Karier Pasca Studi: Sebuah Alasan Penting dalam Menentukan Rencana Studi Kamu

0
2095
Ilustrasi kelulusan pasca studi. Sumber: Emily Ranquist di Pexels
Ilustrasi kelulusan pasca studi. Sumber: Emily Ranquist di Pexels

“Bagi banyak calon mahasiswa Indonesia, melanjutkan studi ke luar negeri merupakan impian yang luar biasa. Ada berbagai alasan yang mendorong para calon mahasiswa Indonesia dalam melanjutkan studi ke luar negeri, misalnya memperbanyak pengalaman budaya, sosial, atau pun akademik.

“Namun tahukah kamu bahwa ada satu alasan penting lainnya yang dapat menentukan rencana studi kamu di masa depan? Ya, salah satunya adalah prospek karier pasca studi. Ada banyak sekali contoh mahasiswa Indonesia yang mendapatkan peluang karier yang lebih baik dan luas pasca studi di luar negeri.”

Melalui artikel hasil kerjasama Indonesia Mengglobal dengan Hotcourses Indonesia, kamu akan mengetahui informasi lebih lanjut tentang prospek karier di empat negara destinasi studi yang banyak dipilih oleh mahasiswa Indonesia, yaitu Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada.”

***

Amerika Serikat

Sekilas tentang universitas-universitas di Amerika Serikat

Negara Paman Sam menjadi destinasi favorit bagi para mahasiswa Indonesia untuk mengenyam studi lanjut di luar negeri. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah kualitas dan ranking universitas-universitas di Amerika Serikat yang konsisten memimpin jajaran pemeringkatan kampus-kampus dunia.

Sebagai contoh, berdasarkan data QS World University Ranking tahun 2022, 5 dari 10 universitas dengan peringkat tertinggi di dunia berasal dari Amerika Serikat. Bahkan, Times Higher Education World University Ranking tahun 2022 merilis data yang menunjukkan bahwa 8 universitas asal Negara Paman Sam berada di dalam daftar 10 universitas dengan peringkat tertinggi di dunia.

Selain menawarkan pengalaman akademik yang berkualitas, Amerika Serikat sebagai jantung budaya di benua Amerika bahkan dunia, juga menawarkan pengalaman berinteraksi dengan orang-orang dengan kultur yang berbeda dengan kamu. Kampus-kampus di Amerika Serikat memiliki jumlah mahasiswa internasional yang banyak yang datang dari berbagai belahan dunia.

Patung Liberty. Sumber: Pierre Blache di Unsplash
Patung Liberty. Sumber: Pierre Blache di Unsplash

Prospek karier pasca studi di Amerika Serikat

Saat kamu menyelesaikan studi di Amerika Serikat, ada beberapa opsi visa yang kamu dapat pilih guna menunjang perjalanan karier kamu di negara ini:

  • Visa F-1 OPT (Optional Practical Training / Pelatihan Praktik Opsional) – Visa F-1 OPT juga memberikan kesempatan untuk tinggal di AS selama 12 bulan guna mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan bidang studi yang telah dipelajari. Berbeda dengan F-1 CPT, visa ini hanya membolehkan kamu untuk mengikuti program pelatihan yang bukan merupakan bagian kurikulum program studi pilihanmu.

  • Visa H-1B Specialty Occupations (Pekerjaan Khusus) – Visa non-imigran ini mensyaratkan kamu agar memiliki gelar sarjana serta dukungan dari pemberi kerja (employer). Selain itu, pekerjaan yang akan dijalani juga harus berkaitan dengan bidang studi yang dipelajari.

  • Visa E-1 / E-2 –  Jenis visa non-imigran ini dapat diajukan oleh para pelajar dari negara tertentu yang memiliki perjanjian dengan AS. Dalam hal ini, syarat visa E-1 adalah kamu harus bekerja untuk perusahaan yang mengurus hubungan dagang antara AS dan negara asalmu. Persentase hubungan dagang antara dua negara ini harus berjumlah sekitar 51% dari semua hubungan dagang yang ditangani perusahaan tersebut. Sementara itu, Visa E-2 adalah visa untuk investor, yang cukup sulit untuk didapatkan karena mensyaratkan bukti investasi finansial yang besar di AS. 

