Tahun Pertama Ph.D. di Amerika: Antara kelas-kelas yang menantang, mencari ide penelitian, dan beradaptasi dengan kehidupan baru

0
937
Dini bersama anak dan suami. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Dini Hajarrahmah, mahasiswi Ph.D di Virginia Tech, membagikan pemikirannya seputar jatuh bangun perjuangannya menempuh ilmu sembari menjadi seorang istri dan ibu. Seperti apa rasanya mempersiapkan bahan disertasi sekaligus membangun rumah tangga? Bagaimana strategi yang baik dalam mengatur waktu supaya tidak kelelahan menjalankan banyak peran sekaligus? Mari kita baca cerita Dini di bawah ini.

****

“The days are long, but the year is short” — Gretchen Rubin

Quote ini sangat menggambarkan apa yang saya dan teman-teman sesama Ph.D. rasakan di kampus. Terkadang kita bahkan merasa satu semester ini terasa lama sekali, terutama ketika kita sedang mengambil kelas-kelas yang cukup menantang. Namun ketika akhirnya semester telah usai, rasanya cepat juga kok sudah dua semester terlewati, sudah satu tahun menjalankan program Ph.D. ini. Seperti apa setahun pertama menjalani program doktoral di Amerika? Akhirnya di masa summer break ini, saya bisa menceritakan pengalaman satu tahun pertama di sini mulai dari kelas wajib dan pilihan yang bisa diambil, menjadi Research / Teaching Assistant, jalan panjang dan berliku menuju ide penelitian untuk disertasi, serta susahnya beradaptasi dengan kehidupan baru di sini dengan membawa keluarga.

  1. Kelas-kelas sebelum terjun ke disertasi

Dulu saya sering berpikir kenapa orang-orang yang menempuh S3 di Amerika ini lama sekali sekolahnya ya? Ada yang bilang ke saya, “Gausah S3 ke Amerika, paling cepat 5 tahun baru lulus! Ngapain sekolah lama-lama?” Ternyata, yang cukup membedakan sistem di Amerika dengan di beberapa negara lain adalah biasanya mahasiswa Ph.D. diharuskan mengambil kelas-kelas dahulu di dua tahun pertama. Di program saya, ada beberapa kelas wajib yang saya ambil di semester 1 dan 2 ini, misalnya kelas yang belajar tentang fondasi teori seperti: Foundation of Hospitality and Tourism Management, Theories of Hospitality and Tourism Management, Foundation of Management Theory lalu kelas metodologi seperti: Business Research Method, Applied Measurement in Business, lalu kelas tipe seminar seperti Graduate Seminar yang selalu diadakan di hari Jumat dan mendatangkan pembicara secara langsung atau via Zoom berbagi tentang riset, industri, atau terkadang kami melakukan business trip ke conference, ke studio Virtual Reality, dan lain sebagainya. Kelas ini biasanya cukup intimate karena dihadiri oleh mahasiswa Ph.D. di angkatan kita dan beberapa angkatan diatas kita sehingga kelas yang saya hadiri paling sedikit berisi 3 orang dan paling banyak sekitar 10 orang. Karena jurusan saya berada dibawah Fakultas Bisnis dan Manajemen, kami banyak mengambil kelas disana juga. Rencananya, semester Fall nanti saya ingin mengambil kelas lanjutan metode penelitian, teori atau seminar di Entrepreneurship atau Strategic Management. Serunya, kita juga bisa mengambil kelas bersertifikasi di Virginia Tech dan saya berencana mengambil kelas sertifikasi di Collaborative Community Leadership.

