3 Perbedaan Wisuda di Skotlandia dan Indonesia

0
1224
Salah satu momen wisuda yang dilakukan dengan melemparkan toga, sering dilakukan untuk melepas gelar mahasiswa
Salah satu momen wisuda yang dilakukan dengan melemparkan toga, sering dilakukan untuk melepas gelar mahasiswa

Tidak terasa, saat ini kita sudah sampai di pertengahan tahun 2023. Pandemi COVID lambat laun mulai meredup dan kita bisa mulai berkegiatan normal kembali. Begitupun yang terjadi pada prosesi wisuda akhir-akhir ini yang kembali dilakukan secara tatap muka atau offline. Kenyataan ini membawa angin segar bagi para wisudawan/ti yang akan mengikuti prosesi wisuda offline di mana mereka akan secara resmi dinyatakan lulus dan siap melangkah meniti karir di dunia luar.

Momen wisuda tentu saja menjadi satu hal yang sangat dinanti. Wisuda sering diartikan sebagai momen spesial perayaan kelulusan dari para mahasiswa yang telah berjuang selama bertahun-tahun berjibaku dengan bangku perkuliahan, skripsi, tesis, disertasi, yang selalu akan diikuti dengan revisi yang sering kali menjadi momok menyeramkan sebelum akhirnya dinyatakan lulus. Momen ini juga menjadi istimewa di mana biasanya digunakan sebagai ajang reuni dengan teman atau kerabat terdekat dan juga keluarga besar dari para wisudawan/ti.

Tidak heran, jika para wisudawan/ti cenderung perlu mempersiapkan banyak hal sebelum wisuda digelar. Seperti fitting baju, toga, sepatu, make up, hingga styling hijab atau rambut. Penampilan paripurna selalu menjadi perhatian khusus para wisudawan/ti di era yang berbasis media sosial ini. Mengapa? Pastinya untuk bisa mendapatkan foto-foto terbaik bersama orang terkasih dan juga untuk mengabadikan momen-momen penting melepas gelar mahasiswa, yang kemudian bisa dicetak untuk foto pajangan di rumah ataupun diunggah di sosial media.

Prosesi wisuda identik dengan tema formal. Selain itu, prosesinya juga selalu diupayakan untuk bisa berjalan secara hikmat. Seringkali dianggap sebagai momen sakral atau pembekalan bagi para wisudawan/ti untuk dapat berkontribusi secara nyata kepada masyarakat luas dengan ilmu yang telah diembannya di bangku kuliah.

Kali ini, Annisa Dinulislam, wisudawati dari University of Stirling, ingin berbagi pengalamannya selama menjalani wisuda di Skotlandia, Inggris Raya. Dia mengaku bahwa prosesi wisuda di Skotlandia memiliki beberapa perbedaan yang mencolok dengan prosesi wisuda yang biasa dilakukan di Indonesia. Kira-kira apa saja perbedaannya, ya?

Inilah 3 perbedaan wisuda di Skotlandia dan Indonesia:

  1. Busana atau Outfit

Pastinya, para wisudawan/ti baik di Skotlandia dan Indonesia akan berusaha sebaik mungkin untuk tampil dengan outfit terbaiknya untuk momen spesial ini. Batik dan kebaya menjadi outfit favorit bagi para wisudawan/ti di Indonesia. Berbeda dengan di Skotlandia, para wisudawan/ti tampil dengan gaya klasik modern. Para wisudawatinya mengenakan gaun modern yang cenderung formal dan elegan. Sedangkan para wisudawannya mengenakan setelan jas dan dasi, hampir mirip dengan wisudawan di Indonesia. Namun, beberapa wisudawan di Skotlandia mengenakan pakaian adatnya yaitu klit. Klit merupakan pakaian tradisional khusus untuk pria yang berupa rok selutut yang terbuat dari kain wol yang ditenun atau biasa juga disebut dengan kain tartan. Pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Cukup legendaris, juga, ya!

2. Penampilan Pipe Marching Band

Ini salah satu hal unik pembeda wisuda yang digelar Skotlandia dan Indonesia. Penampilan pipe dimulai untuk mengiringi rektor, jajaran staff kampus, dan wisudawan/ti untuk keluar dan masuk ke dalam ruangan prosesi wisuda berlangsung. Biasanya penampilan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang kemudian disebut dengan pipe marching band. Pipe merupakan instrumen tradisional asal Skotlandia yang terus dijaga kelestariannya dengan menurunkannya ke generasi muda masa kini. Sering juga disebut bagpipe, namun masyarakat lokal lebih sering menyingkatnya dengan pipe. Biasanya, penampilan ini juga dilakukan di tempat strategis sebelum atau setelah wisuda berlangsung – sebagai bonus penampilan. Tentunya, penampilan ini tidak ditemukan dalam acara wisuda di Indonesia. Menarik, ya!

3. Multikultur

Annisa mengaku bahwa berkuliah di Skotlandia memberikan dia banyak teman yang berasal dari berbagai belahan dunia jika dibandingkan dengan berkuliah di Indonesia. Selama dia berkuliah di Indonesia, dia juga bertemu banyak teman yang berasal dari berbagai kota dalam Indonesia. Namun, Annisa lebih merasa bahwa berkuliah di Skotlandia membawa tantangan multikultur yang lebih besar daripada berkuliah di Indonesia. Begitupun yang dia rasakan saat dia diwisuda di Skotlandia. Dia melihat jumlah mahasiswa internasional yang diwisuda hampir sama dengan jumlah mahasiswa asli Skotlandia. Hampir separuh wisudawan/ti berasal dari negara-negara Eropa, negara-negara Arab, India, Cina, dan banyak lainnya. Hal ini terbukti saat proses pemanggilan nama wisudawan/ti. Seringkali, pembawa acara salah dalam menyebutkan nama wisudawan/ti untuk naik ke panggung untuk bersalaman dengan rektor. Momen ini menjadi momen pemecah ketegangan di tengah prosesi wisuda.

Itulah 3 perbedaan utama dalam prosesi wisuda di Skotlandia dan Indonesia yang dirasakan oleh Annisa. Ketiganya lebih dipengaruhi oleh budaya yang berbeda dari kedua negara tersebut. Dari sini, kita bisa tahu bahwa perbedaan budaya selalu mengajarkan banyak hal baru untuk bisa mengagumi indahnya perbedaan.


BAGIKAN
Berita sebelumyaSekolah bahasa Korea setahun dengan GKS apakah cukup?
Berita berikutnyaMenari untuk Indonesia: Cek Kembali Esai-mu, Berkontribusi untuk Negeri Tidak Perlu Menunggu Lulus!
Annisa works remotely as a news contributor for an aquaculture magazine in Indonesia and also works in the Community Development Service in Scotland, UK. She's just graduated with a master's degree in Sustainable Aquaculture from the University of Stirling with a British Council Scholarship for Women in STEM. During her time studying in the UK, she actively encouraged women to pursue careers in STEM. Annisa dedicates her free time as a columnist for @indonesiamengglobal. She also loves to be involved in nature/outdoor and social activities.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here