  • Visa L-1 – Jenis visa ini berlaku untuk seseorang yang bekerja di suatu perusahaan yang berbasis di AS. Dengan jenis visa ini, suatu perusahaan dapat menarik karyawan dari cabangnya di negara lain untuk bekerja di kantor mereka yang berlokasi di AS. Visa ini dirancang untuk karyawan level eksekutif dan manajer.
Karier Pasca Studi: Sebuah Alasan Penting dalam Menentukan Rencana Studi Kamu
Unduh melalui tautan berikut ini.

Australia

Sekilas tentang universitas-universitas di Australia

Sebagai salah satu destinasi favorit para mahasiswa Indonesia, Negara Kangguru ini menjadi tempat universitas-universitas terkemuka di dunia. Terdapat 43 universitas di Australia yang menawarkan berbagai program studi mulai dari ilmu sosial hingga eksakta untuk jenjang diploma, sarjana, magister, hingga doktoral.

Di antara 43 universitas tersebut, delapan universitas membentuk Group of 8, yaitu koalisi universitas-universitas yang menekankan akan kualitas riset dan pendidikan profesional. Universitas-universitas tersebut adalah The University of Melbourne, The University of Sydney, The University of Western Australia, The University of Adelaide, The University of Queensland, Monash University, Australia National University, dan The University of New South Wales (UNSW).

Kedelapan universitas tersebut secara konsisten berada di peringkat yang tinggi di berbagai lembaga pemeringkatan pendidikan tinggi dunia, seperti Times Higher Education atau QS World University Ranking.

Selain Group of 8, universitas-universitas di Australia lainnya pun membentuk koalisi lain, seperti Australian Technology Network (ATN), Innovative Research Unviersities (IRU), dan Regional Universities Network (RUN). Informasi-informasi ini dapat menjadi referensi bagi kamu dalam memilih program studi impian di Australia.

Peta Benua Australia. Sumber: Nothing Ahead di Pexels
Peta Benua Australia. Sumber: Nothing Ahead di Pexels

Prospek karier pasca studi di Australia

Setelah menyelesaikan pengalaman studi di kampus Australia, kamu pun dapat memperoleh peluang berkarier di negara Australia, termasuk bagi mahasiswa yang mengambil bidang kedokteran, teknik, keuangan, dan teknologi. Salah satu peluangnya adalah melalui skema post-study work visa (subclass 485).

Visa ini memungkinkan kamu untuk tinggal dan bekerja di Australia pasca studi tingkat sarjana atau pascasarjana di negara ini. Program studi ini harus sudah selesai kamu ikuti dalam periode waktu 6 bulan sebelum mengajukan permohonan visa pasca studi. Perlu diingat bahwa program studi dengan kualifikasi lebih rendah dari sarjana (seperti diploma dan sertifikat) tidak memenuhi syarat untuk visa ini.

Untuk mendapatkan visa jenis ini, program kuliah yang harus kamu ambil minimal adalah 2 tahun atau 92 minggu. Pastikan juga bahwa institusi tempat kamu belajar telah terdaftar dan terakreditasi Commonwealth Register of Institutions and Course for Overseas Students (CRICOS).

Rentang berlakunya visa pasca studi ini juga berbeda-beda tergantung jenjang studi kamu. Sebagai contoh, jika kamu menyelesaikan studi sarjana atau pascasarjana, maka visa ini berlaku hingga dua tahun. Sementara itu, bagi kamu yang menyelesaikan studi Master’s by Research, kamu dapat memperoleh visa ini yang berlaku selama tiga tahun. Lulusan jenjang doktoral dapat memperoleh visa pasca studi yang berlaku selama empat tahun.

Selain skema post-study work visa (subclass 485), kamu juga dapat memilih skema Temporary Graduate Visa – Subclass 485 (Graduate Work Stream) bagi para lulusan institusi di Australia yang mengambil bidang atau program yang menghasilkan kualifikasi yang diperlukan di negara tersebut. Kamu bisa selama 18 bulan pasca studi melalui skema visa ini. Kamu pun bisa masuk dan keluar negara Australia sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Mulai dari awal tahun 2022, Pemerintah Australia telah membuka kembali batas wilayahnya untuk memungkinkan para mahasiswa internasional untuk studi onshore di Australia. Sudah siap melanjutkan studi ke Australia?

