Pengalaman Menjadi Anggota Monash University Choral Society

0
1096

Kuliah di luar negeri merupakan kesempatan yang berharga. Tidak hanya untuk mengembangkan kemampuan akademis, namun juga dapat menjadi kesempatan untukpengembangan pribadi. Di artikel ini, Dessy Nur Amelia (Content Director of Australia, New Zealand, dan Pacific Island) membagikan pengalamannya menjadi anggota Monash University Choral Society, sebuah klub paduan suara di Monash University, Melbourne, Australia.

Sejak sebelum memulai kuliah di Monash University, Australia, saya sudah bertekad untuk make the most masa-masa kuliah saya. Saya tidak ingin hanya kuliah saja. Saya ingin menambah pengalaman yang sekiranya akan menjadi nilai tambah bagi saya, baik secara personal maupun professional.

Selain pengalaman magang yang telah saya ceritakan beberapa waktu yang lalu, di semester dua saya memutuskan untuk menjadi anggota paduan suara di kampus saya, yaitu Monash University Choral Society. Adapun pertimbangan dari keputusan tersebut adalah saya memiliki minat di bidang musik, sekaligus saya ingin merasakan bagian dari suatu club di kampus.

Pada awalnya saya merasa canggung untuk ikut klub paduan suara tersebut dikarenakan tidak ada satupun orang yang saya kenal. Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai mendapat kenalan di klub tersebut. Menariknya, Monash University Choral Society tidak hanya diikuti oleh mahasiswa di Monash University, namun juga masyarakat yang tinggal di sekitar kampus, dengan rentang usia yang berbeda-beda.

Adapun latihan paduan suara dimulai satu minggu sekali setiap hari Rabu, pukul 19.00-21.00 di Religious Centre Monash University. Latihan dipimpin oleh pelatih professional dengan track record di bidang paduan suara yang mumpuni, serta pianis yang professional juga. Kami pun memiliki grup-grup kecil berdasarkan dengan tipe suara kami, yaitu Sopran, Alto, Tenor, dan Bas.

Pengalaman Menjadi Anggota Monash University Choral Society
Suasana latihan Monash University Choral Society. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Setiap semester, klub paduan suara memiliki tema tentang lagu-lagu yang akan dibawakan untuk dipentaskan di akhir semester. Di semester ketika saya pertama kali menjadi anggota paduan suara, kami lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu Rachmaninoff’s Isle of the Dead and Brahms’ Ein Deutsches Requiem.

Pengalaman Menjadi Anggota Monash University Choral Society
Contoh partitur lagu saat latihan. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Bagi saya, latihan paduan suara merupakan sarana refreshing dari tugas-tugas dan paper yang harus dibaca. Paduan suara juga memberikan saya kesempatan untuk belajar bagaimana untuk bekerja sama dalam tim, untuk menghasilkan suatu penampilan yang harmoni. Selama menjadi anggota paduan suara, tidak sedikitpun saya merasa lelah walaupun harus berlatih sampai malam hari, apalagi di musim winter. Apalagi menjelang penampilan, kami berlatih dengan lebih intense lagi.

Untuk penampilan utama, kami berkolaborasi dengan One of Australia’s most dynamic sopranos, Ayşe Göknur Shanal award-winning dan award-winning Melbourne Bass-Baritone, Nicholas Dinopoulos. Kami juga diiringi oleh the Yarra Philharmonic Orchestra, dan dipimpin oleh the Musical Director of MonUCS, Tom Buchanan.

Pengalaman Menjadi Anggota Monash University Choral Society
Dessy dengan the Musical Director of MonUCS, Tom Buchanan. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Saat tampil merupakan pengalaman yang paling berkesan bagi saya. Kami tampil di St Patrick’s Cathedral, Melbourne yang dihadiri oleh lebih dari 200 penonton. Penampilan selama 1 jam 45 menit tersebut belangsung secara lancar. Kami menggunakan baju dengan warna yang senada, yaitu lagu berwarna hitam. Latihan selama berminggu-minggu membuahkan hasil yang sangat memuaskan, ditunjukkan dengan antusias penonton melihat penampilan kami.

Sayangnya, di semester selanjutnya, wabah COVID-19 merebak yang membuat kegiatan paduan suara ditutup untuk sementara waktu. Padahal waktu itu saya bertekad untuk terus menjadi anggota paduan suara sampai dengan kelulusan saya. Walaupun hanya satu semester saja, pengalaman tersebut meninggalkan kesan yang mendalam bagi saya.

Untuk itu saya sangat menyarankan bagi teman-teman yang sedang atau akan berkuliah di luar negeri, apabila sempat untuk memiliki kegiatan yang merupakan passion dari teman-teman. Selain untuk sarana refreshing,juga untuk sarana personal development. Good luck!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here