juga menyebabkan menurunnya kualitas kesehatan mental karena rasa cemas yang meningkat, perpisahan, serta isolasi. Namun, masih sangat penting untuk melakukan kegiatan yang dapat menjaga keseimbangan mental mulai dari memasak, berbicara dengan teman dan keluarga secara daring, dan jika memungkinkan melakukan olahraga di sekitar tempat tinggal.
Dimanapun kamu belajar, perlu untuk mencari layanan kesehatan terdekat yang dapat diakses dan dihubungi. Jangan lupa untuk mengajak teman – teman kamu untuk bersama – sama menjaga kesehatan mental ya!
[…] Baca Juga: 3 Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Studi di Luar Negeri […]
[…] terkadang bergantung pada hal-hal yang tidak bisa dikontrol oleh kita selaku mahasiswa PhD. Menjaga kesehatan mental selama studi sering kali terlupakan yang secara tidak langsung memengaruhi proses penyelesaian […]