3 Tips Kunci Menghadapi Musim Dingin Untuk Pertama Kalinya

0
5841
Suasana musim dingin di Stockholm

Setelah berpengalaman tinggal di beberapa negara di Eropa, Arnachani Riaseta, Editor-in-Chief Indonesia Mengglobal berbagi tips-tips kunci mempersiapkan diri untuk menghadapi musim dingin di luar negeri. Apa saja yang perlu kita ketahui? Yuk, kita simak artikel di bawah ini!

***

”Kak Chani, aku mau beli jaket musim dingin tapi ngga tahu mau beli yang mana.”

Begitulah kira-kira pesan WhatsApp yang sering saya terima setiap tahunnya di sekitar bulan Oktober, saat suhu udara di Stockholm mulai drop ke 6-10 derajat celsius. Pertanyaan ini cukup lumrah. Sebagian besar masyarakat Indonesia (termasuk saya beberapa tahun lalu) rata-rata tidak memiliki bayangan betapa dinginnya musim dingin di negara empat musim. Alhasil, kita pun tidak tahu bagaimana cara mempersiapkan diri untuk menghadapi musim dingin.

Hati-hati jalanan licin saat musim dingin!
Hati-hati jalanan licin saat musim dingin!

Sebelum pindah ke Eropa, saya tadinya cukup menyepelekan musim dingin. Saya sudah punya jaket tebal dan sepatu bot, dan saya pikir hal itu cukup sebagai persiapan. Tapi nyatanya, musim dingin (apalagi di Eropa Utara) memberikan tantangan yang lebih dari hanya udara dingin. Kegelapan di musim dingin adalah satu hal yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya, dan saya pun cukup terdampak secara psikis pada tahun pertama menjalani musim dingin di Eropa. Misalnya di Swedia, dengan suhu udara mencapai -16 derajat celsius, kita hanya mendapatakan lima jam cahaya matahari karena matahari terbit pukul 9 pagi dan tenggelam pukul 2 sore. Itu pun belum tentu terang, karena seringkali awan mendung menutupi cahaya matahari. Selain itu, salju dan es kerap membuat jalanan menjadi becek dan licin, sehingga kita perlu berhati-hati saat berjalan di trotoar. Kecerobohan saya saat pertama kali mengalami musim dingin di Turki pada tahun 2010 berujung patah tulang ekor yang menyebabkan pengeluaran biaya medis yang tidak murah.

Setelah hampir dua tahun tinggal di Swedia, ditambah pengalaman empat tahun tinggal di Turki dan Belanda sebelumnya, saya ingin membagikan beberapa tips kunci supaya kalian bisa mempersiapkan diri untuk musim dingin semaksimal mungkin.  Dengan tips-tips ini, semoga kalian bisa sepenuhnya menikmati pengalaman bermusim dingin untuk pertama kalinya!

1. ”There is no such thing as bad weather, only bad clothing,” – Swedish proverb

Agak kesal sebenarnya saat saya pertama kali mendengar kata-kata itu dari suami saya yang orang Swedia. Saat melihat saya kedinginan dan mengutuk dinginnya Stockholm, ia selalu berkata, tidak ada yang namanya cuaca buruk, yang ada hanyalah pakaian yang tidak sesuai. Tapi dua tahun tinggal di Stockholm membuat saya juga mengatakan hal yang sama saat mendengar gerutu teman-teman yang baru pertama kali mengalami musim dingin di Swedia.

Jadi, pakaian seperti apakah yang kalian butuhkan? Jawabannya tergantung suhu udara di luar. Sebelum keluar rumah setiap harinya, pastikan kalian memeriksa aplikasi ramalan cuaca di handphone. Selain suhu udara, periksalah juga apakah hari itu akan hujan atau salju. Berdasarkan prakiraan cuaca, pilihlah pakaian yang sesuai. Bagaimana cara tahu pakaian apa yang sesuai? Berdasarkan pengalaman beberapa tahun di Eropa, beginilah kira-kira rekomendasi saya:

Infografis rekomendasi pakaian musim dingin ala Chani
Infografis rekomendasi pakaian musim dingin ala Chani

Tapi mohon diingat, rekomendasi di atas adalah berdasarkan kondisi badan saya. Kondisi badan kalian mungkin berbeda. Jadi, siaplah untuk bereksperimen pakaian seperti apakah yang cocok untuk range suhu tertentu. Kunci dari berpakaian untuk musim dingin adalah layering. Dibandingkan memiliki satu artikel pakaian yang sangat tebal, lebih baik kita memakai beberapa lapis baju, sehingga apabila cuaca berubah atau di dalam ruangan suhunya berbeda, kita bisa melepas atau menambah lapisan.