Inggris

Sekilas tentang universitas-universitas di Inggris

Wajar jika banyak calon mahasiswa Indonesia yang mendambakan untuk studi lanjut di negara yang memiliki ibu kota London ini. Pasalnya, kampus-kampus di Inggris secara konsisten menduduki peringkat atas dunia. Berdasarkan data QS World University Ranking tahun 2022, terdapat 17 universitas dari negara yang dipimpin oleh Ratu Elizabeth ini yang berada di dalam ranking 100 besar dunia. Bahkan, University of Oxford menduduki peringkat pertama dalam rilis data Times Higher Education World University Ranking tahun 2022.

Apabila di Australia ada Group of 8 dan di Amerika Serikat ada Ivy League, di Inggris pun ada Russel Group yang merupakan koalisi 24 universitas terkemuka yang menekankan akan riset yang intensif serta pengalaman akademik yang profesional. Sehingga kamu memiliki opsi yang sangat luas untuk memilih universitas-universitas yang berkualitas di Inggris ini.

Prospek karier pasca studi di Inggris

Baru-baru ini, pemerintah Inggris mengumumkan skema baru untuk visa pasca studi yang dapat diperoleh oleh mahasiswa internasional. Melalui skema visa ini, pelajar yang menyelesaikan studi sarjana atau magister dapat menetap selama dua tahun dan mencari pekerjaan pasca studi. Sementara itu, lulusan jenjang doktoral/S3 dapat menetap selama tiga tahun.

Skema visa pasca studi ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa internasional dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja terdidik di Inggris. Hal ini terutama berlaku untuk lulusan di bidang Science, Technology, Engineering and Math (STEM). Pemerintah Inggris mengutamakan mereka yang telah secara aktif direkrut oleh pemerintah melalui Office for Talent, meliputi peneliti, ilmuwan, dan akademisi dengan prestasi gemilang.

Kamu harus memiliki visa Tier-4 dan memiliki riwayat kepatuhan akan visa tersebut guna memperoleh visa pasca studi ini. Selain itu, program studi yang kamu ambil juga harus terdaftar sebagai Higher Education Provider atau Penyedia Pendidikan Tinggi. Ada beberapa komponen biaya untuk mengajukan visa jenis ini, yaitu biaya pendaftaran dan kesehatan imigrasi.

Big Ben dan London Bridge. Sumber: Pixabay
Big Ben dan London Bridge. Sumber: Pixabay

Kanada

Sekilas tentang universitas-universitas di Kanada

Berdasarkan informasi dari Kementerian Pendidikan Kanada, terdapat 223 universitas negeri dan swasta yang berada di negara terluas kedua di dunia ini. Dalam hal ini, universitas-universitas di Kanada secara konsisten menduduki peringkat atas di jajaran universitas-universitas dunia.

Hal ini menjadikan Kanada sebagai destinasi populer bagi banyak mahasiswa internasional dari berbagai negara. Biro Pendidikan Internasional Kanada menyebutkan bahwa terdapat 621.565 mahasiswa internasional yang mengenyam studi di berbagai jenjang di negara dengan bendera bergambar daun maple tersebut.

Apakah kamu akan menjadi mahasiswa internasional di Kanada selanjutnya?

Karier Pasca Studi: Sebuah Alasan Penting dalam Menentukan Rencana Studi Kamu
Daun Maple sebagai simbol bendera Kanada. Sumber: Silvestri Matteo di Unsplash

Prospek karier pasca studi di Kanada

Terdapat beberapa opsi yang dapat dipilih jika kamu ingin menetap pasca studi dan mencari kerja di Kanada. Salah satunya adalah dengan mengurus Post-Graduation Work Permit (PGWP) atau izin kerja pasca kelulusan. Skema ini memberikan kesempatan untuk kamu dalam mencari pekerjaan setelah menyelesaikan studi di suatu lembaga pendidikan yang telah memperoleh izin untuk menerima mahasiswa internasional, atau Designated Learning Institution (DLI).

