Jika kalian adalah mahasiswa internasional yang kebetulan berkuliah di Amerika Serikat, kalian mungkin sudah tidak asing dengan istilah fraternities dan sororities, yaitu klub ekstrakurikuler untuk kegiatan sosial yang mengedepankan nilai-nilai persaudaraan dan biasanya bekerja sama dengan lembaga non-profit dan komunitas amal (charity group) lokal. Namun demikian, sudahkah kalian tahu fraternity dan sorority, atau juga sering disebut Greek Life karena nama-namanya yang terinspirasi dari abjad Yunani, bukanlah satu-satunya organisasi kampus yang bersifat eksklusif dan punya standar tinggi dalam penerimaan anggota? Honor society memiliki fungsi yang mirip dengan jenis organisasi yang sudah disebutkan tadi, namun lebih mementingkan prestasi akademik, kepemimpinan, kerja bakti, dan integritas moral.
***
Seluk beluk honor societies
Saya sangat beruntung terpilih menjadi anggota beberapa honor societies selama masa perkuliahan, baik ketika tengah berjuang menyelesaikan S1 di UNC Asheville mau pun sekarang saat sedang menikmati masa pasca sarjana di East Carolina University. Saya aktif di beberapa society sekaligus, di antaranya Omicron Delta Kappa (ODK), Golden Key, dan Sigma Iota Rho (SIR). Dua yang pertama itu ditujukan bagi mahasiswa segala jurusan dan tingkatan pendidikan dengan capaian indeks prestasi kumulatif (Grade Point Average) top 15-35% dari seluruh populasi mahasiswa di kampus mereka, sementara yang terakhir khusus hanya menerima mahasiswa jenjang undergraduate dengan bidang studi Hubungan Internasional. Untuk mendapatkan nominasi masuk SIR, calon anggota haruslah merupakan peraih GPA tinggi (di atas 3.00 dari skala 4.00). Uniknya, SIR juga memberikan kesempatan bagi para anggotanya untuk menjadi penulis, kontributor, atau editor jurnal ilmiah mereka, baik edisi online mau pun print.
Pada umumnya, honor society memang dibagi menjadi dua tipe, yakni tipe yang tidak memandang prodi (generalis) dan tipe yang spesialis atau dikhususkan untuk prodi tertentu. Terkait apakah kalian akan lebih cocok masuk ke tipe pertama atau tipe kedua sangat tergantung kebutuhan kalian masing-masing.
Apakah kalian ingin membangun jejaring profesional sambil berteman dengan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu? Jika kalian menjawab “iya”, maka cobalah mendaftar ke honor society dengan anggota yang variatif.
Jika sebaliknya dan kalian lebih mementingkan bertemu mahasiswa lain yang berada di jurusan yang sama dengan yang kalian ambil, mintalah dosen pembimbing untuk menominasikan kalian untuk masuk ke honor society yang memang sesuai dengan jurusan yang kalian minati.
Misalnya, jika kalian adalah mahasiswa psikologi, kalian bisa bergabung dengan Psi Chi dan jika kalian adalah mahasiswa bidang kimia maka kalian bisa mencoba bergabung dengan Gamma Sigma Epsilon. Tentunya setiap honor society memiliki syarat minimum tersendiri dalam proses seleksi mereka dan kalian wajib mencari tahu dahulu apakah kalian memenuhi persyaratan sebelum melamar menjadi anggota.
Apa saja yang dikerjakan oleh anggota honor society?
Kegiatan yang umum dilakukan oleh para anggota honor society sangat beragam, mulai dari volunteer menggalang dana untuk diserahkan ke rumah sakit yang menampung anak kecil penderita kanker atau mengunjungi retirement homes untuk secara sukarela menghibur lansia yang jauh dari keluarga. Saya pribadi sebagai anggota Omicron Delta Kappa memilih berfokus ke kegiatan pengembangan diri seperti mengikuti seminar tentang leadership skills, berpartisipasi menggalakkan kampanye kesehatan mental di kampus, dan mendatangi workshop tentang pencegahan dan penanggulangan rasisme.
Pada dasarnya, kegiatan yang ditawarkan oleh aneka honor society bisa berbeda dari satu kampus ke kampus lain, bahkan satu kampus bisa memiliki banyak sekali honor society yang tersebar di berbagai departemen dan fakultas, jadi jika kalian tidak tertarik dengan suatu honor society tertentu bisa dipastikan ada honor society lain yang lebih cocok dengan ketertarikan kalian.
Apa gunanya jadi anggota honor society?
Keanggotaan kalian dalam honor society dapat menjadi pertanda bahwa kalian bertanggung jawab penuh pada sisi akademis kalian namun juga memprioritaskan hal-hal di luar kelas, contohnya memperluas relasi, meningkatkan kepedulian pada sesama lewat pelayanan masyarakat, dan menjalin persahabatan dengan orang-orang dari macam-macam latar belakang.
Beberapa honor society juga mempunyai akses ke database beasiswa untuk anggota yang berniat meraih gelar Master’s atau PhD, baik di AS mau pun di negara-negara asing lain. Di samping itu, ada juga honor society yang memberikan tanggungan biaya (dalam bentuk grants) untuk anggota yang perlu bantuan finansial untuk mengikuti konferensi, membeli buku pelajaran, atau mendanai kebutuhan riset. Honor society terkadang juga menggelar job fair atau internship fair, baik virtual mau pun in-person, sebagai bentuk dukungan pada anggota yang ingin mengeksplorasi kesempatan berkarier, baik selagi mau pun setelah lulus kuliah.
***
Editor: Yogi Saputra Mahmud