Lalu, artikel pakaian apa saja yang perlu kalian persiapkan? Topi musim dingin, sarung tangan, kaos kaki hangat, sepatu kedap air, dan pakaian dalam thermal (termasuk kaos dan celana) adalah hal-hal wajib. Untuk sepatu, baiknya kalian punya yang solnya bergerigi, supaya kalau licin karena es atau salju, kalian tidak mudah terpeleset. Untuk jaket, apabila ini kali pertama kalian akan membeli, sebaiknya coba beli jaket secondhand atau pinjam punya teman atau kerabat supaya kalian mengetes kecocokan model dan ukuran jaketnya. Alternatifnya, pergilah ke toko dengan teman yang sudah pernah merasakan musim dingin di negara tersebut. Jaket musim dingin bisa jadi cukup mahal, maka kita harus yakin jaket yang kita beli akan sesuai dengan kebutuhan kita.

2. Jagalah kesehatan

Di musim dingin, kita biasanya akan lebih lebih mudah sakit–entah karena cuaca dingin atau mungkin kita kekurangan vitamin D. Jadi, di musim-musim ini kita harus memberi perhatian ekstra kepada kesehatan. Hal ini termasuk dalam asupan makanan–pastikan kalian makan makanan bergizi dan mengonsumsi suplemen vitamin. Selain itu, pastikan kalian rajin bergerak atau berolahraga. Selain untuk kesehatan fisik, olahraga juga penting untuk kesehatan mental kita.

Berseluncur ice skating di tengah kota Stockholm
Berseluncur ice skating di tengah kota Stockholm

Selain melakukan yoga di rumah, berolahraga di gym, dan bermain badminton dengan teman-teman Indonesia, tahun ini saya mulai menggiati ice skating. Kebetulan di dekat rumah saya ada lapangan bola yang berubah wujud menjadi lapangan es. Jadi saya bisa membawa sepatu ice skating saya sendiri dan berseluncur sesuka hati tanpa membayar apapun. Mungkin di daerah tempat kalian tinggal ada fasilitas olahraga musim dingin tertentu yang tidak ada di Indonesia? Jangan takut untuk mencoba, mumpungtinggal di sana!

3. Mintalah bantuan orang lain apabila mengalami winter blues atau seasonal depression

Apakah kalian merasa tidak ingin keluar rumah? Apakah kalian tidak bersemangat untuk belajar atau merasa sedih yang berlarut-larut? Mungkin kalian menghadapi depresi musiman yang sangat lumrah terjadi di musim dingin. Apabila kalian mulai merasakan ini, mintalah bantuan ke teman atau keluarga, atau bahkan layanan konseling dari kampus atau pemerintah setempat. Jangan malu untuk reach out ke orang lain, karena mungkin mereka juga sedang atau pernah mengalami hal yang sama.

Untuk menghindari winter blues ini, cobalah untuk merencanakan kegiatan sosial di luar rumah setiap minggunya, supaya kalian tidak merasa stuck di rumah. Atau mungkin cobalah kegiatan atau hobi baru untuk mengisi waktu luang. Hal lain yang saya mulai lakukan adalah meniru kebiasaan masyarakat Swedia untuk mendekorasi rumah dengan banyak lampu dan lilin selama musim dingin. Walaupun terdengar sepele, cahaya-cahaya kecil ini memberikan sedikit kebahagiaan di hari-hari bulan Desember yang sangat gelap.

Winter6
Hiasan natal tipikal Swedia

Demikianlah 3 tips kunci untuk menghadapi musim dingin pertama kalian di luar negeri. Semoga artikel ini bisa membantu, dan jangan lupa untuk menikmati hari-hari!

***

Foto-foto disediakan oleh penulis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here