Tahun Pertama Ph.D. di Amerika: Antara kelas-kelas yang menantang, mencari ide penelitian, dan beradaptasi dengan kehidupan baru
Dini (kaos merah garis-garis) berfoto bersama dengan para alumni VTech. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Tipe kelas-kelas ini cukup menantang karena kita biasanya akan diberikan bacaan seminggu sebelum kelas yang harus kita siapkan untuk didiskusikan di kelas. Daftar semua materinya biasanya sudah disampaikan di awal semester melalui silabus Profesornya. Jadi kalau kita tidak baca materinya, akan terlihat sekali kita tidak bisa ikut berbicara di kelas. Apalagi kalau kelasnya hanya bertiga, kan? Biasanya, ada kelas yang kita harus presentasikan topik di minggu tertentu, atau memimpin diskusi di minggu tertentu. Tugasnya? Tergantung kelas masing-masing namun beberapa cukup menguras waktu, tenaga, dan pikiran. Ada yang diminta untuk menulis ribuan kata essay, membuat kritik dari bacaan-bacaan yang diberikan tiap minggunya, menyelesaikan soal untuk kelas metode penelitian, membuat poster penelitian, dan lain sebagainya. Ada kelas yang sangat susah untuk saya jalani namun ada juga kelas-kelas yang meski tugasnya banyak sekali tapi sangat menyenangkan dan memancing rasa penasaran setiap minggunya. Profesor menjadi kunci yang sangat penting untuk kelas yang menarik! Namun secara umum, saya sangat suka sistem Ph.D. Amerika yang mengharuskan mengambil kelas-kelas dahulu ini untuk fondasi di awal. Apalagi untuk saya yang belum memiliki background sebagai researcher, selama satu tahun banyak sekali ilmu yang saya pelajari sebelum terjun menjadi peneliti untuk disertasi saya.

2. Menjadi Research/Teaching Assistant

 Karena saya diterima dengan beasiswa Graduate Assistantship dari Virginia Tech, salah satu kewajiban yang harus saya lakukan adalah bekerja menjadi Research atau Teaching Assistant di kampus selama maksimal 20jam seminggu selama semester Spring dan Fall. Saya kebagian full menjadi Research Assistant di semester Fall lalu dan selama Spring semester, saya menjadi Research dan Teaching Assistant untuk supervisor saya. Nantinya di akhir tahun kedua dan seterusnya, biasanya saya akan mulai mengajar mahasiswa S1 dan tugas menjadi Teaching Assistant ini pastinya akan membuat saya belajar bagaimana mengajar kelas di sini.

Tahun Pertama Ph.D. di Amerika: Antara kelas-kelas yang menantang, mencari ide penelitian, dan beradaptasi dengan kehidupan baru
Dini dengan supervisor, mahasiswa PhD tahun ke-4, dan Assistant Professor. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

3. Menentukan ide disertasi yang selalu berubah

“Berarti kita tidak harus menulis proposal penelitian ya, Kak, ketika mendaftar?” Ini pertanyaan yang sering saya dapat. Tentunya tiap program punya sistem yang berbeda. Misalnya, di kampus saya dan beberapa kampus di Amerika, proposal penelitian tidak menjadi syarat ketika mendaftar. Hal ini karena kita biasanya akan memiliki waktu 1 atau 2 tahun pertama untuk menggodok ide disertasi kita bersama supervisor kita sembari mengambil kelas-kelas. Ketika interview program Ph.D., saya hanya ditanya tentang apa kira-kira research interest saya dan apakah ada gambaran ingin meneliti apa nanti selama program Ph.D. Supervisor saya ketika interview pun bilang bahwa nantinya ide ini bisa saja berubah. Nah, di Departemen saya, semenjak beberapa tahun lalu memiliki opsi untuk menulis 1 riset untuk disertasi besar atau 3 artikel riset yang nantinya dihubungkan menjadi 1 kesatuan disertasi di tahun terakhir. Kebanyakan akan mengambil opsi yang kedua karena tidak harus langsung menulis 1 porsi besar disertasi selama 2-3 tahun terakhir dan dengan menulis 3 artikel dengan benang merah yang sama, kita berkesempatan untuk mempublikasikan paling tidak 3 artikel kita ke jurnal yang ditargetkan departemen kita. Sehingga ketika lulus, kita bisa memiliki beberapa artikel yang sudah terpublikasi dan lebih siap untuk berkompetisi di job market.

