Tahukah kalian bahwa Kementerian Agama Republik Indonesia memiliki program beasiswa ke luar negeri non-gelar? Beasiswa MORA Overseas Student Mobility Award (MOSMA) memberikan kesempatan bagi para mahasiswa perguruan tinggi keagamaan dibawah binaan Kementerian Agama untuk mencicipi kuliah di luar negeri selama enam bulan. Di artikel hasil kerjasama dengan USAID TEMAN LPDP ini, salah satu penerima beasiswa MOSMA, Muhammad Bintang, berbagi pengalamannya berkuliah di Temple University, Amerika Serikat. Yuk, kita simak!
***
Sejak saya masih duduk di bangku SMP, sekolah di luar negeri telah menjadi sebuah impian yang menggelora di hati saya. Setiap langkah yang saya ambil sejak saat itu, baik dalam pembelajaran Bahasa Inggris maupun upaya menambah pengetahuan, telah didorong oleh hasrat mendalam untuk mewujudkan impian tersebut. Mimpi itu telah menjadi pendorong utama dalam perjalanan pendidikan saya, membawa saya melalui serangkaian persiapan dan pengalaman yang membentuk siapa saya hari ini.
Singkat cerita, pada tahun 2023 kemarin, saya mendapatkan informasi bahwa Kementerian Agama Republik Indonesia meluncurkan sebuah program baru yang sangat prestisius yaitu MOSMA (MORA Overseas Student Mobility Award) yang bertujuan memberikan kesempatan mahasiswa/i untuk menempuh pendidikan di luar negeri selama satu semester. Tanpa pikir panjang saya langsung mencari informasi tersebut dan mendaftar.
Alhamdulillah, hasil usaha keras saya terbayar. Saya dinyatakan lolos seleksi wawancara oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dan dinobatkan sebagai salah satu awardee dari MOSMA di Temple University, Amerika Serikat. Kesempatan ini merupakan suatu anugerah yang luar biasa bagi saya, karena tidak hanya mewujudkan impian pribadi, tetapi juga menjadi peluang besar untuk mengembangkan diri dan menjalin hubungan dengan komunitas internasional.
Mencicipi Pengalaman Belajar di Negeri Paman Sam
Pengumuman dari Kementerian Agama Republik Indonesia yang menyatakan adanya 5 penerima MOSMA di Temple University, Philadelphia, Amerika Serikat, menandai awal perjalanan mencicipi pengalaman di negeri Paman Sam yang sangat berkesan bagi saya dan 4 teman saya, yaitu: Chinthia Putri Eriany dari UIN Surabaya, Azzahrahtulkhalilah Hasni dari UIN Surabaya, Arsyad Muhammad Ali Ridho dari UNIDA Gontor, dan Syifa Maulida Fahmia Syihab dari UIN Yogyakarta. Mengetahui bahwa kami berlima akan mencicipi pengalaman belajar bersama-sama di Temple University memberikan rasa syukur yang mendalam, dan saya merasa tidak sendirian di tempat yang baru dan jauh dari tanah air.
Mendapatkan kesempatan untuk belajar di Negeri Paman Sam, Negeri dengan salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia, telah membuka cakrawala bagi saya menuju sumber daya akademis yang melimpah dan fasilitas modern yang terkemuka. Saya berkesempatan belajar dari para ahli terkemuka di berbagai bidang, membuka wawasan yang mendalam dan memperluas perspektif saya terhadap ilmu pengetahuan dan dunia luar.
Di Temple University, saya memilih untuk mengambil lima course yang beragam, yang tidak hanya menawarkan pemahaman yang mendalam dalam bidang-bidang tertentu, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang unik dan berharga. Salah satunya adalah course “Foreign Government and Politics,” yang memberikan wawasan tentang sistem politik dan pemerintahan di beberapa negara sehingga dapat relevan untuk mengkaji kondisi global saat ini.
Tidak hanya itu, saya juga mengambil course “Philadelphia Arts and Culture,” yang membawa saya untuk menjelajahi kekayaan sejarah dan kebudayaan kota Philadelphia setiap minggunya. Berkunjung langsung ke situs-situs bersejarah tersebut memberikan saya pemahaman yang lebih dalam tentang warisan budaya Amerika dan memberi saya pengalaman yang tak terlupakan.
Namun, di antara semua course yang saya ambil, satu yang paling berkesan bagi saya adalah “Backpacking and Camping I.” Keputusan untuk mengambil mata kuliah ini diambil setelah beberapa pertimbangan dan konsultasi dengan dosen pembimbing akademik saya di FISIP UIN Jakarta. Mata kuliah ini memberikan saya pengalaman yang tak terlupakan, terutama karena dosen pengajarnya ternyata adalah mantan anggota US Navy Seal. Belajar dari seseorang yang memiliki pengalaman langsung dalam bidang tersebut memberikan perspektif yang berharga dan memperkaya pengalaman belajar saya secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, pengalaman belajar di Temple University telah melampaui harapan saya. Saya tidak hanya mendapatkan pengetahuan yang mendalam dalam berbagai bidang, tetapi juga merasakan kekayaan budaya dan pengalaman hidup yang tidak ternilai. Ini adalah sebuah kesempatan yang telah membentuk saya sebagai individu dan membuka pintu bagi masa depan yang cerah.
