Tulisan ini dibuat dalam masa perjalanan, sehingga akhir cerita belum diketahui bagaimana hasilnya dan isi tulisan tidak menjamin hasil di masa mendatang. Namun, saya ingin teman-teman yang membaca ini mengetahui bahwa hidup memang seperti drama tanpa naskah dimana setiap pelakunya dituntut melakukan improvisasi yang nyata dan menikmati setiap peran dan konsekuensinya. Maka dalam setiap pergerakan setiap pelakunya, itu akan menjadi sejarah untuk dirinya. Tetapi bagi dia yang memutuskan untuk tidak melakukan langkah apapun, maka itulah memang yang berhak ia tulis dalam sejarah kehidupannya, khususnya sekarang di masa muda.
Seorang kawan baik dulu pernah mengatakan kepada saya bahwa hidup yang tak pernah diperjuangkan, tak akan pernah dimenangkan. Kata-kata tersebut kini saya coba realisasikan dengan mengambil langkah atas hidup saya sendiri untuk menjalani keputusan yang bahkan saya tak pernah memikirkannya, yaitu menyelesaikan studi S2 di Saint Petersburg, Russia. Sudah tiga bulan lebih menjalani kehidupan sebagai mahasiswa di kota yang dikenal sebagai museum terbuka di Russia. Kota yang begitu indah dan cantik, sungguh ini adalah gambaran sempurna dari anti-thesis opini publik terhadap Russia selama ini yang dikenal negatif.
Sebagaimana layaknya kehidupan di mana tak selalu manis yang ada di permukaan, Russia mengajarkan saya beberapa pengalaman pahit yang belum pernah saya alami selama di Indonesia. Salah satunya adalah kini saya menyadari bahwa belajar bahasa itu sama atau bahkan lebih sulit daripada belajar ilmu asal kita, seperti hukum. Khususnya bahasa Rusia dengan banyaknya aturan tata bahasa, pengecualian dan kejutan-kejutan lain di dalamnya, sukses membuat saya sekarang menuju dalam titik yang cukup rendah dan sekaligus menantang. Dinginnya cuaca dan perbedaan budaya juga membuat saya harus lebih pintar menjaga badan dan ditantang untuk beradaptasi sebaik dan secepat mungkin. Menariknya, saya merasa seperti bayi yang baru saja mampu melihat dunia dan ingin segera bisa berjalan. Tanpa sadar, sekarang saya bukan hanya bisa berjalan, tetapi berlari bahkan sedang menjelajah bagian dunia yang lain. Melihat keberhasilan tersebut, saya sadar bahwa itu semua tak akan terjadi tanpa saya memaksakan badan saya untuk terus bergerak dan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan. Pada akhirnya, pengalaman tersebut menghantarkan saya ke tingkatan yang lebih tinggi sekaligus menghadapi tantangan baru dan itu adalah hal yang baik bagi perjalanan hidup seseorang.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini saya mengajak kawan-kawan untuk menyadari bahwa kehidupan yang kalian jalani sekarang adalah hasil dari dorongan dan paksaan untuk mencapai keinginan atau impian kalian di masa lalu. Tidak peduli seberapa berat yang kalian hadapi, kalian telah menorehkan sejarah keberhasilan dalam kehidupan kalian sendiri. Merasakan keberhasilan, sekecil apapun itu, dari masa sulit yang kalian lewati merupakan salah satu kenikmatan yang luar biasa dan pengalaman tersebut tak bisa dinilai dengan harga berapapun. Maka sekarang, saya mengundang teman-teman di seluruh tanah air, Indonesia, untuk kembali membuat sejarah kesuksesan baru dalam kehidupan kalian, menjalani suatu proses perjalanan yang penuh dengan tantangan baru dan pengalaman hidup yang tak akan pernah kalian lupakan selamanya.
Undangan ini saya tujukan untuk kamu yang ingin membuat jejak suksesmu sendiri dan menjadi cahaya baru bagi lingkungan sekitarmu. Segera daftarkan dirimu dalam program beasiswa yang dibuka untuk jenjang S1 (4 tahun), S2 (2 tahun), Spesialisasi (5 tahun) dan didahului dengan program bahasa Rusia di Fakultas Persiapan selama 1 tahun (gratis bagian dari program beasiswa). Serta lengkapi semua berkas pendaftarannya selama 19 Januari – 2 Maret 2015. Informasi lebih lanjut, kamu bisa langsung mengunjungi Pusat Kebudayaan Rusia di Jalan Diponegoro No.12 Menteng Jakarta Pusat 10310 Indonesia atau website nya di idn.rs.gov.ru/id/node/1340.
Meskipun pada dasarnya beasiswa ini hanya membebaskan kita dari biaya pendidikan saja, namun ada banyak sekali keringanan dan subsidi yang kita terima sebagai mahasiswa di Rusia, salah satunya adalah biaya tempat tinggal yang murah, bahkan lebih murah daripada saya ngekos di Jogja dulu semasa S1. Selain itu, untuk mahasiswa S2/S3 akan mendapatkan tunjangan khusus dari LPDP sekitar 300 USD/bulan selama masa studi di luar satu tahun pertama fakultas persiapan. Di luar itu, kamu akan menguasai salah satu bahasa tersulit di dunia dan berhasil menaklukkan kehidupan di Rusia yang mana kamu akan mampu bertahan hidup dimanapun di seluruh belahan dunia.
Tahun lalu, saya dan 114 mahasiswa Indonesia lainnya mendapatkan kehormatan untuk menjadi bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Federasi Rusia dan kami telah memulai perjalanan panjang dan menantang tersebut di sini. Hari ini, saya berharap kamu yang sedang membaca ini adalah salah satu orang yang saya temui disini akhir tahun 2015 dan bersiap untuk berjuang membuat sejarah yang lebih baik untuk dirimu dan Indonesia.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Lenin bahwa “sometimes, history needs a push”, maka sejarah yang sudah dan akan saya atau kamu buat, itu terjadi karena adanya dorongan dari keinginan kita untuk mencapi sebuah mimpi. Ketika kesuksesan nanti sudah didapatkan saat tiba di akhir perjalanan, maka jangan pernah lupa bahwa sukses tersebut berawal dari dorongan kecil untuk berani melakukan langkah maju ke depan dan mengambil tantangan. Melalui momentum dimulainya tahun 2015 sebagai penanda awal perjalanan kehidupan yang baru bagi kita semua, saya mengajak kamu, pemuda dan pemudi Indonesia untuk mendorong jiwa kita lebih berani maju ke depan dan mengambil kesempatan yang ada di depan mata. Jangan ragu dan terus berpikir, ambil kesempatan dan mulai jalani kehidupan dengan tantangan, karena puncak baru kesuksesan sudah menanti di hadapan!.
halo kak rahmat, saya juga dari hukum ugm nih, tapi masih sem awal. bisa bagi kiat-kiat buat dapetin beasiswa ini ga? mau minta contact person juga, banyak yg mau aku tanyain. makasiii kak
Halo Dian 🙂 bisa email saja di rahmatdepe93@yandex.ru 🙂 kita diskusi disana yaa