Indonesia Mengglobal 11th Anniversary – Story from Muhamad Risqi Utama Saputra: Creating a Better Place with Technology and Education

0
1281
Pengaplikasian teknologi dapat mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sumber: https://www.pexels.com/id-id/
Pengaplikasian teknologi dapat mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sumber: https://www.pexels.com/id-id/

Tidak terasa sebelas tahun sudah Indonesia Mengglobal (IM) berperan sebagai pihak ketiga dalam menyalurkan informasi dan kisah inspiratif dari generasi muda Indonesia yang berjuang di bidang Pendidikan kepada masyarakat Indonesia. Konten-konten ini juga bisa diakses secara global oleh pembaca internasional yang tertarik tentang perkembangan Pendidikan Indonesia. Tanpa disadari, IM telah mengambil peran besar dalam membantu dan memudahkan ratusan juta orang dalam menemukan informasi hangat dan terkini seputar Pendidikan. Topik seputar Pendidikan selalu menarik untuk dikulik lebih dalam. Pendidikan dipercaya menjadi pilar utama dalam membentuk karakter generasi muda yang cerdas dan bertanggung jawab dalam menentukan langkah ke depan yang bisa diambil untuk membangun bangsa dan negara.

Dengan mengangkat tema Unleash Youth Potential, Energize the Essential dalam perayaan hari jadi ke-11 tahun IM, Tim Editorial IM berkesempatan berbincang dengan salah satu kontributor inspiratif yang berperan aktif dalam mencerdaskan generasi muda Indonesia khususnya di bidang kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan atau technological advancement and artificial intelligence (AI), Muhamad Risqi Utama Saputra, D.Phil atau Risqi – lulusan doktoral ilmu komputer dari salah satu universitas terbaik dunia, University of Oxford, Inggris.

Simak kisah lengkapnya di bawah ini.

Potret diri dari uhamad Risqi Utama Saputra, D.Phil. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Potret diri dari Muhamad Risqi Utama Saputra, D.Phil. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Risqi Utama menyelesaikan S1 dan S2 di bidang Teknologi Informasi di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia kemudian melanjutkan studi doktoral di departemen Ilmu komputer (computer science), University of Oxford, Inggris. Saat ini, dia bekerja sebagai dosen/Assistant Professor di Monash University, Indonesia. Selain itu, Risqi juga menempati posisi sebagai Program Coordinator untuk program Master of Data Science di Monash University, Indonesia. Selain pengalaman sebagai akademisi, sebelumnya Risqi pernah bekerja sebagai software engineer, baik sebagai freelancer atau di sebuah software house; sebagai trainer di Microsoft Innovation Centre UGM, co-founder lexipalindonesia.com, dan consultant serta senior lead data scientist di Jakarta Smart City.

Pemrosesan data dan informasi menjadi salah satu langkah yang dilakukan dalam pembuatan software. Sumber: https://www.pexels.com/id-id/.
Pemrosesan data dan informasi menjadi salah satu langkah yang dilakukan dalam pembuatan software. Sumber: https://www.pexels.com/id-id/

Mendalami Bidang Data Science

Niat berkecimpung di dunia data science dimulai ketika Risqi masih sebagai mahasiswa S1 dan S2 di UGM. Bersama dengan beberapa teman, Risqi kerap kali mengikuti kompetisi mahasiswa yang berkaitan dengan software development competition. Salah satunya adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh Microsoft. Risqi dan timnya mengembangkan aplikasi belajar membaca permulaan untuk anak-anak. Melalui aplikasi tersebut, Risqi beserta timnya mendapatkan beberapa penghargaan gold medal di InnoServe Taiwan, winner award di kategori mahasiswa di APICTA (Asia Pacific ICT Awards), dan banyak lainnya. Dari sinilah, Risqi memutuskan menekuni lebih lanjut bidang yang beririsan antara software development dan data science hingga membawanya ke Oxford.

Hal yang Memotivasi Untuk Terus Bergelut di Bidang Teknologi

Risqi melanjutkan studi doktoral (S3) di departemen Computer Science, University of Oxford karena dia memang senang melakukan riset dan mempelajari teknologi terkini, terutama yang berkaitan dengan Artificial Intelligence (AI). Saat itu, dirinya mendapatkan beasiswa LPDP dan kemudian digunakannya kesempatan itu sebaik-baiknya untuk mendaftar ke salah satu kampus terbaik di dunia. Walaupun juga diterima di kampus lain seperti University of Manchester, pilihannya dijatuhkan kepada University of Oxford. Ada seorang professor di kampus tersebut yang memiliki bidang keahlian yang sama dengan bidang diinginkan oleh Risqi untuk digeluti saat itu, yaitu pemanfaatan teknik data science, computer vision, dan artificial intelligence untuk mengestimasi posisi pemadam kebakaran. Tentunya reputasi Oxford yang selalu menjadi kampus 10 besar terbaik di dunia juga menjadi salah satu alasan saya memilih Oxford. Meskipun begitu, kesesuaian topik riset dengan minat dan juga termasuk reputasi professor pembimbing riset diakuinya menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan ketika akan mengambil PhD/DPhil.

