Andil Generasi Muda dalam Pesta Demokrasi di Luar Negeri

0
1115
Anggota KPPSLN TPS 05 PPLN Melbourne. Sumber: Windu Kuntoro

Meskipun sedang berdomisili di luar Indonesia, bukan berarti para generasi muda tidak ikut ambil andil dalam demokrasi Indonesia. Kali ini, Yogi Saputra Mahmud (Yogi) akan bercerita tentang pengalamannya sebagai panitia Pemilu 2019 di Melbourne dan Pemilu 2024 di Perth. Selain itu, Yogi juga akan membagikan tips and trick strategi anak muda Indonesia yang sedang berkuliah di luar negeri untuk ikut berpartisipasi dalam semarak demokrasi lho!. Mari kita simak ceritanya!

Pemilu 2024 dan Demografi Pemilih Muda

Tahun 2024 menjadi momentum lima tahunan pesta demokrasi Republik Indonesia di mana masyarakat Indonesia memilih sosok calon pemimpin negara dan perwakilan legislatif di tingkat nasional dan regional. Menariknya, KPU RI mendata bahwa lebih dari separuh atau tepatnya 56.45% dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini termasuk ke dalam kategori Generasi Milennial dan Generasi Z, mencakup 113.622.550 pemilih.

Dari data tersebut, terdapat 1.750.474 DPT yang berbasis di 128 negara perwakilan di luar negeri. Tentunya mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang mengenyam studi di luar negeri menjadi bagian dari kepingan pemilih tersebut.

Sebagai bagian dari semangat Indonesia Mengglobal, saya ingin membagikan pengalaman ikut serta sebagai panitia Pemilu 2019 dan 2024 di dua kota Australia yang berbeda, Melbourne dan Perth. Artikel ini pun mengulas tiga andil utama generasi muda dalam pesta demokrasi di luar negeri dan penentuan masa depan negara ini.

Andil Generasi Muda dalam Pesta Demokrasi di Luar Negeri
Jumlah pemilih Pemilu 2024 didominasi oleh Generasi Milenial. Sumber: Katadata

Dua Pemilu di Dua Kota Australia

Pada saat Pemilu 2019, saya mengikuti seleksi menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) di Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Melbourne. Saat itu, saya tengah mengenyam studi jenjang Master di Monash University. Seperti namanya, KPPSLN bertugas mulai dari melayani para pemilih yang hadir ke TPS untuk memberikan hak pilihnya hingga penghitungan suara.

Selain dari kalangan diaspora atau profesional, sejumlah mahasiswa Indonesia yang mengenyam studi di daerah Victoria pun ikut menjadi bagian dari KPPSLN Melbourne. Bahkan, empat dari enam anggota KPPSLN yang berada di dalam satu TPS dengan saya datang dari kalangan mahasiswa. Pada pelaksanaan pemungutan suara, saya bertugas sebagai ketua TPS 005 yang berkewajiban untuk koordinasi umum jalannya pemungutan suara bagi ratusan pemilih yang berbasis di TPS 005 PPLN Melbourne.

Andil Generasi Muda dalam Pesta Demokrasi di Luar Negeri
Persiapan akhir sebelum pemungutan suara dimulai di TPS 05 PPLN Melbourne 2019. Sumber: Windu Kuntoro

Tiga tahun berselang Pemilu 2019, saya kembali lagi ke Australia, tepatnya ke kota Perth, untuk melanjutkan studi jenjang PhD in Education di The University of Western Australia. Di awal semester kedua studi saya, terdapat pengumuman dari KJRI Perth tentang pembukaan seleksi lima anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Perth 2024.

Alhasil waktu itu saya mengikuti pendaftaran anggota tersebut meskipun pengalaman di antara KPPSLN dan PPLN sangat jauh berbeda. Hal ini karena PPLN memiliki lingkup kerja yang lebih luas serta rentang waktu yang lebih lama mulai dari pendataan pemilih hingga pasca pelaksanaan pemungutan suara.