Dengan demikian, pengalaman belajar di Negeri Paman Sam bukan hanya tentang mengejar cita-cita akademis, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Pengalaman mencicipi pendidikan di Negeri Paman Sam adalah sebuah kesempatan berharga yang telah membentuk saya sebagai individu yang lebih berani, lebih terbuka. Mimpi saya untuk sekolah di luar negeri telah menjadi kenyataan yang melebihi ekspektasi saya, dan saya bersyukur atas setiap momen yang telah saya lalui di Temple University. Saya berterima kasih kepada Kementerian Agama Republik Indonesia telah meluncurkan sebuah program baru yang sangat prestisius, MOSMA (MORA Overseas Student Mobility Award).
Menjadi Sorotan Utama Saat Menghadirkan Minuman Khas Indonesia
Temple University adalah sebuah institusi pendidikan yang sangat beragam. Mahasiswanya berasal dari berbagai latar belakang, menciptakan lingkungan yang kaya akan keragaman. Dalam upaya untuk merayakan keberagaman ini, Temple University sering mengadakan acara-acara yang bertujuan untuk memberikan ruang kepada mahasiswanya untuk menunjukkan daya tarik dan keunikan budaya dari latar belakang mereka masing-masing. Oleh karena itu, Global Program Manager kami pada saat itu, Casey Santos, menginformasikan tentang sebuah acara prestisius yang akan segera diadakan, yaitu Temple Lingo 2023, dan kami berlima terpilih sebagai perwakilan dari Indonesia.
Temple Lingo 2023 sendiri adalah salah satu event tahunan bergengsi yang diselenggarakan oleh Temple University Global Program yang bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman kepada mahasiswa internasional terhadap berbagai aspek keragaman budaya dari setiap negara. Dalam acara Temple Lingo 2023, tema utama yang diangkat adalah “Minuman”. Mahasiswa/i internasional dari berbagai negara diminta untuk mempersembahkan minuman khas dari negara mereka masing-masing, dengan menonjolkan keunikannya masing-masing.
Ketika Global Program Manager mengumumkan bahwa kami berlima terpilih sebagai perwakilan untuk menyajikan minuman khas Indonesia dalam acara Temple Lingo 2023 kepada teman-teman internasional, kesan pertama saya adalah rasa bangga yang sepenuhnya tak terduga. Setelah berdiskusi dengan Syifa, Chinthia, Azza, dan Arsyad, kami memutuskan untuk menyajikan sejumlah minuman khas Indonesia yang meliputi Wedang Ronde, Sop Buah, STMJ (Susu Telur Madu Jahe), Kopi Toraja, Es Doger, dan Es Cendol.
Ada hal unik yang saya temui dalam persiapan tersebut, dan tidak akan pernah saya lupakan. Awalnya, kami berlima merasa bingung dalam memilih minuman yang tepat untuk kami sajikan. Namun, kehadiran Ida Farida, atau yang akrab disapa Mpok Ida, seorang diaspora Indonesia di sana, memberikan bantuan yang sangat berarti. Beliau membimbing kami dalam proses pembuatan minuman-minuman seperti Wedang Ronde, Sop Buah, STMJ, Kopi Toraja, Es Doger, dan Es Cendol. Tak hanya itu, kami juga dipinjamkan aksesoris-aksesoris khas Indonesia seperti bendera, topeng, dan berbagai elemen budaya lainnya oleh Indonesia Lantern, sebuah media diaspora Indonesia di Philadelphia. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesan mendalam kepada audiens, meningkatkan elemen keaslian, dan menambah daya tarik visual dalam presentasi kami.
Pepatah yang mengatakan bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil ternyata benar adanya. Kami berhasil mencuri perhatian ketika menyajikan minuman khas Indonesia dalam acara Temple Lingo 2023. Keberhasilan kami dalam mempresentasikan minuman khas Indonesia di acara tersebut menjadi sorotan utama dan mendapat apresiasi tinggi. Respon yang sangat positif dari para audiens menjadi puncak keberhasilan kami. Semua orang dengan antusias mencicipi semua minuman khas Indonesia yang kami hadirkan, dan hampir seluruh audiens menikmatinya.
Tingkat keterlibatan yang tinggi ini tidak hanya menciptakan kenangan yang tak terlupakan, tetapi juga berhasil meningkatkan citra Indonesia di mata dunia internasional. Acara ini membuktikan bahwa keragaman dan kekayaan budaya Indonesia dapat menjadi daya tarik yang kuat, serta mampu meningkatkan tingkat keterlibatan dan minat global terhadap Indonesia.
***
Mimpi Belajar di Amerika Jadi Selangkah Lebih Dekat Dengan USAID TEMAN LPDP
Apakah kalian juga ingin belajar di universitas top Amerika Serikat seperti Bintang? Sekarang kalian tidak perlu bingung lagi harus memulai dari mana! Indonesia Mengglobal berkolaborasi dengan USAID TEMAN LPDP untuk mempermudah akses informasi terkait pendidikan sarjana, pascasarjana, dan doktoral di Amerika Serikat. USAID TEMAN LPDP memberikan banyak bantuan bagi para pemuda Indonesia dalam mempersiapkan studi ke Amerika Serikat. Lewat partnership ini, IM dan USAID TEMAN LPDP akan menggelar webinar setiap bulannya dan juga memberikan reward bagi para partisipan Mentorship dan PhD Bootcamp yang tertarik melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat selama partisipan memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Silahkan ikuti Instagram @usaidteman untuk mendapatkan berita terbaru tentang kerjasama ini!
***
Editor: Arnachani Riaseta