Pengalaman Risqi Selama Studi PhD dan Postdoctoral di University of Oxford

Saat mengambil program S3 di University of Oxford, yang pertama kali dilakukan Risqi adalah mengirim email ke salah satu professor di Oxford yang menjalankan jenis riset sesuai dengan bidang yang Risqi inginkan. Professor kemudian menganjurkan Risqi untuk mengirim aplikasi formal dan menuliskan nama pembimbingnya tersebut sebagai calon supervisor.

Setelah mendapat respon positif tersebut, Risqi menyiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk mengirim aplikasi resmi ke departemen ilmu komputer University of Oxford. Kemudian, dia dinyatakan maju ke tahap selanjutnya, yaitu interview. Setelah wawancara, beberapa minggu kemudian diumumkan secara resmi bahwa Risqi diterima di program S3 bidang ilmu komputer, University of Oxford.

Sebagai mahasiswa PhD di Oxford, Risqi terlibat dalam project yang didanai oleh National Institute of Standard and Technology (NIST) dari Amerika Serikat. Dia berkontribusi dalam pengembangan sistem yang dapat membantu untuk melacak posisi pemadam kebakaran yang sedang beroperasi menginspeksi gedung atau rumah yang terbakar atau menyelamatkan korban yang terjebak di gedung tersebut.

“Sistem yang kami kembangkan pun telah dipublikasi di beberapa top conferences dan journals di bidang AI dan computer vision, seperti ICCV, ICRA, dan IEEE RA-L”, detail Risqi.

Setelah selesai sidang PhD, Risqi melanjutkan projek supervisornya sebagai postdoctoral research associate dengan pendanaan dari Engineering and Physical Sciences Research Council (EPSRC) UK. Project ini diberi nama ACE-OPS, yang mana projek ini menjadi multi-centre project yang terdiri dari beberapa research group, di antaranya dari University of Virginia (US) dan Queensland University of Technology (Australia). Mereka berkolaborasi bersama dalam menyelesaikan masalah riset yang telah didefinisikan sebelumnya.

Pandangan Risqi Terhadap Perkembangan Teknologi Terkini

“Perkembangan teknologi, apapun itu, mulai dari internet, smartphone, sampai AI dapat menjadi pedang bermata dua. Tugas kita adalah mengedukasi bahwa teknologi tersebut diciptakan untuk membantu memudahkan kehidupan manusia, membuat manusia lebih efektif dan efisien”, jelasnya.

Lebih lanjut Risqi juga menjelaskan bahwa dalam konteks AI, banyak orang beranggapan bahwa akan ada banyak pekerjaan yang akan hilang karena AI. Pekerjaan yang monoton berpotensi tergantikan dapat tergantikan oleh AI. Namun pada saat yang bersamaan, banyak pekerjaan baru yang lahir dari AI. Hal ini dapat disebut dengsn transformasi pekerjaan di mana pekerjaan yang monoton akan digantikan oleh mesin.

Ilmu komputer menjadi salah satu subjek yang bisa diambil untuk mengembangkan pengetahuan di bidang teknologi dan kecerdasan buatan. Sumber: https://www.pexels.com/id-id/.
Ilmu komputer menjadi salah satu subjek yang bisa diambil untuk mengembangkan pengetahuan di bidang teknologi dan kecerdasan buatan. Sumber: https://www.pexels.com/id-id/

Tips untuk Sahabat Indonesia Mengglobal yang Ingin Berkarya di Bidang Teknologi.

“Salah satu kunci utamanya adalah kemauan untuk selalu belajar hal baru karena perkembangan teknologi sangatlah cepat. Apa yang kita ketahui sekarang, mungkin sudah akan obsolete dalam beberapa tahun kedepan. Pondasi matematika dan statistik yang kuat, serta kemampuan pemrograman dan berpikir algorithmic yang baik. Akan memudahkan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang semakin kedepan semakin kompleks dan maju,” tukas Risqi.

Itulah kisah inspiratif dari salah satu generasi muda Indonesia, Risqi yang berkiprah di ranah teknologi dan berkontribusi nyata pada komunitas dunia dengan ilmu yang telah diembannya selama ini. Nantikan kisah-kisah inspiratif lainnya dalam perayaan hari jadi IM yang ke-11 di https://www.indonesiamengglobal.com/.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here