Andil Generasi Muda dalam Pesta Demokrasi di Luar Negeri
Anggota PPLN Perth pada kegiatan Bimbingan Teknis Pemilu 2024 di Bali. Sumber: PPLN Perth

Terdapat beberapa alasan utama mengapa akhirnya saya memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai anggota KPPSLN di kota Melbourne dan anggota PPLN di kota Perth. Pertama, ikut andil dalam momentum Pemilu merupakan cara saya untuk mengapresiasi proses demokrasi yang berlangsung. Dengan ikut andil dalam proses ini, sense of belonging terhadap bangsa dan negara ini menjadi lebih kuat.

Selain itu, momentum Pemilu tentunya tidak terjadi setiap saat, terutama Pemilu di luar negeri. Alhasil, menjadi anggota KPPSLN dan PPLN menjadi bukti ikut andil saya dalam menyongsong semarak demokrasi di luar negeri. Harapannya, komunitas internasional pun dapat menyaksikan bagaimana proses demokrasi di Republik Indonesia berlangsung melalui proses pemungutan suara yang damai dengan kolaborasi masyarakat diaspora Indonesia yang erat.

Alasan terakhir adalah berkaitan dengan identitas saya sebagai mahasiswa sekaligus generasi muda Indonesia di luar negeri yang ingin ambil peran dalam keberlangsungan negara ini melalui proses pemilihan calon-calon pemimpin negeri. Selain itu, ikut andil dalam Pemilu luar negeri adalah bagian dari peran penting generasi muda yang akan disampaikan di bagian selanjutnya.

Andil Generasi Muda dalam Pesta Demokrasi di Luar Negeri
Sosialisasi Pemilu di wilayah Kalgoorlie Australia Barat. Sumber: PPLN Perth

Andil Generasi Muda dalam Pesta Demokrasi Luar Negeri

Seperti yang disampaikan di awal artikel, rasio pemilih muda mendominasi pemilih di Pemilu 2024. Sebagai generasi muda, termasuk mahasiswa Indonesia di luar negeri, kita memiliki andil atau peran penting untuk menyukseskan pesta demokrasi ini serta menentukan arah atau masa depan negara.

Pertama, sebagai bagian dari kaum intelektual yang mengenyam studi di luar negeri, kita memiliki peran untuk menjadi corong atau penyampai informasi yang akurat dan positif dalam hal Pemilu 2024. Tentunya, kita menyadari betapa bahayanya misinformasi dan berita palsu (hoax) di tahun politik ini. Oleh karena itu, generasi muda memiliki peran bukan hanya sebagai penyampai informasi tetapi penyaring informasi guna mengidentifikasi informasi yang berterima.

Bahkan sesederhana menjadi penyampai dan penyaring informasi yang dibagikan di grup WhatsApp keluarga atau teman-teman kelas pun sudah menjadi andil penting dari kita sebagai generasi muda untuk memastikan proses pesta demokrasi yang aman, jujur, dan adil.

Beberapa platform yang menunjang generasi muda dalam mencari tahu informasi lebih lanjut tentang Pemilu mulai dikembangkan. Salah satunya adalah situs web Bijak Memilih. Melalui fitur Pemilu 101 yang terdapat di situs web Bijak Memilih, generasi muda dapat memperoleh informasi Pemilu secara lebih rinci berbasis data.

Kedua, ikut andil menjadi panitia pemilihan umum di luar negeri menjadi strategi untuk memaksimalkan studi di luar negeri. Terdapat banyak sekali pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman ikut serta dalam Pemilu di luar negeri. Bahkan sesederhana ikut serta dalam memilih pun akan memberikan pelajaran tersendiri untuk kita sebagai generasi muda. Hal ini berkaitan dengan rasio pemilih muda yang mendominasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tentunya dapat menentukan arah masa depan negara.

Terakhir, saat berkuliah di luar negeri, tentunya kita menjadi “wajah” pertama yang dilihat oleh komunitas internasional tentang segala hal berkaitan dengan Indonesia. Informasi tentang pesta demokrasi ini tentunya dapat kita ceritakan kepada teman kelas yang berasal dari negara lain serta komunitas internasional lainnya bahwa generasi muda di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini pun sama-sama berpartisipasi aktif dan peduli.


Editor: Rili | Indonesia Mengglobal

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here