Tahun Pertama Ph.D. di Amerika: Antara kelas-kelas yang menantang, mencari ide penelitian, dan beradaptasi dengan kehidupan baru
Dini saat presentasi tentang penelitiannya di depan Advisory Board. Poster yang dibuat Dini terpilih sebagai poster terbaik. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Untuk menulis 3 artikel ini, kita harus memulai riset pertama di summer tahun pertama, lalu riset kedua di summer tahun kedua, dan artikel terakhir mulai dikerjakan di summer tahun ketiga. Harapannya, di tahun keempat kita sudah bisa lulus dan menyelesaikan disertasi kita yang ditulis dari 3 artikel tersebut. Riset selama summer ini pun didanai oleh Virginia Tech Pamplin College of Business – Summer Research Grant. Ide disertasi saya sendiri sangat berevolusi dari mulai Fall semester lalu hingga akhirnya menemukan ‘Eureka!’ momen bersama supervisor saya di salah satu weekly meeting kita. Saya sangat excited dengan ide yang kita lahirkan bersama di ruangan beliau ini beberapa bulan yang lalu dan akan memulai riset saya di summer break ini selama bulan Juni – Agustus untuk melakukan interview dan mengolah datanya selama semester Fall nanti. Kurang lebih idenya adalah tentang Regenerative Tourism dan riset pertama akan melihat dari perspektif Tourism social enterprises. Tidak mudah bagi saya hingga akhirnya menuliskan proposal penelitian pertama ini karena butuh jungkir balik ide, pikiran, ngobrol sana sini dengan banyak pihak, baca entah berapa banyak literatur, sleepless night, dan ini hanya baru sebuah ide dimana mungkin 1% dari penelitiannya 😊  But we should celebrate small things and progress. Supervisor saya menyebut momen ketika kami menemukan ide ini adalah “epiphany” kita! (Epiphany is a sudden and surprising moment of understanding (Oxford Dictionary)

Tahun Pertama Ph.D. di Amerika: Antara kelas-kelas yang menantang, mencari ide penelitian, dan beradaptasi dengan kehidupan baru
Dini dan beberapa anggota PERMIAS Blacksburg yang sudah lulus dari program studi masing-masing. Sumber: Dokumentasi Peribadi.

4. Kehidupan baru setahun pertama di Blacksburg, Virginia sebagai #PhDMom

Selain kelas, menjadi Research/Teaching Assistant dan proposal penelitian di tahun pertama yang menantang, beradaptasi dengan kehiduan baru sebagai mahasiswa Ph.D. yang juga seorang istri dan ibu tidaklah mudah. Saya sangat bersyukur dan berterimakasih atas dukungan suami saya yang luar biasa selama satu tahun ini. Tidak hanya sebagai teman bertukar pikiran tapi juga bersama-sama kita mengasuh anak dan mengurus domestik rumah tangga. Satu tahun pertama ini, kami memutuskan untuk memasukkan anak kami ke salah satu pre-school part-time yang masih berafiliasi dengan Virginia Tech – Graduate School Bernama Little Hokie Hangout karena anak kami masih berusia 2,5 tahun tahun lalu dan belum eligible untuk mendaftar program Headstart yang merupakan subsidi dari pemerintah. Saat ini kami sedang menunggu pengumuman apakah bisa enroll di Headstart di Fall tahun ini atau masuk waiting-list. Kami sangat berharap semoga kami bisa diterima 😊 Dengan kesibukan anak kami di pre-school ini (yang 100% main-main, serunya! 😊) sangat memudahkan adaptasi kehidupan kami selama disini karena paling tidak kami bisa punya waktu menyelesaikan pekerjaan kami sembari anak kami di sekolah. Dua bulan pertama menjadi hal yang sangat menantang karena anak kami tidak bisa berbahasa Inggris ketika baru sampai di Blacksburg. Pun dia tidak pernah kami masukkan ke sekolah atau daycare di Indonesia sebelumnya. Namun, setelah bulan ketiga, waktu ke sekolah menjadi hal yang sangat dia tunggu-tunggu hingga sekarang! Nanti kapan-kapan kita bahas ya pre-school atau sekolah disini seperti apa 😊