Berhubung izin kerja ini juga bergantung dengan jenis program kuliah yang ditempuh, kamu sangat disarankan untuk mencari tahu apakah universitas dan program yang kamu pilih memenuhi persyaratan PGWP atau tidak. Misalnya, program dengan durasi kurang dari delapan bulan tidak memenuhi syarat skema PGWP.

Sementara itu, bagi mahasiswa yang menempuh program studi dengan durasi delapan bulan hingga dua tahun dapat memperoleh PGWP dengan durasi yang sama dengan durasi program studi. Jika kamu mengenyam studi di Kanada sekitar dua tahun atau lebih, maka kamu dapat memperoleh PGWP yang berlaku selama tiga tahun. Kalau kamu mengambil lebih dari satu program studi, maka durasi PGWP yang diperoleh sama dengan kombinasi durasi program studi yang kamu tempuh, dengan syarat durasi programnya lebih dari delapan bulan.

Selain itu, perhatikan juga rentang waktu serta biaya yang diperlukan guna mengurus skema visa ini. Dalam hal ini, kamu harus mengajukan PGWP setidaknya dalam rentang waktu 180 hari pasca nilai akhir dirilis (pada umumnya dirilis sebelum wisuda) dan membayar biaya sebesar CAD 225.

Apabila visa pelajarmu telah habis sebelum nilai akhir dirilis, kamu disarankan untuk mengajukan visitor record atau dokumen non-visa sementara guna memperoleh izin tinggal.

Jika kamu tidak memenuhi syarat PGWP, opsi lainnya adalah dengan mengajukan open work permit atau izin kerja terbuka yang memberikan kesempatan untuk berbagai jenis pemberi kerja di Kanada atau employer specific work permit yang memberikan kesempatan bagi kamu untuk suatu pemberi kerja tertentu.

Siap memilih program studi impian?

Setelah memahami berbagai skema pasca studi yang ditawarkan oleh keempat negara tersebut, tentunya kamu akan lebih teliti lagi dalam memilih program studi impian di luar negeri. Jangan khawatir, dengan fitur Pencari Jurusan dari Hotcourses Indonesia, kamu hanya perlu menjawab beberapa pertanyaan relevan lalu fitur Pencari Jurusan dapat membantu kamu mencari program yang sesuai dengan kebutuhan dan impianmu.

Selain itu, kamu pun bisa berkonsultasi langsung secara GRATIS dengan konselor pendidikan yang andal dari IDP Education. Para konselor pendidikan ini siap membantu kamu mewujudkan impian untuk studi di universitas-universitas terkemuka di berbagai belahan dunia.

Karier Pasca Studi: Sebuah Alasan Penting dalam Menentukan Rencana Studi Kamu
Konsultasi dengan konselor pendidikan andal dari IDP Education secara GRATIS!

***

Penulis: Yogi Saputra Mahmud


BAGIKAN
Berita sebelumyaKultur bekerja di Korea apakah sama dengan drama?
Berita berikutnyaKupas Tuntas Peluang Studi Lanjut dan Beasiswa di Benua Eropa
Perjalanan Indonesia Mengglobal diawali pada tahun 2012, ketika beberapa mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Stanford University menyadari terbatasnya informasi mengenai belajar dan bekerja di luar negeri. Pada tanggal 9 Maret 2012, artikel pertama Indonesia Mengglobal mengenai tips-tips aplikasi universitas dan beasiswa di luar negeri sukses dipublikasikan. Melalui semangat untuk berbagi tersebut, Indonesia Mengglobal telah mempublikasikan lebih dari 900 artikel mengenai pengalaman belajar dan bekerja di luar negeri yang ditulis oleh lebih dari 500 kontributor, dengan hampir 30,000 subscribers. Setiap tahunnya, Indonesia Mengglobal juga dijalankan oleh puluhan relawan terpilih yang bersemangat untuk menyebar manfaat lebih jauh lagi melalui program mentorship dan annual seminar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here