Tahun Pertama Ph.D. di Amerika: Antara kelas-kelas yang menantang, mencari ide penelitian, dan beradaptasi dengan kehidupan baru
Dini makan malam bersama mahasiswa Ph.D lain dan anggota fakultas kampusnya. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Memiliki rutinitas yang jelas sangatlah penting dan menurut saya setting the agenda setiap harinya akan memudahkan keseharian kita beradaptasi dengan kehidupan baru sebagai mahasiswa Ph.D., terutama untuk Ph.D. parents. Di semester pertama, saya cukup kewalahan dengan tugas-tugas di kelas dan mempersiapkan weekly meeting dengan supervisor sehingga kadang saya harus lembur larut malam di rumah atau bekerja di weekend. Namun, setelah mulai mendapatkan ritmenya, saya mulai mencoba untuk lebih efisien dalam mengatur waktu. Ketika di kantor dan mengerjakan tugas atau kerjaan dari supervisor, ya betul-betul harus komitmen untuk fokus kerja di jam tersebut, tidak banyak distraksi lain. Kami mulai membuat rutinitas hiking atau outdoor time di hari Sabtu, dan saya mencoba mengurangi intensitas lembur hingga larut malam. Saya dan suami pun punya jadwal untuk menyempatkan our me time se-simple olahraga bersama atau ngopi bareng. Ternyata, jauh lebih produktif menetapkan beberapa schedule tertentu dan komitmen pada jadwalnya dibanding menghabiskan seharian dan semalaman untuk mengerjakan sesuatu namun sambil disambi atau ada distraksi lainnya.

Salah satu teman Ph.D. saya sempat bertanya, “Bagaimana kamu bisa menyelesaikan tugas-tugas ini sementara harus mengurus anak juga?” lalu saya pun melakukan sedikit refleksi, selain karena ini adalah teamwork dengan suami, saya bilang ke teman saya kalau “Saya tidak punya waktu banyak di rumah karena ketika saya sudah di rumah pasti banyak A-Z yang harus diselesaikan. Pun saya susah bisa bekerja sembari anak saya di sekitar saya (pastinya Ph.D. parent faham ini ya :D). Sehingga saya tahu, waktu ketika saya bisa sendiri dan mengerjakan tugas atau pekerjaan sangat berharga. Ini membuat saya memanfaatkan betul waktu itu dan membuat saya terasa lebih produktif.”

Memiliki jeda atau break di beberapa waktu juga sangat penting dari pengalaman saya untuk me-refresh pikiran, fisik, dan mental kita yang sudah lelah bekerja. Justru saya terkadang menjadi lebih segar dan menemukan ide-ide menarik setelah break time ini.

Jika saya bisa menuliskan beberapa hal paling penting yang harus dimiliki untuk bisa survive dan juga thrive and resilient selama setaun pertama program Ph.D. adalah (1) memiliki support system yang baik, bisa dari keluarga, sahabat, teman sesama Ph.D., atau lainnya, (2) menentukan jadwal dan rutinitas yang dijalankan dengan produktif dan efektif, (3) menentukan break atau jeda selama satu minggu untuk mengistirahatkan pikiran, fisik, dan mental kita. Ini bisa apa saja kegiatannya sesuai dengan minat teman-teman.. ada teman yang having fun-nya dengan makan makanan enak, memasak, tidur, yoga, Zumba, olahraga ke gym, lari, boxing, dll. You pick your own fun break! 😊

Tahun Pertama Ph.D. di Amerika: Antara kelas-kelas yang menantang, mencari ide penelitian, dan beradaptasi dengan kehidupan baru
Dini dan para mahasiswa Ph.D, didampingi oleh anggota fakultas, pergi ke West Virginia untuk menghadiri suatu konferensi. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Begitulah kurang lebih pengalaman satu tahun pertama saya atau dua semester menjalani program Ph.D. di Amerika. Wish me luck for the summer research! Tentunya pengalaman saya bisa berbeda dengan teman Ph.D. lainnya, jadi jangan dijadikan acuan yang general. Feel free untuk reach out ke saya jika teman-teman memiliki pertanyaan yang mungkin bisa saya bantu jawab, ya! 😊

To learn more about my Ph.D. Program:

https://htm.pamplin.vt.edu/graduate/phd-business.html
https://htm.pamplin.vt.edu/directory/hajarrahmah.html

Ikuti perjalanan keluarga kami di Blacksburg, Virginia:

https://www.youtube.com/@battutafamily,  https://www.instagram.com/battutafamily/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here